37
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A.  Pembuatan Tepung Rumput Laut
Pembuatan  tepung  rumput  laut  dalam  penelitian  ini  dilakukan  untuk  tiga jenis  rumput  laut  yaitu  Eucheuma  cottonii,  Gelidium  sp  dan  Sargassum  sp
Gambar 6. Rumput laut segar tersebut diperoleh dari perairan Lampung Selatan, Propinsi Lampung.
Gambar  6    Rumput  Laut  Segar  E  :  Eucheuma  cottonii,  G  :  Gelidium  sp dan S : Sargassum sp
Proses  pembuatan  tepung  rumput  laut  melalui    beberapa  tahapan  yaitu  : pembersihanpencucian,  perendaman,  pengecilan  ukuran,  pengeringan,  dan
penepungan.  Rumput  laut  segar  dibersihkan  dengan  air  mengalir  dengan  tujuan untuk menghilangkan kotoran atau benda asing seperti garam, pasir, kayu, ranting,
karang    dan  juga  dipisahkan  dari  jenis  rumput  laut  yang  lain.  Hal  ini  ditujukan agar  tepung  rumput  laut  yang  dihasilkan  menjadi  bersih  dan  tidak  dipengaruhi
oleh  benda-benda  asing  tersebut.  Setelah  dibersihkan,  rumput  laut  tersebut direndam  dalam  air  tawar  selama
±  9  jam  dengan  perbandingan  air  dan  rumput laut  3  :  1.  Perendaman  disini  bertujuan  untuk  lebih  membersihkan  rumput  laut
dari sisa-sisa kotoran yang berukuran kecil dan mengurangi bau amis dari rumput laut tersebut. Kemudian perendaman dilanjutkan dalam larutan NaOCl 1 selama
E
G S
38 30 menit untuk melunturkan pigmen dari rumput laut. Dalam penelitian ini terlihat
bahwa  setelah  dilakukan  perendaman  dengan  larutan  tersebut  rumput  laut  jenis Eucheuma  cottonii
mengalami  perubahan  warna  dari  coklat  menjadi  lebih  putih tetapi  untuk  jenis  Gelidium  sp  dan  Sargassum  sp  tidak  terlihat  jelas  perubahan
warnanya  yaitu  tetap  menjadi  hijau  untuk  Gelidium  sp  dan  coklat  untuk Sargassum
sp, hanya terlihat lebih pucat dan bersih dari aslinya. Tahapan  selanjutnya  adalah  pengecilan  ukuran  dengan  menggunakan alat
penggiling basah yang disebut dengan grinder.  Pengecilan ukuran bertujuan agar rumput  laut  tersebut  menjadi  lebih  kecil  dan  berbentuk  pasta  sehingga  dapat
dilakukan pengeringan dengan menggunakan alat drum dryer.  Bahan yang akan dikeringkan  sebaiknya    dalam  bentuk  butiran-butiran  kecil  atau  lebih  kearah
bentuk  pasta  atau  bubur,  sehingga  pengeringan  dapat  berjalan  dengan  sempurna. Tahapan terakhir yang dilakukan dalam pembuatan tepung rumput laut ini adalah
penggilingan  dengan  menggunakan  alat  yang  disebut  disc  mill  dan  dilanjutkan dengan pengayakan dengan ukuran mesh 32. Tepung dari ketiga jenis rumput laut
tersebut dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7  Tepung rumput laut yang digunakan dalam penelitian E: TRL Eucheuma cottonii
, G: TRL Gelidium sp, S: TRL Sargassum sp
E
G S
39
15,76a 11,09a
13,35a
- 2,00
4,00 6,00
8,00 10,00
12,00 14,00
16,00
In d
ek s
P en
y er
a p
a n
A ir
m l
g
E.cottonii Gelidium  sp
Sargassum  sp
Jenis Tepung Rumput Laut
B.  Analisis Sifat Fisiko-Kimia Tepung Rumput Laut B.1. Indeks Penyerapan Air IPA dan Indeks Kelarutan Air IKA
Hasil  analisis  indeks  penyerapan  air  dan  indeks  kelarutan  air  tersaji  pada Gambar  8  dan  9.  TRL  Eucheuma  cottonii  memiliki  indeks  penyerapan  air
tertinggi yaitu 15.76 mlg kemudian TRL Sargasumm sp 13.35 mlg dan terendah TRL  Gelidium  sp  sebesar  11.09  mlg.  Namun  dari  hasil  analisis  sidik  ragam
Lampiran  4  menunjukkan  bahwa  jenis  rumput  laut  tidak  berpengaruh  nyata p0.05 terhadap kadar indeks penyerapan air.
