Uji Fitokimia Harborne 1987 METODOLOGI
18
Tabel 4. Distribusi Karang Diperairan Pulau Pongok No
Family Stasiun
1 Stasiun
2 Stasiun
3 Stasiun
4 Spesies
I
1
II 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
III 12
13 14
15 16
17 18
19 20
21 22
IV
23
V 24
25 26
27 28
29 30
VI 31
32 33
34 35
36 37
38
VII Pocilloporidae
Seriatopora hystrix Acroporidae
Acropora aspera A. australiensis
A. florida A. Formosa
A. hyacinthus A. Microphthalma
A. nobilis A. tenuis
Astreopora myriopthalma Astreopora sp.
Poritidae Porites annae
P. cylindrical P. lichen
P. lobata P. lutea
P. nigrescens P. rus
Porites sp Goniopora columna
G. djiboutiensis G. minor
Siderastreidae Psammocora contiqua
Agariciidae Pavona cactus
P. decussate P. explanulata
Pavona sp Gardineroseris planulata
Pachyseris rugosa P. speciosa
Fungiidae Fungia concinna
F. danai F. fungites
F. paumotensis F. repanda
Fungia sp Herpolitha limax
Podabacia crustacea Oculinidae
- -
+ -
- -
- -
- -
-
+ +
+ +
+ +
+ +
+
- -
+ +
+ +
+ +
+ +
+ -
+ +
+ +
- -
+ +
- +
+ -
- -
+ +
+
- +
+ +
+ +
- +
+ +
+
+ -
- +
- -
-
+ +
+ -
+ -
+ +
+ +
+ -
- +
+ +
+ +
+
- -
+ +
+ +
+
- +
+ +
+
+ -
- +
- -
-
+ +
+ -
+ -
+ +
+ -
- +
- -
- -
- -
- -
- -
- -
-
+ +
+
- -
-
- -
- -
- -
- -
- +
- -
-
+ -
-
19
39 40
VIII 41
42 43
44 45
46 47
48
IX 49
50 51
52 53
54 55
X 56
57 58
59 60
61 62
63 64
65 66
67 68
69 70
71 72
73 74
75 76
77 78
XI 79
80 81
82 Galaxea astreata
G. Fascicularis Pectiniidae
Echinophyllia sp. Oxypora glabra
O. lacera Oxpora sp. 1
Mycedium elephantotus Pectinia alcicornis
P. lactuca P. paeonia
Mussidae Acanthastrea bowerbanki
A. Hillae
L. hataii L. hemprichii
Lobophyllia sp Symphyllia radians
S. recta Faviidae
Favia favus F. maritime
F. maxima F. rotundata
F. speciosa Favia sp.
Favites halicora Favites sp.
Goniastrea pectinata G. retiformis
Platygyra daedalea P. lamellina
Platygyra sp. Leptoria phrygia
Montastrea curta Montastrea sp.
Diploastrea heliopora Leptastrea pruinosa
L. transversa Echinopora horrida
E. lamellosa E. mammiformis
Echinopora sp. Caryophylliidae
Euphyllia ancora E. divisa
Euphyllia sp. Physogyra lichtensteini
+ +
- -
- -
+ +
- -
- +
+ -
+ +
- +
+ +
+
- -
-
+ -
+ -
- -
-
+ +
+ +
+
- -
-
+ -
+ -
+ +
+
+ +
+ +
+ +
+ +
+ -
- +
- -
+ -
+ -
- +
+ +
- +
+ +
+ +
+
- +
+ -
- +
+ +
- +
+ +
+ +
+
+ +
+ +
+ +
+ +
+ -
- +
- -
+ -
+ -
- +
+ +
- +
+ +
+ +
+
- +
+ -
- +
+ +
- +
+ +
+ -
-
- -
- -
-
+ +
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
-
- -
- -
20
XII 83
84 85
86 87
XIII 88
89 XIV
90 XV
91 XVI
92 XVII
93
Merulinidae Hydnophora exesa
H. pilosa H. rigida
Merulina ampliata M. scabricula
Dendrophylliidae Turbinaria frondes
Turbinaria sp. Helioporidae
Heliopora coerulea Sarcophyton
Sarcophyton sp Sinularia
Sinularia sp Lobophytum
Lobophytum sp
- +
- -
-
- -
+ -
- -
- -
+ +
+
- +
+ +
+ +
- -
+ +
+
- +
+ -
+ +
- -
- -
-
- -
- -
- -
Total spesies Total Famili
45 13
69 17
68 17
7 4
Catatan : + = Ditemukan ; - = Tidak ditemukan Hasil pengamatan menunjukkan, dari keempat stasiun, jumlah jenis karang
yang terbanyak dijumpai pada stasiun 2 69 jenis, diikuti stasiun 3 68 jenis, kemudian stasiun 1 45 jenis dan stasiun 4 hanya dijumpai 7 jenis.
Pada empat stasiun penelitian, dapat terlihat pada tabel 4, karang yang sering dijumpai adalah dari genus Faviidae. Hasil ini sama dengan hasil penelitian
Siringoringo et. al. 2013 dimana diperoleh genus karang yang serin gdijumpai adalah dari genus Faviidae. Lebih lanjut dijelaskan karang dari genus ini dapat
dikelompokkan kedalam karang masif yang lebih tahan terhadap sedimentasi dan beraklimatisasi dengan baik di kondisi hetetrop. Namun dari keempat stasiun
penelitian hanya dua stasiun yaitu, stasiun 2 dan stasiun 3 yang ditemui karang lunak. Karena pada kedua stasiun ini mempunyai kondisi perairan yang baik
untuk pertumbuhan karang lunak.
Rendahnya keanekaragaman karang pada stasiun 4 dikarenakan pada stasiun ini kondisi perairan tidak terlalu baik untuk pertumbuhan karang. Stasiun
ini merupakan wilayah tempat kegiatan nelayan menambatkan perahu, sehingga banyak jangkar yang ditambatkan merusak ekosistem karang. Struktur dasar
perairan yang tidak landai dan berbentuk lereng, sehingga hanya ditemukan karang yang tumbuh berupa kelompok kecil, dan banyak dijumpai karang jamur
mushroom dari jenis Fungia.
Hasil penelitian Siringoringo et al. 2006 menunjukkan bahwa, nilai indeks keanekaragaman karang batu di Pulau Pongok diperoleh nilai indeks
keanekaragaman H’=3.748 dengan nilai indeks kemerataan J’=0.915, nilai ini merupakan nilai tertinggi dibanding dua pulau lain, yaitu Pulau Celagen dan Pulau
Salma. Ini menunjukkan keseluruhan sebaran karang batu yang merata juga menunjukkan keanekaragaman jenis yang tertinggi Gambar 6.
Menurut Manuputty 1990 bahwa jenis-jenis karang karang batu dari marga Acropora mempunyai polip yang kecil dan sulit untuk membersihkan diri