Statistik Perikanan Kabupaten Wajo

5.2.3.3 Pengambilan contoh air untuk analisis zat hara dan klorofil-a Contoh air untuk analisis zat hara nitrat, fosfat, dan silikat dan klorofil-a diambil dengan Cammerer water sampler. Pengambilan contoh air dilakukan pada pukul 7.00-9.00 WITA di stasiun yang telah ditentukan di muara sungai, mangrove, dan lamun. Kegiatan ini dilakukan 8 kali pengamatan bersamaan dengan trip operasi penangkapan ikan. Contoh air yang dianalisis berasal dari lapisan dekat dengan dasar perairan. Contoh air tersebut disimpan dalam botol sampel botol aqua yang ditaruh dalam cool box. Analisis laboratorium terhadap contoh air ini dilakukan di laboratorium dengan menggunakan spectrophotometer merek Hach type drel 2800. Analisis zat hara dan klorofil a dilakukan dengan metode yang berbeda Tabel 7. 5.2.3.4 Pengambilan contoh plankton Contoh plankton diperoleh dari penyaringan terhadap 30 liter air laut dengan jaring plankton berbentuk serok scoop net dengan diameter 30 cm dan panjang 120 cm dan terbuat dari bahan jaring No. 25 meshsize 64 µm. Pengambilan contoh dilakukan pada pukul 7.00–9.00 WITA pada hari yang sama dengan pengambilan contoh ikan. Hasil saringan dari setiap stasiun langsung disimpan dalam botol sampel yang berukuran 25 ml. Contoh plankton ini diawetkan dengan larutan lugol sebanyak 0,5 ml sesuai dengan cara yang dilakukan oleh Cole dan Cloern 19870 dan Al-Gahwari 2003. Sampel tersebut disimpan dalam cool box untuk proses identifikasi jenis plankton dan analisis kuantitatif di laboratorium. 5.2.3.5 Penghitungan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton Penghitungan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton dilakukan di laboratorium berdasarkan rumus dari modifikasi metode Lackley Drop Microstransect Counting APHA 2005. Setiap sampel di ambil 1 ml pada setiap backet kemudian diencerkan dengan 250 ml, kemudian diambil sebanyak tiga tetes untuk diamati. Perhitungan plankton dilakukan dengan cara sensus di atas sedwick. Jumlah fitoplankton dan zooplankton dihitung dengan rumus berikut: .....................................................1 Keterangan : N : Jumlah total plankton selliter. n : Jumlah rata-rata plankton. Vr : Volume air yang tersaring ml. Vo : Volume air satu tetes ml. Vs : Volume air yang disaring l. 5.2.3.6 Penghitungan kelimpahan klorofil-a Kandungan klorofil-a dihitung dengan jumlah air yang disaring dengan menerapkan rumus Boyd 1982 berikut: ..............................2 Keterangan: A 665 : Absorban pada panjang gelombang 665 nm. A 750 : Absorban pada panjang gelombang 750 nm. V : Ekstraksi aseton yang diperoleh ml. L : Panjang lintasan cahaya pada cairan dalam cuvet 1 cm. S : Volume sampel yang disaring ml.

5.2.4 Analisis Data Lingkungan

Deskripsi setiap parameter lingkungan untuk masing-masing habitat muara sungai, mangrove dan lamun diperoleh dari analisis statistika univarian Zar 1984. Perbandingan nilai setiap parameter di antara ketiga habitat dilakukan dengan menerapan sidik ragam analysis of variance atau ANOVA. Dalam analisis ini ada dua faktor yang dipertimbangkan dapat mempengaruhi nilai sebuah parameter lingkungan, yaitu faktor habitat H dan faktor waktu pengambilan data T. Pada model linier yang diterapkan dalam analisis statistika dimasukan faktor interaksi antara H dan T, yaitu HT Zar 1984 dan Petersen 1985. Oleh karena itu, model linear untuk sidik ragam ini adalah: Y ijk = µ + H i + T j + HT ij + e ijk ………………………………..3 Dimana : i = 1, 2, 3 dan j = 1, 2, 3 .....8 Y ijk = Respon pengamatan ke-i dan kelompok ke-j µ = Nilai rataan umum H i = Pengaruh habitat ke-i; T j = Pengaruh waktu penagmbilan contoh ke-j; HT ij = Pengaruh interaksi εijk = Galat percobaan dari perlakuan ke-i dan kelompok ke-j.