Gambar 8  Kadar indeks penyerapan air IPA tepung rumput laut Kadar indeks penyerapan air ini dipengaruhi oleh kadar serat pangan. Serat
pangan  memiliki  daya  serap  air  yang  tinggi  karena  ukuran  polimernya  besar, strukturnya yang komplek dan banyak mengandung gugus hidroksil. Serat pangan
larut yang terkandung di dalam tepung rumput laut tersebut mempunyai kapasitas menahan air yang tinggi membentuk larutan atau gel viscous kental. Oleh karena
ini  semakin  tinggi  serat  pangan  terutama  serat  pangan  larut  yang  terkandung dalam  TRL    maka  akan  semakin  tinggi  juga  kadar  IPAnya.  Selain  itu  juga  daya
serap air suatu bahan juga dipengaruhi oleh kadar protein yang terkandung dalam bahan tersebut yaitu  berkaitan dengan kemampuan grup-grup polar seperti gugus
karboksil,  hidroksil,  amina,  dan  sulfidril  dalam  menyerap  molekul  air,  karena interaksi  antara  protein  dengan  air  terutama  berlangsung  pada  sisi  polar  asam
amino.  Sebagian  besar  protein  asam  amino  mengandung  sejumlah  gugus  polar tersebut di sepanjang rantai peptida sehingga bersifat hidrofilik.
40
0,05a 0,69a
0,47a
- 0,10
0,20 0,30
0,40 0,50
0,60 0,70
In d
ek s
K e
la r
u ta
n A
ir g
m l
E.cottonii Gelidium  sp
Sargassum sp
Je ni s Te pu ng Ru mput Laut
Gambar 9  Kadar indeks kelarutan air IKA tepung rumput laut Kadar indeks kelarutan air yang tertinggi terdapat pada TRL Gelidium sp,
yaitu 0.69 gml, kemudian TRL Sargassum sp 0.47 gml dan terendah pada TRL Eucheuma  cottonii
sebesar  0.05  gml.    Namun  dari  hasil  analisis  sidik  ragam menunjukkan bahwa jenis rumput laut tidak berpengaruh nyata p0.05 terhadap
kadar indeks kelarutan air tepung rumput laut Lampiran 5. Perbedaan kelarutan bahan dalam air disebabkan oleh keberadaan komponen-komponen tidak larut air
yang  terkandung  di  dalamnya.  Semakin  banyak  komponen  yang  tidak  larut  air maka akan semakin meningkatkan indeks kelarutan dalam air. Indeks kelarutan air
ini  berhubungan  dengan  jenis  serat  yang  terkandung  dalam  tepung  rumput  laut tersebut. Semakin tinggi serat pangan larut yang terkandung dalam tepung rumput
laut maka akan semakin kecil kadar indeks kelarutan air.
B.2. Viskositas
Viskositas  ditunjukkan  dalam  bentuk  daya  tahan  aliran  yang  diberikan oleh  suatu  cairan,  dimana  daya  tahan  tersebut  merupakan  hasil  pergerakan
molekul  di  dalam  cairan  akibat  gerakan  Brown  dan  gaya  kohesi  antar  molekul.
