10 xylinum
lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan ammonuim sulfat. Hal ini, dikarenakan adanya penambahan unsur P dari ammonuim posfat
yang sangat dibutuhkan dalam sintesis sululosa oleh Acetobacter xylinum.
3. Isolasi dan Pemeliharaan Kultur
Bakteri Acetobacter xylinum dapat ditemukan pada sari tanaman bergula yang telah mengalami fermentasi atau pada sayuran dan buah-
uahan bergula yang membusuk. Isolasi Acetobacter xylinum dari bahan tersebut relatif mudah yaitu dengan menumbuhkannya pada medium agar
yang ditambahkan gula dan diperkaya dengan sari buah atau ekstrak khamir Kojima et al., 1997.
Pertumbuhan Acetobacter xylinum pada media Hestrin-Scramm 1954 memperlihatkan adanya kekeruhan pada media nata Verschureni
et al., 2000. Pelikel selulosa mulai terbentuk pada permukaan medium
cair setelah inokulasi Acetobacter xylinum selama 24 jam dengan suhu 30º C Yan et al., 2008. Terbentuknya lapisan selulosa di permukaan baru
akan terlihat setelah 2-3 hari Budhiyoni et al., 1999. Jaringan halus dan transparan yang terbentuk dipermukaan membawa sebagian bakteri yang
terperangkap di dalamnya. Gas CO
2
yang dihasilkan lambat oleh Acetobacter xylinum
menyebabkan pengapungan nata sehingga nata terdorong ke permukaan Hesse dan Kondo, 2005.
Dalam pertumbuhannya Acetobacter xylinum akan segera berkembang pesat dari jumlah awal yang rendah meningkat secara
eksponensial hingga jumlah maksimum. Fase logaritmik dari Acetobacter xylinum
terjadi pada waktu penyimpanan 84 jan 3-4 hari. Waktu generasi Acetobacter xylinum
berkisar kurang lebih 2 jam. Pertumbuhan sel Acetobacter xylinum
mencapai maksimum dengan jumlah sel ±10
7
selml Saxenaa at al., 2001.
Budhiyono et al., 1999 menyatakan bahwa secara umum pertumbuhan Acetobacter xylinum akan meningkat pada hari ketiga dan
kecepatan pertumbuhan akan menurun pada hari kesepuluh. Gambar 2
11 menunjukan rendemen basis basah nata de coco dalam medium air kelapa
yang ditambahkan dengan ammonium sulfat 0.4 dan berbagai jenis konsentrasi gula sebesar 0, 1, 2, 3, 4 dan Gambar 3
menunjukkan rendemen basis kering nata de coco pada medium yang sama.
Gambar 2. Rendemen basis basah nata de coco dalam medium air kelapa yang ditambahkan dengan ammonium sulfat dan berbagai jenis
konsentrasi gula Budhiyono et al.,, 1999
Hari ke- B
e r
a t
b a
s a
h g
12 Gambar 3. Rendemen basis kering nata de coco dalam medium air kelapa
yang ditambahkan dengan ammonium sulfat dan berbagai jenis konsentrasi gula Budhiyono et al., 1999
Gambar 4. Ketebalan nata de coco dalam medium air kelapa yang ditambahkan dengan ammonium sulfat dan berbagai jenis
konsentrasi gula Budhiyono et al., 1999
Hari ke- B
e r
a
t k
e r
i n
g
g
K e
t e
b a
l a
n
mm
Hari ke-
13 Medium yang secara umum digunakan untuk isolasi dan
pemeliharan kultur bakteri Acetobacter xylinum adalah medium agar dan medium cair Hestrin-Schramm Tabel 2. Medium ini juga di dalam
praktek industri digunakan untuk perbanyakan sel dan sebagai starter dalam proses produksi nata.
Tabel 2. Komposisi medium Hestrin-Schramm 1954 Komposisi medium
Jumlah Glukosa
2.00 Bacto pepton
0.50 Ekstrak Khamir
0.50 NH
4 2
HPO
4
0.27 Asam sitrat
0.10 Sumber : Verschureni et al., 2000
D. ZA Ammonium Sulfat