BAHAN ALAT METODOLOGI PENELITIAN

23

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. BAHAN

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi beberapa hal yaitu : A.1. Rumput Laut Rumput laut yang digunakan dalam penelitian ini adalah spesies Gelidium sp, Eucheuma cottonii, dan Sargassum sp. Pengambilan spesies ini didasarkan bahwa ketiga spesies tersebut mewakili penghasil agar, karagenan dan alginat dan merupakan rumput laut yang hidup di perairan Indonesia. Rumput laut tersebut diperoleh dari perairan Lampung Selatan, Propinsi Lampung. A.2. Tikus Percobaan Tikus yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah spesies Rattus novergicus strain Sprague-Dawley, berjenis kelamin jantan dan berat berkisar 150 gram. A.3. Ransum Standar dan Bahan Penyusun Ransum Bahan penyusun ransum standar terdiri dari selulosa sebagai sumber serat, minyak jagung sebagai sumber lemak, kasein sebagai sumber protein, mineral mixture, vitamin mixture, dan pati jagung sebagai sumber pati. Untuk membuat tikus menjadi hiperkolesterolemia dalam ransum ditambahkan kolesterol murni dan propil tio urasil PTU. Ransum dalam perlakuan ditambahkan tepung rumput laut sebagai penambah sumber serat. A.4. Bahan Kimia Bahan kimia yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari bahan untuk perendaman rumput laut yaitu NaOCl, bahan untuk analisis proksimat, bahan untuk analisis serat pangan, petroleum eter, buffer natrium sulfat, alfa amylase, pepsin, NaOH, pankreatin, etanol dan aseton, reagen kit untuk analisis total kolesterol, HDL dan trigliserida Boehringer, bahan-bahan untuk membuat preparat histologi seperti bouin, alkohol, xylol, paraffin, pewarna hematoxylin, dan eosin dan pewarna Verhoff-von Gieson. 24

B. ALAT

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi peralatan pada pembuatan tepung rumput laut seperti peralatan pencucian dan perendaman baskom, penyaring, blender, grinder, drum dryer, disc mill dan ayakan. Alat untuk analisis kimia seperti peralatan gelas, pH meter, aluminium foil, dan penyaring crucible. Peralatan untuk pemeliharaan tikus seperti kandang plastik, botol minum dan wadah ransum. Peralatan bedah seperti pisau bedah, gunting, papan bedah, syringe, serta peralatan untuk analisis serum dan digesta. seperti neraca analitik, tabung reaksi, mikro pipet, water bath, sentrifuse, spekrofotometer, gas kromatografi dan peralatan untuk analisis histologi.

C. METODE PENELITIAN