33 sebesar 30. Distribusi tingkat pendapatan keluarga responden per bulan dapat
dilihat pada Tabel 13. Tabel 13 Tingkat pendapatan keluarga responden per bulan
Tingkat pendapatan Jumlah responden orang
Persentase Rp1.000.000
6 6,67
Rp1.000.000 - Rp2.400.000 48
53,33 Rp2.400.001 - Rp3.400.000
8 8,89
Rp3.400.001 - Rp4.000.000 1
1,11 Rp4.000.000
27 30
Total 90
100
5.2.3 Lama pendidikan formal
Tingkat pendidikan seseorang mempengaruhi pola pikir dalam pengambilan suatu keputusan. Berdasarkan hasil observasi di lapang, responden sebagian besar
berpendidikan SLTA dan Sederajat dan perguruan tinggi yaitu masing-masing sebesar 25. Sebanyak 21,11 responden menyelesaikan pendidikan hingga
tingkat SD, 20 hingga tingkat SLTA dan Sederajat, dan hanya satu orang responden atau sebesar 1,11 yang menyelesaikan pendidikan hingga tingkat
diploma. Distribusi tingkat pendidikan responden dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14 Tingkat pendidikan responden
Tingkat pendidikan Jumlah responden orang
Persentase SD
19 21,11
SLTP dan Sederajat 20
22,22 SLTA dan Sederajat
25 27,78
Diploma 1
1,11 Perguruan Tinggi
25 27,78
Total 90
100
5.2.4 Jumlah anggota keluarga
Jumlah anggota keluarga responden sangat bervariasi dimulai dari satu sampai dengan tujuh orang dalam suatu rumah tangga. Jumlah anggota keluarga
mempengaruhi alokasi pendapatan yang harus ditanggung oleh kepala keluarga. Semakin tinggi jumlah anggota keluarga maka semakin tinggi pula alokasi
pendapatan yang harus dikeluarkan oleh kepala keluarga sehingga memiliki
34 kecenderungan untuk mempengaruhi nilai WTP. Distribusi jumlah anggota
keluarga responden dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15 Jumlah tanggungan keluarga responden
Jumlah tanggungan keluarga orang Jumlah responden orang
Persentase 1
5 5,56
2 15
16,67 3
25 27,78
4 27
30,00 5
15 16,67
6 1
1,11 7
2 2,22
Total 90
100
5.2.5 Jenis pekerjaan
Jenis pekerjaan responden di RW 13 dan RW 15 Kelurahan Kayu Putih Kecamatan Pulogadung sangat bervariasi. Sebagian besar responden bekerja
sebagai buruh dan wiraswasta, dengan persentase sebesar 36,67 atau sebanyak 33 orang untuk yang bekerja sebagai buruh, selanjutnya untuk yang bekerja
sebagai wiraswasta sebesar 34,44 atau sebanyak 31 orang. Responden yang bekerja sebagai pegawai swasta sebesar 21,11 atau sebanyak 19 orang,
pensiunan sebanyak 4,44 atau sebanyak empat orang, supir sebesar 2,22 atau sebanyak 2 orang, dan petugas dinas sosial sebesar 1,11 atau sebanyak satu
orang. Distribusi jenis pekerjaan responden dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16 Jenis pekerjaan responden
Jenis pekerjaan Jumlah responden orang
Persentase Buruh
33 36,67
Pegawai swasta 19
21,11 Pensiunan
4 4,44
Supir 2
2,22 Wiraswasta
31 34,44
Petugas dinas sosial 1
1,11 Total
90 100
35
5.2.6 Status kepemilikan tempat tinggal
Sebagian besar responden tinggal di rumah milik sendiri yaitu sebanyak 78 orang atau sebesar 86,67, sedangkan sebanyak 12 orang atau sebesar 13,33
tinggal di rumah milik orang lain. Distribusi status kepemilikan tempat tinggal responden dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17 Status kepemilikan tempat tinggal responden
Status kepemilikan Jumlah responden orang
Persentase Milik sendiri
78 86,67
Kontrak 12
13,33 Total
90 100
5.2.7 Lama tinggal
Lama tinggal di lokasi penelitian dapat mempengaruhi nilai WTP untuk pelestarian ruang terbuka hijau, karena semakin lama responden tinggal di lokasi