Pengukuran viskositas tepung rumput laut dilakukan pada konsentrasi 10 untuk tepung  rumput  laut  jenis  Gelidium  sp  dan  Sargassum  sp,  tetapi  untuk  jenis  TRL
Eucheuma cottonii dilakukan pada konsentrasi 5 dan semuanya dilakukan pada
suhu 60 °C. Perbedaan konsentrasi ini karena TRL jenis Eucheuma cottonii terlalu
banyak  gel  yang  terbentuk  sehingga  sangat kental.  Dengan  demikian  konsentrasi 10  tidak  dapat  dilakukan  pengukuran.  Hasil  pengukuran  viskositas  tepung
rumput laut tersaji pada Gambar 10.
41
4045c
255b 203a
- 1.000
2.000 3.000
4.000 5.000
V is
k o
si ta
s c
p
E.cottonii Gelidium  sp
Sargassum  sp
Je ni s Te pu ng Rumput Laut
Gambar 10  Kadar viskositas tepung rumput laut Dari  Gambar  10  terlihat  bahwa  nilai  viskositas  tertinggi  pada  TRL
Eucheuma  cottonii yaitu  sebesar  4045  cp,  kemudian  TRL  Gelidium  sp  sebesar
255  cp  dan  terendah  pada  TRL  Sargassum  sp  yaitu  203  cp.  Hasil  analisis  sidik ragam  Lampiran  6  menunjukkan  bahwa  jenis  tepung  rumput  laut  berpengaruh
nyata  p0.05  terhadap  kadar  viskositas.  Selanjutnya  uji  lanjut  Duncan Lampiran  7  menunjukkan  perbedaan  yang  signifikan  antar  ketiga  jenis  tepung
rumput  laut  tersebut.  Viskositas  tertinggi  terdapat  pada  jenis  tepung  rumput  laut Eucheuma cottonii
. Hal ini karena jenis tepung rumput laut ini menghasilkan gel yang  tinggi  yang  menyebabkan  gesekan  internal  menjadi  lebih  besar  sehingga
cairannya  mengalir.  Viskositas  juga  mempengaruhi  kemampuan  mengikat  asam empedu melalui mekanisme hidrofobik. Asam empedu berfungsi sebagai pengikat
antara  serat  dengan  fase  aqueous  air.  Makin  viscous  serat  pangan  dalam  diet, penurunan  kolesterol  serum  akan  makin  baik  Gallaber  dan  Hassel  1995  diacu
dalam Astawan dan Wresdiyati 2004.
B.3. Kadar Air
Hasil  pengukuran  kadar  air  ketiga  jenis  tepung  rumput  laut  tersaji  pada Gambar  11.  Hasil  analisis  sidik  ragam  Lampiran  8  menunjukkan  bahwa  jenis
rumput  laut  berpengaruh  nyata  p0.05  terhadap  kadar  air  tepung  rumput  laut. Dari ketiga jenis rumput laut yang ada, kadar air terendah 11.31 bb adalah TRL
Gelidium sp dan diikuti oleh TRL jenis Sargassum sp 16.13 bb dan TRL jenis
Eucheuma cottonii sebesar 16.82 bb. Dari hasil uji lanjut Duncan Lampiran 9
menunjukkan  bahwa  terdapat  perbedaan  yang  signifikan  antara    TRL  jenis
42
16,82b 11,31a
16,13b
- 2,00
4,00 6,00
8,00 10,00
12,00 14,00
16,00 18,00
K a
d a
r A
ir b
b
E.cottonii Gelidium  sp
Sargassum  sp
Je ni s Te pun g Rumpu t Laut
Gelidium sp  dengan  TRL  jenis  Sargassum  sp  dan  Eucheuma  cottonii.  Air
merupakan komponen terpenting dalam bahan makanan karena air mempengaruhi penampakan, tekstur serta cita rasa Winarno 1997.
