Ekstraksi Karang Lunak METODOLOGI

17 pada habitat hidup karang lunak akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup karang lunak itu sendiri. Perubahan suhu yang menyimpang akan mengakibatkan ketidak mampuan jaringan karang untuk mengikat zooxanthellae. Lebih lanjut Yusuf et al. 2010 menjelaskan, karang lunak yang mengalami bleaching yaitu dari jenis Dendronepthea sp, Sarcophyton sp, Sinularia polydactyla dan S. flexibilis. Dari keempat jenis karang lunak tersebut, jenis S. flexibilis merupakan jenis karang yang paling peka, dengan konsentrasi jumlah koloni yang mengalami bleaching sebesar 50 dari komunitas karang lunak. Gambar 5. Persentase jumlah koloni setiap jenis karang yang mengalami bleaching di Pulau Padi, Kabupaten Pangkep Yusuf et al. 2010 Cahaya merupakan faktor penting dalam proses fotosintesis zooxanthella pada karang lunak, kecerahan suatu perairan sangat tergantung dari sedimentasi, kedalaman perairan itu sendiri dan partikel terlarut dalam perairan tersebut. Menurut Kuhl et al. 1995 dalam Fachrurrozie et al. 2012, panjang gelombang cahaya yang dibutuhkan zooxanthella untuk fotosintesis adalah berkisar antara 550-600 nm. Kekeruhan merupakan konsentrasi padatan teruspensi dan bahan organik terlarut dalam air, dimana semakin tinggi kandungan partikel di dalam kolom air maka akan menurunkan daya tembus cahaya matahari. Kekeruhan suatu perairan akan berhubungan dengan fotosintesis dan sedimentasi pada permukaan karang lunak. Material tersuspensi di perairan akan menutupi permukaan karang lunak, hal ini akan membuat karang lunak menghasilkan lendir untuk menghalau sedimen, produksi tersebut akan membutuhkan energi yang lebih banyak. Sedimentasi di permukaan karang akan menutup polip-polip karang lunak, sehingga menganggu aktivitas fotosintesis zooxantellae, hal ini akan menganggu kelangsungan hidup karang lunak itu sendiri.

4.3 Distribusi Karang Diperairan Pulau Pongok

Hasil pengamatan di perairan Pulau Pongok, dijumpai 65 jenis karang yang termasuk dalam 17 suku. Distribusi karang di perairan Pulau Pongok dapat dilihat pada tabel 4. 18 Tabel 4. Distribusi Karang Diperairan Pulau Pongok No Family Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3 Stasiun 4 Spesies I 1 II 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 III 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 IV 23 V 24 25 26 27 28 29 30 VI 31 32 33 34 35 36 37 38 VII Pocilloporidae Seriatopora hystrix Acroporidae Acropora aspera A. australiensis A. florida A. Formosa A. hyacinthus A. Microphthalma A. nobilis A. tenuis Astreopora myriopthalma Astreopora sp. Poritidae Porites annae P. cylindrical P. lichen P. lobata P. lutea P. nigrescens P. rus Porites sp Goniopora columna G. djiboutiensis G. minor Siderastreidae Psammocora contiqua Agariciidae Pavona cactus P. decussate P. explanulata Pavona sp Gardineroseris planulata Pachyseris rugosa P. speciosa Fungiidae Fungia concinna F. danai F. fungites F. paumotensis F. repanda Fungia sp Herpolitha limax Podabacia crustacea Oculinidae - - + - - - - - - - - + + + + + + + + + - - + + + + + + + + + - + + + + - - + + - + + - - - + + + - + + + + + - + + + + + - - + - - - + + + - + - + + + + + - - + + + + + + - - + + + + + - + + + + + - - + - - - + + + - + - + + + - - + - - - - - - - - - - - - - + + + - - - - - - - - - - - - + - - - + - -