Pengembangan analisis sistem TINJAUAN PUSTAKA

55 Model abstrak yang telah dikembangkan, direpresentasikan dibuat kedalam model dinamiknya dengan bantuan soft ware tool Powersim versi 2.5 berbasis sistem operasi windows. Model yang telah dibuat kemudian dilakukan validasi dan verifikasi model simulasi. 3 Tahap analisis sensivitas Tahap ini dilakukan untuk mengetahui variabel mana yang mempunyai pengaruh nyata terhadap model, sehingga perubahan variabel tersebut akan mempengaruhi model secara keseluruhan. Variabel – variabel yang kurang tidak berpengaruh dalam model dihilangkan, dan sebaliknya perhatian dapat difokuskan pada variabel kunci. 4 Analisis kebijakan Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan perlakuan khusus terhadap model melalui intervensi struktural atau fungsional, tujuannya untuk mendapatkan alternatif kebijakan terbaik berdasarkan simulasi model. Gambar 7. Garis besar pengembangan model dinamik Diagram input-output merepresentasikan input lingkungan, input terkendali dan tak terkendali, output dikehendaki dan tak dikehendaki, serta manajemen pengendalian. Sedangkan parameter rancangan sistem dipresentasikan sebagai kotak gelap black box pada tengah diagram, yang menunjukkan terjadinya proses transformasi input menjadi output. Diagram input-output desain sistem pengelolaan Teluk Youtefa Gambar 8. Konsep sistem Permasalahan Diagram sebab akibat Konstruksi model Validasi Simulasi Analisis kebijakan OK ? Tidak Selesai 56 Konsep sistem dinamik Sistem dinamik merupakan salah satu metode yang bisa digunakan untuk mengilustrasikan sistim dinamika yang kompleks serta menganalisis implikasi-implikasi relatif dari suatu kebijakan. Sistem dinamik mengkaji sistem sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari berbagai elemen-elemen yang saling berinteraksi dan menentukan kinerja sistem secara keseluruhan. Model sistem dinamik dapat memberikan informasi lebih mendetail yang berguna untuk mengungkap mekanisme yang tersembunyi dan memperbaiki kinerja sistem secara keseluruhan. Sistem dinamik dikenal variabel level, variabel rate, dan variabel auxiliary. Gambar 9, merupakan contoh gambaran umum diagram alir model dinamik dengan aplikasi powersim studio 2.5. Level merupakan hasil akumulasi dari aliran-aliran dalam diagram alir dan menyatakan kondisi sistem setiap saat. Persamaan powersim untuk aliran level adalah: Init LEV = kondisi awal; flow LEV = -dtRK + dtRM dengan: LEV = level unit; RM = rate laju masukan; RK = rate laju keluaran; dt = interval waktu simulasi satuan waktu Init = initial, nilai awal; flow = aliran untuk variabel level. Rate merupakan suatu aliran yang menyebabkan bertambah atau berkurangnya suatu level. Rate terdiri dari 2 jenis, yaitu rate masuk dan rate keluar. Rate masuk akan menambah akumulasi di dalam suatu level dan dilambangkan dengan katub dan panah yang menuju level, sedangkan rate keluar ditunjukkan dengan katub Proses UMPAN BALIK Input Lingkungan Input Tak Terkontrol Input Terkontrol Output Yang Diinginkan Output Yang Tak Diinginkan Gambar 8. Diagram input-output sistem Hartisari 2007 57 yang dihubungkan dengan panah yang sink. Simbul awan menunjukkan source dan sink suatu material mengalir ke dalam atau keluar level. Aliran dalam powersim dilambangkan dengan tanda panah yang tegas. Aliran ini merupakan penghubung antar sejumlah variabel dalam suatu sistem. Jika aliran informasi keluar dari level, aliran tersebut tidak akan mengurangi akumulasi yang terdapat di dalam level. Variabel auxiliary adalah suatu penambahan informasi yang dibutuhkan dalam merumuskan persamaan atau variabel rate, atau suatu variabel yang membantu untuk memformulasikan variabel rate. Variabel auxiliary digambarkan dengan suatu lingkaran penuh. Simbul belah ketupat dalam powersim menggambarkan konstanta, yaitu suatu besaran yang nilainya tetap selama proses simulasi.

2.17. Pengembangan model dinamik

Sistem Dinamik menawarkan dua keuntungan yaitu: 1 relatif mudah untuk menggabungkan antara pemahaman kualitatif dengan data kuantitatif; 2 Simulasi bisa dilakukan pada saat ketersediaan data tidak memadai untuk melakukan analisis data statistik. Pengkajian dalam pendekatan sistem seyogyanya memenuhi tiga karakteristik, yaitu: 1 kompleks, dimana interaksi antar elemen cukup rumit; 2 dinamis, dalam arti faktor yang terlibat ada yang berubah menurut waktu dan ada pendugaan ke masa depan; dan 3 probabilistik, Gambar 9. Diagram alir model sistem dinamik menggunakan program powersim 58 yaitu diperlukannya fungsi peluang dalam inferensi kesimpulan maupun rekomendasi Eriyatno 1999.

