64
2.22. Simulasi
Menururt Robert, 1983 yang diacu dalam Kholil, 2005 mengemukakan bahwa seimulasi adalah cara untuk menirukan keadaan yang
sesungguhnya. Sedangkan menurut Manetsch dan Park, 1977 yang diacu dalam Kholil, 2005 bahwa simulasi sebagai suatu teknik dalam pemodelan untuk
mendapatkan suatu solusi dari suatu model matematik yang disusun menurut asumsi yang spesifik dengan input model dan nilai-nilai parameter yang telah
ditentukan dimana simulasi adalah jawaban acceptable. Masalah yang penuh dengan ketidakpastian yang sulit dipecahkan dengan metode analitis, akan dapat
dipecahkan melalui simulasi, pendekatan simulasi merupakan alternatif dari pendekatan sistem.
Menururt Robert, 1983 yang diacu dalam Kholil, 2005 bahwa penyelesaian permasalahan dengan menggunakan teknik pendekatan simulasi
memiliki beberapa keuntungan yaitu 1 membagi sistem menjadi komponen- komponen yang dapat dideteksi perilakunya, 2 dapat dipergunakan untuk melihat
interaksi dari tiap-tiap komponen, 3 bila terjadi perubahan salah satu variabel input mempengaruhi secara keseluruhan terhadap sistem dapat diketahui.
65
III. METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan tempat penelitian
Penelitian dilaksanakan di Teluk Youtefa yang menerima beban limbah domestik, pertanian, dan peternakan melalui 4 sungai yang bermuara ke Teluk
Youtefa. Pemilihan Teluk Youtefa sebagai obyek penelitian didasarkan atas: 1 permasalahan pencemaran air di Teluk Youtefa telah menjadi isu daerah Kota
Jayapura; 2 Teluk Youtefa telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi dan daerah obyek wisata; 3 aktivitas di hulu dan di Teluk Youtefa terus meningkat disertai
peningkatan beban pencemaran akibat limbah antropogenik yang dihasilkan; 4 tanpa tindakan pengelolaan Teluk Youtefa beresiko terhadap penurunan daya
dukungnya. Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan mulai bulan Maret sampai bulan
Agustus 2011, lokasi penelitian ditunjukkan pada Gambar 12.
Sumber: BPDAS Mambramo-Papua, 2009 Kondisi umum fisik perairan Teluk Youtefa
Kondisi batimetri Teluk Youtefa Gambar 13 seperti yang ditunjukkan oleh garis isobath garis khayal yang menghubungkan kedalaman perairan yang
sama umumnya mempunyai kedalaman rata-rata sekitar 6 meter. Mulut teluk memiliki kedalaman berkisar antara 2
– 3 meter, di sekitar dermaga Youtefa Gambar 12 Peta Teluk Youtefa