tersebut maka rasa memiliki dan peduli terhadap lingkungannya cenderung semakin tinggi. Lama tinggal di lokasi penelitian mengindikasikan pengetahuan
responden terhadap perubahan kondisi lingkungan tempat tinggal mereka. Lama tinggal responden di lokasi penelitian paling tinggi ada pada kisaran 29 sampai
dengan 43 tahun yaitu sebanyak 33 orang atau sebesar 36,67. Distribusi lama tinggal responden di lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18 Lama tinggal responden di lokasi penelitian
Lama tinggal tahun Jumlah responden orang
Persentase 14
10 11,11
14 – 28
26 28,89
29 – 43
33 36,67
44 – 58
21 23,33
Total 90
100
5.2.8 Sebaran tempat tinggal
Responden dalam penelitian ini merupakan warga dari RW 13 yang tersebar di dua RT, yaitu RT 02 dan RT 03 dimana jaraknya adalah 200 meter dari lokasi
waduk, dan juga warga dari RW 15 yang tersebar di 7 RT, yaitu RT 01, RT 02, dan RT 03 yang berbatasan dengan lokasi waduk dalam jarak 300 meter, dan RT,
36 04, RT 05, RT 06, dan RT 07 yang berbatasan dengan Waduk Ria Rio dalam jarak
400 meter. Wilayah RT yang dipilih merupakan wilayah tempat tinggal yang berbatasan langsung dengan lokasi Waduk Ria Rio. Distribusi sebaran tempat
tinggal responden dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19 Sebaran tempat tinggal responden
Jarak tempat tinggal meter Jumlah responden orang
Persentase 200
30 33,33
300 30
33,33 400
30 33,33
Total 90
100
37
VI HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Persepsi Masyarakat Terhadap Pembangunan RTH di Sekitar Waduk Ria Rio
Persepsi masyarakat terhadap pembangunan RTH di sekitar Waduk Ria Rio merupakan suatu penilaian masyarakat terhadap pentingnya keberadaan RTH
untuk meningkatkan kelestarian lingkungan. Penilaian persepsi masyarakat terhadap pembangunan RTH di sekitar Waduk Ria Rio adalah dengan melakukan
wawancara kepada 90 orang responden. Perhitungan penilaian skor rataan Skala Likert dapat dilihat pada Lampiran 2. Tabel 20 menunjukkan tingkat persepsi
masyarakat berdasarkan interval nilai tanggapan. Berdasarkan Tabel 20, ditunjukkan bahwa setiap indikator persepsi masyarakat terhadap pembangunan
RTH di sekitar Waduk Ria Rio bernilai baik. Hal ini disebabkan masyarakat menganggap bahwa keberadaan RTH penting bagi keberlanjutan pelestarian
lingkungan. Keadaan lingkungan yang berada dalam kondisi kurang baik, terlihat dari kondisi lingkungan yang sebelumnya sangat kurang penghijauan dan tidak
terawat juga merupakan salah satu pendukung nilai persepsi masyarakat terhadap keberadaan RTH.
Persepsi masyarakat bahwa RTH dapat membantu menjaga kelestarian lingkungan memiliki tingkat persepsi yang baik dengan nilai Skala Likert sebesar
3,03. Responden yang jarak tempat tinggalnya 200 meter dari lokasi RTH memiliki tingkat persepsi yang lebih baik dibandingkan dengan responden yang
jarak tempat tinggalnya 300 meter dan 400 meter dari lokasi RTH, karena semakin dekat tempat tinggal masyarakat dengan lokasi RTH maka masyarakat
akan merasakan manfaat yang lebih tinggi pula dibandingkan dengan responden yang tempat tinggalnya jauh dari lokasi RTH. RTH di sekitar Waduk Ria Rio
menambah penghijauan yang ada di lingkungan masyarakat, sehingga meningkatkan penyerapan air, mengurangi polusi yang ditimbulkan dari asap
kendaraan ataupun pabrik, dan memberikan kesejukan bagi masyarakat sekitar. Persepsi masyarakat bahwa pengelolaan RTH menjadi tanggung jawab
masyarakat memiliki tingkat persepsi yang baik dengan nilai Skala Likert 2,72. Masyarakat sadar bahwa keberadaan RTH memberikan manfaat yang positif.