Gambar 11  Kadar air tepung rumput laut Kadar  air  ketiga  jenis  tepung  rumput  laut  ini  masih  lebih  rendah
dibanding standar kadar air rumput laut kering. Menurut SNI 01-2690-1998, kadar air rumput laut kering jenis Eucheuma cottonii 35 bb dan jenis Gelidium sp 15
bb.  Pada  batas-batas  tertentu  diharapkan  produk  pangan  kering  senantiasa memiliki  kadar  air  yang  rendah  dalam  upaya  mencegah  pertumbuhan  mikroba,
terutama  cendawan  dan kapang  yang  dapat  merusak  produk  pangan  berkadar  air tinggi.
B.4. Kadar Abu
Hasil  pengukuran  kadar  abu  ketiga  jenis  tepung  rumput  laut  tersaji  pada Gambar 12. TRL Gelidium sp memiliki kadar abu tertinggi yaitu sebesar 13.80
bk,  selanjutnya  TRL  Sargassum  sp  sebesar  12.17  bk  dan  terendah  11.83  bk yaitu  pada  TRL  Eucheuma  cottonii.  Namun  dari  hasil  analisis  sidik  ragam
Lampiran  10  menunjukkan  bahwa  jenis  rumput  laut  tidak  berpengaruh  nyata p0.05  terhadap  kadar  abu  tepung  rumput  laut.  Perbedaan  kadar  abu  dalam
setiap  jenis  TRL  dimungkinkan  karena  keragaman  kadar  abu  yang  terkandung dari  bahan  dasar  rumput  laut  segar.  Kadar  abu  suatu  bahan  juga  dapat
mencerminkan  kandungan  mineral  yang  ada,  karena  kadar  mineral  termasuk dalam kadar abu.
43
16,64c 12,52b
9,22a
- 5,00
10,00 15,00
20,00
K a
d a
r P
ro te
in b
k
E.cottonii Gelidium  sp
Sargassum  sp
Jenis Tepung Rumput Laut
11,83a 13,80a
12,17a
10,50 11,00
11,50 12,00
12,50 13,00
13,50 14,00
K a
d a
r A
b u
b k
E.cottonii Gelidium sp
Sargassum  sp
Je nis Te pung Rumput Laut
Gambar 12  Kadar abu tepung rumput laut
B.5. Kadar Protein
Hasil  analisis  kadar  protein  ketiga  jenis  tepung  rumput  laut  tersaji  pada Gambar  13.  Hasil  analisis  sidik  ragam  Lampiran  11  menunjukkan  bahwa  jenis
rumput  laut  berpengaruh  nyata  p0.05  terhadap  kadar  protein  tepung  rumput laut.  Kadar  protein  tertinggi  16.64  bk  terdapat  pada  TRL  jenis  Eucheuma
cottonii dan  diikuti  oleh  TRL  jenis  Gelidium  sp  12.52  bk  dan  terendah  TRL
jenis Sargassum sp 9.22 bk. Selanjutnya dari hasil uji lanjut Duncan Lampiran 12  menunjukkan  bahwa  terdapat  perbedaan  kadar  protein  yang  signifikan  dari
ketiga jenis tepung rumput laut yang dilakukan pada percobaan ini.
Gambar 13 Kadar protein tepung rumput laut Rumput  laut  digunakan  sebagai  sumber  zat  gizi  karena  kandungan
metabolit  primer  dari  rumput  laut  yang  salah  satunya  adalah  protein.  Kadar protein  rumput  laut  tergantung  dari  spesies,  tempat  tumbuh  dan  musim.  Dari
ketiga  jenis  tepung  rumput  laut  yang  dicobakan  dapat  dikatakan  memiliki
44
2,87c
0,47a 1,66b
- 0,50
1,00 1,50
2,00 2,50
3,00
K a
d a
r L
e m
a k
b k
E.cottonii Gelidium sp
Sargassum  sp
Je nis Te pung Rumput Laut
kandungan  protein  yang  cukup  tinggi  walaupun  masih  di  bawah  kadar  protein yang dilaporkan oleh Anggadiredja 1992 berkisar antara 17.20 – 27.15.
