Analisis Data METODE PENELITIAN

menuju pada ikan kuwe dan lencam menunjukkan aliran biomassa dan energi yang sangat kecil. Kondisi ketidak seimbangan proporsi antara ketiga jenis ikan karnivor dengan asumsi bahwa proporsi ketiga jenis ikan karnivor tersebut yang tertangkap proporsional dengan populasinya di alam dapat terjadi karena beberapa faktor diantaranya : 1. Pengaruh parameter lingkungan yang menyebabkan perbedaan terhadap : kelimpahan item makanan pokok baik larva maupun dewasanya, kelangsungan hidup fase larva dan juvenil ketiga jenis ikan karnivor tersebut. 2. Toleransi terhadap fluktuasi di lingkungan pantai yang berbeda antara ketiga jenis ikan karnivor. 3. Perbedaan fekunditas antara ketiga jenis ikan karnivor. 4. Kemampuan kompetisi yang berbeda antara ketiga jenis ikan karnivor baik terhadap ruang maupun terhadap makanan. 5. Laju mortalitas dan laju tangkap yang berbeda oleh alat tangkap lain selain sero terhadap ketiga jenis ikan karnivor. Mengacu pada hasil yang didapatkan dalam penelitian ini maka dari analisis isi lambung maka dapat dijelaskan bahwa sangat besar kemungkinan bahwa ikan barracuda memiliki kemampuan kompetisi yang lebih unggul dibanding kedua jenis ikan karnivor lainnya yaitu ikan kuwe dan lencam. Fakta yang mendukung dugaan ini adalah kemiripan dan overlap item makanan diantara ketiga jenis ikan tersebut. Fraksi makanan bony fishes dimakan oleh ketiga jenis ikan, telurlarva ikan, dan udang-udangan dikonsumsi bersama oleh ikan barracuda dan ikan kuwe, cepalophoda cumi-cumi dikonsumsi oleh ikan barracuda bersama ikan lencam. Melihat dari item makanan barracuda yang kesemuanya overlap dengan kedua jenis ikan lainnya maka seharusnya ikan barracuda yang paling rendah populasinya proporsional yang tertangkap apabila kemampuan kompetisinya sama. Karena sebaliknya menunjukkan fakta yang terbalik dimana proporsi ikan barrcuda lebih tinggi maka hanya sangat mungkin terjadi apabila kemampuan kompetisi ikan barracuda lebih tinggi dibanding kedua ikan lainnya terutama dalam mendapatkan makanan dengan asumsi faktor lain yang mempengaruhi seperti dijelaskan di atas dianggap sama. Secara teoritis apabila kemampuan kompetitif antara ketiga jenis ikan karnivor sama maka yang berpeluang memiliki populasi yang lebih tinggi adalah ikan lencam karena memiliki spektrum makanan yang lebih luas dibanding ikan barracuda dan kuwe. Sesuai fakta ini pula maka dapat diduga bahwa kemungkinan besar bony fishes sebagai fraksi makanan yang dikonsumsi oleh ketiga jenis ikan karnivor menjadi item makanan utama dari ketiga jenis ikan tersebut. Jika tidak maka semestinya ikan lencam yang spektrum makanannya lebih luas memiliki populasi yang lebih tinggi karena apabila bony fishes terbatas maka dia dapat mengkonsumsi jenis lainnya yang tidak bersaing dengan ikan kuwe maupun barracuda. Keunggulan kompetitif ikan barakuda sangat ditunjang oleh morfologi dan fisik terkait dalam mendapatkan makanan. Ikan barracuda merupakan ikan pelagis yang dilengkapi gigi-gigi yang tajam, mata, dan kemampuan renang yang lebih cepat sangat memungkinkan ikan ini lebih unggul dibandingkan dengan lencam dan kuwe dalam mencari dan memperebutkan makanan yang umumnya terdiri dari nekton yang aktif bergerak.

8.5 KESIMPULAN DAN SARAN

8.5.1 Kesimpulan

1. Setiap jenis ikan cenderung memiliki fraksi makanan yang tidak berbeda menurut habitat dan variasi komposisi item makanan berdasarkan waktu pengamatan relatif sangat kecil. 2. Kondisi ekologis ketiga ekosistem pantai di perairan pitumpanua dilihat dari trofik level ikan yang tertangkap dengan sero relatif masih baik. 3. Ikan planktivor yang tertangkap berada pada kisaran trofik level 2,32 - 2,92, ikan omnivor pada kisaran 2,46 - 4,49, dan ikan karnivor pada kisaran 3,41- 5,00.