Alat dan Bahan Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data

itulah sehingga dengan penerapan ukuran mata jaring 4 cm secara konseptual berpeluang dapat mengembalikan keseimbangan antar rantai makanan sehingga keseimbangan hasil tangkapan pada trofik level yang lebih tinggi. Pada akhirnya dengan regulasi ini maka dalam jangka panjang proporsi ikan yang bernilai ekonomis lebih tinggi akan semakin meningkat. 5 KONDISI LINGKUNGAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN DENGAN SERO

5.1 PENDAHULUAN

Kondisi lingkungan pada suatu habitat sangat penting diketahui karena dapat menentukan karakteristik berbagai organisme yang ada di dalamnya Levinton 1982. Kondisi lingkungan tersebut biasanya dinyatakan dengan menggunakan sejumlah parameter lingkungan yang dapat dipakai untuk menjelaskan hubungan di antara fenomena biologis dari sejumlah organisme yang menjadi perhatian dan faktor fisika kimia lingkungan. Kondisi lingkungan fisika kimia dalam suatu skala ruang dapat berubah dalam skala waktu yang berbeda, misalnya harian, musiman dan tahunan. Oleh karena itu, penelitian tentang kondisi lingkungan suatu habitat seyogianya memperhatikan ragam yang dihasilkan oleh faktor waktu. Sebagai konsekuensinya, fenomena atau perubahan biologis juga dapat berubah sejalan dengan perubahan waktu. Sehubungan dengan masalah dan tujuan dari penelitian ini, kondisi lingkungan dari tiga habitat ikan yang menjadi tempat pemasangan sero di Kecamatan Pitumpanua dijelaskan. Informasi tentang kondisi lingkungan di setiap habitat tersebut dimanfaatkan untuk menjelaskan karakteristik komunitas ikan yang merupakan potensi perikanan lokal. Dalam bab ini akan disajikan kondisi lingkungan dari tempat pemasangan sero. Kondisi perairan tersebut dinyatakan sebagai parameter biologi, fisika dan kimia lingkungan, yaitu suhu air, salinitas, pH, kadar oksigen terlarut DO, kadar zat hara, klorofil-a, fitoplankton, dan zooplankton.

5.2 METODE PENELITIAN

5.2.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

Pengumpulan data dengan cara pengambilan contoh-contoh air dan biota dilakukan selama 4 bulan sejak tanggal 22 Januari hingga 14 Mei 2011. Contoh-contoh tersebut diambil dari tiga lokasi tempat sero yang dilengkapi dengan experimental crib di perairan pantai Pitumpanua, yaitu di muara sungai 3 o 40 ’ 24,9 ” LS; 120 o 25’39,4 ” BT, mangrove 3 o 42 ’ 09,9 ” LS; 120 o 26’15,3 ” BT,