23 3. Menghitung dugaan nilai rataan WTP
Nilai rataan WTP diperoleh dari penjumlahan keseluruhan nilai WTP dibagi dengan keseluruhan jumlah responden. Dugaan Rataan WTP dihitung dengan
rumus Hanley dan Spash 1993
∑
...................................................................................................3 Keterangan:
EWTP = Dugaan rataan WTP Rp
Wi = Nilai WTP ke-i Rp
n = Jumlah responden orang
i = Responden ke-i yang bersedia membayar i=1,2,...,n
4. Menduga kurva permintaan WTP Kurva permintaan WTP responden dibentuk menggunakan jumlah
kumulatif dari jumlah individu yang bersedia memilih suatu nilai WTP tertentu. 5. Menentukan total WTP
Setelah mendapatkan nilai rataan WTP, maka nilai total WTP didapatkan dengan mengalikan nilai rataan WTP dengan jumlah keseluruhan rumah tangga
dalam populasi. ...........................................................................................4
Keterangan:
TWTP = Total WTP responden Rp
EWTPi = Dugaan rataan WTP ke-i Rp
P = Jumlah populasi orang
i = Responden ke-i i=1,2,...,n
Jumlah populasi yang termasuk ke dalam perhitungan ini adalah jumlah kepala keluarga di Kelurahan Kayu Putih.
6. Mengevaluasi model CVM Pelaksanaan model CVM dievaluasi dilihat dari nilai R² dari model
Ordinary Least Square OLS WTP.
4.4.3.1 Hipotesis penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Responden laki-laki diduga memiliki nilai WTP yang lebih tinggi
dibandingkan dengan responden perempuan. Hal ini disebabkan karena
24 responden laki-laki bertindak sebagai kepala keluarga dalam sebuah rumah
tangga cenderung lebih tegas dalam pengambilan keputusan dibandingkan responden perempuan.
2. Usia responden diduga berpengaruh positif terhadap nilai WTP, artinya semakin bertambah usia responden maka nilai WTP yang akan diberikan
diduga akan semakin tinggi. Hal ini disebabkan karena usia cenderung mempengaruhi pola pikir seseorang dalam pengambilan keputusan dan
kepedulian terhadap lingkungan. 3. Tingkat pendidikan responden diduga berpengaruh positif terhadap nilai
WTP, artinya semakin tinggi tingkat pendidikan responden maka nilai WTP yang akan diberikan diduga akan semakin tinggi. Hal ini disebabkan
karena tingkat pendidikan cenderung mempengaruhi pola pikir seseorang untuk mendapatkan suatu kondisi lingkungan yang lebih baik dan nyaman.
4. Tingkat pendapatan keluarga responden diduga berpengaruh positif terhadap nilai WTP, artinya semakin tinggi pendapatan keluarga maka
nilai WTP yang akan diberikan diduga akan semakin tinggi. 5. Jumlah tanggungan keluarga responden diduga berpengaruh negatif
terhadap nilai WTP, artinya semakin banyak jumlah tanggungan keluarga responden maka diduga nilai WTP yang akan diberikan akan semakin
menurun. 6. Lama tinggal responden diduga berpengaruh positif terhadap nilai WTP,
artinya semakin lama seorang responden tinggal di lokasi tersebut maka diduga nilai WTP yang akan diberikan akan semakin meningkat. Hal ini
disebabkan semakin lama responden tinggal di suatu lokasi maka responden akan memiliki rasa peduli terhadap lingkungan tempat
tinggalnya. 7. Jarak tempat tinggal diduga berpengaruh negatif terhadap nilai WTP,
artinya semakin jauh jarak tempat tinggal responden maka diduga nilai WTP yang akan diberikan semakin menurun.
8. Status tempat tinggal milik sendiri diduga akan meningkatkan nilai WTP yang akan diberikan responden dibandingkan dengan responden dengan
status tempat tinggal kontrak.