B.6. Kadar Lemak
Hasil pengukuran kadar lemak ketiga jenis tepung rumput laut tersaji pada Gambar  14.  Hasil  analisis  sidik  ragam  Lampiran  13  menunjukkan  bahwa  jenis
rumput laut berpengaruh nyata p0.05 terhadap kadar lemak tepung rumput laut. Selanjutnya  dari  hasil  uji  lanjut  Duncan  Lampiran  14  juga  menunjukkan
perbedaan yang signifikan antar ketiga jenis rumput laut tersebut. Kandungan  lemak  yang  terdapat  pada  ketiga  jenis  tepung  rumput  laut  ini
dapat  dikatakan  cukup  rendah.  Anggadiredja  1992  melaporkan  bahwa  kadar lemak  rumput  laut  berkisar  antara  0.08  –  1.9.  Dari  hasil  percobaan  terlihat
bahwa  kadar  lemak  TRL  jenis  Eucheuma  cottonii  lebih  tinggi  dibanding  dengan kisaran kadar lemak tersebut. Kadar lemak rumput laut sangat tergantung kepada
spesies,  tempat  tumbuh  dan  musim.  Dengan  rendahnya  kadar  lemak  dari  rumput laut ini maka rumput laut sangat baik digunakan untuk program diit.
Gambar 14  Kadar lemak tepung rumput laut
B.7. Kadar Karbohidrat
Pengukuran kadar karbohidrat dalam percobaan ini menggunkan rumus by difference
.  Hasil  pengukuran  tersaji  pada  Gambar  15.  Hasil  analisis  sidik  ragam Lampiran 15 menunjukkan bahwa jenis rumput laut berpengaruh nyata p0.05
terhadap  kadar  karbohidrat  tepung  rumput  laut.  Selanjutnya  dari  hasil  uji  lanjut Duncan  Lampiran  16  terlihat  bahwa  kadar  karbohidrat  TRL  jenis  Eucheuma
cottonii berbeda  nyata  dengan  TRL  jenis  Gelidium  sp  dan  Sargassum  sp,  dan
45
68,67a 73,22b
76,94b
64,00 66,00
68,00 70,00
72,00 74,00
76,00 78,00
K a
d a
r K
a rb
o h
id ra
t b
k
E.cottonii Gelidium  sp
Sargassum  sp
Je n is Te pung Rumput Lau t
antara    jenis  TRL  Gelidium  sp  dengan  TRL  jenis  Sargassum  sp  tidak menunjukkaan perbedaan yang signifikan.
Gambar 15 Grafik kadar karbohidrat tepung rumput laut Rendahnya  kadar  karbohidrat  TRL  jenis  Eucheuma  cottonii  karena  kadar
protein  dan  lemak  TRL  tersebut  lebih  tinggi  dibanding  dengan  kedua  jenis  TRL yang lain. Studi entabotani dan entafarmakologi rumput laut yang telah dilakukan
di  beberapa  daerah  di  Indonesia,  menunjukkan  bahwa  kadar  karbohidrat  dari  9 jenis  rumput  laut  yang  dianalisis  berkisar  antara  39  –  51.  Hasil  percobaan  ini
menunjukkan bahwa kadar karbohidrat dari ketiga jenis tepung rumput laut di atas kisaran  kadar  karbohidrat  tersebut.    Karbohidrat  pada  rumput  laut  tergolong
polisakarida yang terdiri manosa, galaktosa dan agarosa yang tidak mudah dicerna oleh pencernaan manusia.
