Peluang Penghematan Energi Listrik pada Tahap Pelayuan Pucuk Teh

49 Beberapa usaha penghematan energi dalam proses pengolahan pucuk teh menjadi teh hitam orthodox di PT. Perkebunan Nusantara VIII, Cisaruni Garut dapat dilakukan secara teknis maupun non teknis. Secara teknis yang dapat dilakukan antara lain : memodifikasi peralatan dan elektro motor, penggantian peralatan yang bekerja di luar karakteristik kerja dan umur kerja, pemeliharaan dan perbaikan peralatan secara teratur. Sedangkan secara non teknis adalah melakukan pelatihan atau pembinaan para karyawan untuk menggunakan peralatan dan mesin dengan tepat dan benar sesuai standar operasional serta menanamkan pengertian pentingnya penghematan energi.

1. Peluang Penghematan Energi Listrik pada Tahap Pelayuan Pucuk Teh

Dalam proses pengolahan pucuk teh menjadi teh hitam orthodox di Pabrik Cisaruni Garut, konsumsi energi total bulan Maret 2010 pada tahap pelayuan lebih besar yaitu 0.76 MJkg teh kering atau 38.5. Input energi yang paling dominan dalam tahap ini adalah penggunaan energi listrik dan bahan bakar padat. Konsumsi energi bahan bakar untuk menghasilkan udara panas sebesar 3.9433 MJkg teh kering pada tahap pelayuan, hal ini lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan energi listrik, akan tetapi secara ekonomi penggunaan bahan bakar padat kayu lebih murah. Energi panas pada tahap pelayuan ini bisa dihemat sebesar sebesar 61.23 persen dari total energi panas untuk pelayuan dan pengeringan, yang mana sebelumnya energi panas untuk pelayuan ini bersumber dari bahan bakar industrial diesel oil dan kemudian diganti dengan biomass berupa kayu bakar. Perbedaan konsumsi energi listrik ini dikarenakan lama pelayuan yang panjang sehingga penggunaan motor listrik untuk mengalirkan udara segar ke withering trought lebih lama. Selain itu juga, penyebabnya dapat terjadi karena kandungan kadar air dalam pucuk teh tinggi, pucuk teh yang dihamparkan mempunyai ketebalan berbeda serta kelembaban udara luar yang tinggi. Suhu udara optimal untuk proses pelayuan yaitu udara bersih dengan kelembaban berkisar antara 60-75, suhu tidak melebihi 28 o C dengan kapasitas kipas cfm dan luas m 2 withering trough 18-20 cfmkg. Waktu 50 pelayuan normal 16-20 jam. Efisiensi pelayuan pada withering trough ukuran 11 sesi adalah 38.21 dengan efisiensi tenaga kipas 59.4 dan lama pelayuan selama 18 jam. Usaha penghematan energi pada tahap pelayuan dapat dilakukan dengan menggunakan udara luar sebelum pucuk diberi udara panas untuk aerasi. Pemberian udara panas pada proses pelayuan tidak mutlak digunakan tergantung dari faktor kelembaban luar. Namun pada kenyataannya pemberian udara panas tetap dilakukan karena apabila hanya menggunakan udara luar maka proses pelayuan akan berjalan lebih lama. Oleh karena itu, pemberian udara panas untuk mencapai suhu udara pelayuan yang dikehendaki harus tetap dijaga agar tidak sampai menaikan suhu pelayuan dan tidak terjadi penggunaan bahan bakar yang berlebihan. Selain itu juga alternative lainnya dalam proses pelayuan, udara panas bisa dihasilkan dari pembuangan energi panas pada tahap pengeringan. Hal ini bisa digunakan sebagai input energi lain untuk tahap pelayuan. Selain itu juga penghematan energi listrik akibat penggunaan listrik untuk mengoperasikan motor listrik pada tahap pelayuan yaitu dengan cara menghidupkan peralatan ketika beban penuh dan segera memadamkannya ketika tidak lagi digunakan. Peluang penghematan jangka panjang dapat dilakukan dengan penggantian motor listrik yang bekerja di luar karakteristik seperti nilai daya yang semakin berkurang, nilai efisiensi eletromotor yang sangat kecil dan putaran rotor yang semakin berkurang. Peluang penghematan lain adalah penghematan penggunaan ernergi listrik pada penerangan di pabrik khususnya di tahap pelayuan. Peluang penghematannya adalah dengan cara menyalakan lampu pada saat ruangan terlihat gelap dan mematikan lampu ketika tidak diperlukan pada saat terjadi cahaya alamiah yaitu sinar matahari. Selain itu juga pemeliharaan dengan cara mengganti lampu dengan daya yang rendah tapi efisiensinya tinggi dan kebersihan lampu merupakan faktor penting agar penggunaan lampu tidak berlebihan dan ruangan terlihat lebih terang dengan cara mengecat dinding dengan warna yang lebih terang dan terkesan lebih bersih. 51

2. Peluang Penghematan Energi Bahan Bakar pada Pengeringan Teh