2.4.3.2 Dampak Terhadap Sosial - Budaya
Peningkatan jumlah wisatawan dapat mengganggu aktivitas masyarakat lokal, bersaing dalam memperebutkan tempat rekreasi dan berbagai jasa lainnya.
Perencanaan pengembangan pariwisata yang kurang bagus dapat meningkatkan aktivitas yang kurang baik seperti pengrusakan, pengotoran maupun kejahatan di
lokasi wisata. Hal ini dapat diperburuk jika pemerintah hanya mementingkan keuntungan jangka pendek seperti membangun fasilitas-fasilitas yang tidak atau
tanpa mempertimbangkan kepentingan dan keinginan masyarakat lokal. Maka dalam kondisi seperti ini, dukungan masyarakat lokal terhadap kawasan
konservasi akan berbahaya. Dalam kunjungan wisatanya, terkadang beberapa wisatawan tinggal dalam
waktu yang cukup lama dan berinteraksi intensif dengan masyarakat lokal, sehingga masyarakat dapat terpengaruh secara budaya oleh wisatawan jika
mereka tidak dibekali pengetahuan yang kuat tentang budaya mereka sendiri. Dalam konteks ini, terkadang budaya sudah mengalami distorsi peran dan fungsi
seperti pada beberapa tari-tarian yang memiliki fungsi sosial yang tinggi atau digunakan pada acara-acara kebudayaan khusus pada jaman dahulu kala,
namun sekarang hanya digunakan untuk menghibur para wisatawan. Dalam banyak kasus pula, budaya dan tradisi masyarakat lokal diambil dan digunakan
di luar dari asalnya untuk kepentingan pribadi bahkan dikomersilkan. Hal ini dapat mengurangi nilai luhur budaya suatu bangsa atau bahkan dapat dianggap
menghina suatu budaya bangsa. Dampak negatif yang paling umum adalah apakah mereka memilki pilihan atau kontrol terhadap dirinya untuk menerima
budaya asing yang masuk dan dapat menyaring budaya mana yang dapat diterima dan yang mana tidak dapat diterima.
2.4.3.3 Dampak Terhadap Lingkungan
Pengembangan, pembangunan dan berbagai jasa termasuk pariwisata memberikan dampak terhadap lingkungan bahkan pada kawasan konservasi
yang telah dikelola dengan baik meskipun intensitasnya kecil. Dampak pada lingkungan dapat terjadi di lokasi kunjungan maupun pada wilayah yang lebih
luas. Hal ini disebabkan wisatawan berada di kawasan konservasi yang cukup sensitive dan pada dasarnya secara ekologis, lingkungan saling terhubung dan
saling mempengaruhi.
Tabel 2 Berbagai contoh dampak negatif wisatawan terhadap lingkungan
Elemen Contoh akibat yang dapat ditimbukan wisatawan
Ekosistem -
Konstruksi akomodasi, pusat pengunjung, infrastruktur dan berbagai jasa lainnya memiliki dampak langsung terhadap lingkungan seperti pembabatan
lahan, penghilangan vegetasi, pembasmian binatang pengganggu dari habitatnya.
- Kemungkinan merubah habitat alamiah secara signifikan jalur migrasi, area
berburu, area mencari makan dll oleh berbagai jenis pengembangan kepariwisataan dan penggunaan lainnya
Tanah -
Pemadatan tanah dapat terjadi pada daerah-daerah tertentu -
Pemindahan tanah yang dapat berakibat erosi ataupun longsor. Vegetasi
- Konsentrasi kegiatan disekitar fasilitas wisata dapat memberikan dampak
negatif bagi vegetasi disekitarnya -
Pembukaan lahan untuk jalan dan gangguan terhadap binatang -
Frekuensi kebakaran lahan dapat berubah karena wisatawan dan pengelolaan taman nasional
Air -
Peningkatan permintaan air tawar -
Pembuangan limbah atau sampah ke sungai, danau atau lautan -
Pembuangan oli dan bahan bakar dari kapal dan perahu kecil -
Perputaran baling-baling kapal dapat mempengaruhi tumbuh-tumbuhan perairan dan spesies yang hidup di perairan
Udara Transportasi dapat mengakibatkan pencemaran udara dari emisi gas buangnya
pesawat, kereta dan kendaraan bermotor lainnya Alam liar
- Perburuan dan penangkapan ikan dapat mengubah dinamika populasi
- Pemburu dan nelayan meminta memasukkan spesies asing agar terjadi
peningkatan populasi binatang buruan. -
Gangguan yang datang dari pengunjung dapat terjadi bagi seluruh spesies termasuk bagi binatang yang tidak menarik bagi pengunjung
- Gangguan dapat terjadi berbagai macam seperti : gangguan suara, gangguan
penglihatan atau gangguan tingkah laku -
Kontak yang terjadi antara pengunjung dengan binatang diluar waktu yang tepat sebelum laju denyut jantung kembali normal, sebelum burung dapat
terbang atau pada saat binatang mamalia lagi makanmenyusui -
Mamalia laut dapat terluka atau terbunuh oleh dampak perahu motor atau terpotong baling-baling
- Dapat terjadi perubahan perilaku binatang, dimana mereka dapat mendekati
manusia untuk mencari makan Sumber : Eagles et al. 2002
Pada Table 2, digambarkan dampak-dampak yang dapat terjadi pada lingkungan di sekitar pengelolaan wisata. Namun, hal ini dapat diminimalkan
dampaknya jika perencana dan pengelola dapat memperkirakan secara akurat dampak yang mungkin timbul atau kemampuan daya dukung suatu kawasan
terhadap kunjungan wisatawan.
2.5 Kawasan Konservasi
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang diakui dalam konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang hukum laut United Nations Convention on
the Law of the Sea UNCLOS pada tahun 1982 dengan panjang pantai 95.186