2.18. Uji validasi dan sensitivitas model

Untuk menguji kebenaran sebuah model dengan kondisi obyektif dilakukan uji validasi. Ada dua uji validasi: validasi struktur dan validasi kinerja. Validasi struktur dilakukan untuk memperoleh keyakinan konstruksi model valid secara ilmiah. Sedangkan validitas kinerja untuk memperoleh keyakinan sejauh mana model sesuai dengan kinerja sistem nyata keadaan yang sebenarnya. Validitas struktur meliputi dua pengujian, yakni validitas konstruksi dan validitas kestabilan. Validitas konstruksi melihat apakah konstruksi model yang dikembangkan sesuai dengan teori. Sedangkan uji validitas kestabilan dilakukan dengan menguji konsistensi antara model agregat dan model rinci.

2.18.1. Uji validasi kinerja :

Validitas kinerja dilakukan dengan cara pengujian menggunakan statistik AME Absolute Mean Eror dan AVE Absolute Variation Eror. Nilai batas penyimpangan yang dapat diterima adalah 10. Tabel 4. Konversi rumus statistik ke persamaan powersim No Rumus Statistik Persamaan Powersim 1 Penyimpangan means absolut AME AME = S i -A i A i S i = S i N A i = A i N E1 = absSr-ArAr Sr = integrate Stn – t0 Ar = integrate Atn-t0 2 Penyimpangan variasi absolut AVE AVE = Ss-Sa Sa Ss = S i – S i 2 N Sa = A i – A i 2 N E 2 = absSs-SaSa Ss=sqrt integrate S-Sr2tn-t0 Sa=sqrt integrateA-Ar2tn-t0 Keterangan : A = nilai aktual 2 = pangkat dua S = nilai simulasi n = waktu N = interval waktu pengamatan sqrt = akar Sa = deviasi nilai aktual integrate = sigma fungsi waktu Ss = deviasi nilai simulasi S = nilai simulasi; Abs = nilai absolut

2.18.2. Uji sensitivitas

Untuk mengetahui kekuatan robustness model dalam dimensi waktu dilakukan uji sentivitas, dengan menggunakan fungsi – fungsi sepeti IF, STEP, GRAPH, dan PULSE Davidesen 1994 dalam Kholil 2005. Uji sensitivitas 59 dilakukan untuk mengetahui respon model terhadap stimulus, tujuannya untuk menemukan alternatif tindakan baik untuk mengakselerasi kemungkinan pencapaian positif, maupun untuk mengantisipasi dampak negatif. Uji sensitivitas dilakukan dengan dua macam Muhamadi, 2001 : 1 Intervensi fungsional, yakni dengan memberikan fungsi – fungsi khusus terhadap model, dan 2 intervensi struktural, yakni dengan mempengaruhi hubungan antar unsur atau struktur model, dengan cara mengubah struktur modelnya.

2.19. Analisis kebijakan

Analisis kebijakan dilakukan untuk mempengaruhi sistem agar sesuai dengan apa yang diinginkan Davidsen, 1994 dalam Kholil, 2005. Dalam sistem dinamis analisis kebijakan dilakukan terhadap hasil simulasi model Muhamadi, 2001. Ada dua tahap analisis kebijakan yaitu : pengembangan kebijakan alternatif dan analisis kebijakan alternatif. Pengembangan kebijakan alternatif adalah suatu proses berfikir kreatif menciptakan ide – ide baru untuk mempengaruhi sistem agar mencapai tujuan yang diinginkan, baik dengan cara mengubah parameter maupun struktur modelnya. Sementara itu analisis kebijakan alternatif dilakukan untuk memilih satu kebijakan terbaik dari beberapa alternatif kebijakan yang ada, dengan mempertimbangkan perubahan sistem lama ke sistem baru, serta perubahan lingkungan ke depan.

2.20. Pengembangan model kelembagaan

Pengembangan model kelembagaan pengelola Teluk Youtefa terpadu didasarkan atas hasil analisis kelembagaan dengan menggunakan metoda ISM Interpretative structural modelling yang dikembangkan oleh Saxena 1992 dalam Eriyatno 1999. Data pada teknis ISM adalah kumpulan pendapat dari pakar panelis sewaktu menjawab tentang keterkaitan antar elemen. Pengembangan model kelembagaan ini bertujuan untuk membangun alternatif institusi pengelola Teluk Youtefa yang tepat, sesuai dengan karakteristik daerah, perkembangan masyarakat dan peraturan yang berlaku. Elemen – elemen yang dipilih dalam melakukan analisis kelembagaan ini adalah elemen yang berperan secara dominan dalam menentukan keberhasilan pengelolaan Teluk Youtefa.