B.8. Kadar Serat Pangan
Serat  pangan  dari  tepung  rumput  laut  terdiri  dari  serat  pangan  larut,  serat pangan tidak larut dan total serat pangan. Secara lengkap, hasil pengukuran kadar
serat pangan tepung rumput laut tersaji pada Gambar 16. Dari  hasil  analisis  sidik  ragam  Lampiran  17  menunjukkan  bahwa  jenis
rumput laut berpengaruh nyata p0.05 terhadap kadar total serat pangan tepung rumput laut. Kadar total serat pangan tertinggi terdapat pada TRL jenis Eucheuma
cottonii ,  kemudian  Sargassum  sp  dan  terendah  pada  TRL  Gelidium  sp,  dan  dari
hasil  uji  lanjut  Duncan  Lampiran  18  terlihat  perbedaan  yang  signifikan  antara total kadar serat pangan TRL jenis Eucheuma cottonii dengan TRL jenis Gelidium
sp  dan  Sargassum  sp.  Jika  dilihat  serat  pangan  larutnya,  analisis  sidik  ragam
46
64,42b
53,06a  56,01a
35,37c
12,72b 8,37a
29,06a
40,33b 47,63c
- 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00 70,00
K a
d a
r S
er a
t P
a n
g a
n b
k
TDF SDF
IDF
Jenis S erat Pangan
TRL Eucheuma cottonii TRL Gelidium sp
TRL Sargassum sp
menunjukkan  jenis  rumput  laut  berpengaruh  nyata  p0.05  terhadap  kadar  serat pangan larut tepung rumput laut Lampiran 19. Kadar serat pangan larut tertinggi
terdapat pada  jenis   TRL  Eucheuma cottonii  yaitu  sebesar 35.37  kemudian TRL  jenis  Gelidium  sp  12.72  dan  terendah  pada  TRL  jenis  Sargassum  sp
sebesar  8.37.  Hasil  uji  lanjut  Duncan  Lampiran  20  untuk  kadar  serat  pangan larut  ini  menunjukkan  adanya  perbedaan  yang  nyata  p0.05  dari  ketiga  jenis
tepung rumput laut tersebut. Sedangkan untuk serat pangan tidak larut, TRL jenis Sargassum
sp  memiliki  nilai  tertinggi  yaitu  47.63,  kemudian  TRL  jenis Gelidium
sp  sebesar  40.43  dan  terendah  pada  TRL  jenis  Eucheuma  cottonii yaitu sebesar 29.06 dan secara statistik menunjukkan perbedaan yang signifikan
Lampiran 21dan 22.
Gambar 16  Kadar serat pangan tepung rumput laut Lahaye  1991  melaporkan  bahwa  kadar  serat  dari  beberapa  rumput  laut
berkisar antara 25 – 75 bk dan sebagian besar seratnya terdiri dari serat pangan larut yaitu 51-85. Akan tetapi kandungan serat pangan ini sangat tergantung dari
spesies dan tempat hidup dari rumput laut tersebut. Pada penelitian ini kadar serat pangan  ketiga    jenis  rumput  laut  yang  dicobakan  masih  dalam  kisaran  angka
tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa rumput laut di Indonesia tergolong memiliki kadar serat pangan yang tinggi, namun dari tiga jenis rumput laut tersebut hanya
jenis  Eucheuma  cottoni  yang  kadar  serat  larutnya  lebih  tinggi  dibandingkan dengan  kadar  serat  pangan  tidak  larutnya.  Kadar  serat  pangan  yang  terkandung
dalam tepung rumput laut ini merupakan kunci utama dalam penelitian ini. Hal ini dikarenakan  serat  pangan  terutama  serat  pangan  larut  yang    mempunyai  efek
47 hipokolesterolemik.  Semakin  tinggi  kadar  serat  pangan  terutama  serat  pangan
larut maka akan semakin baik efek fisiologis terhadap penurunan kadar kolesterol.
C.  Efek Tepung Rumput Laut Terhadap Konsumsi Ransum dan Pertumbuhan Tikus