Perangkingan Strategi Prioritas Rencana Strategis Pengelolaan Wisata Bahari di Pulau Pasi
12. Pembangunan infrastruktur wisata sebagai ciri khas daerah dan mendukung pengawasan sumberdaya.
13. Membuka pusat informasi pariwisata on-line di kota Benteng agar wisatawan memperoleh informasi yang cukup
14. Menonjolkan kondisi sumberdaya yang masih bagus sebagai modal dasar dalam persaingan dengan wilayah lain yang menawarkan wisata sejenis
15. Promosi dan paket kemasan wisata yang inovatif untuk mendapat pelanggan
16. Pengembangan industri pendukung wisata yang kreatif untuk sebagai daya tarik tambahan bagi wisatawan
Dari 16 strategi pengembangan, rangking 1 sampai 5 merupakan prioritas utama dalam pengembangan ekowisata bahari di Pulau Pasi. Strategi prioritas
pengembangan yang dapat dikembangkan oleh pemerintah daerah maupun pengelola wisata bahari di Pulau Pasi sebagai berikut :
Strategi Pengelolaan I : Pembentukan struktur pengelola kawasan KKLD
dan ekowisata bahari. Dalam pelaksanaan program pengembangan ekowisata bahari struktur pengelola yang bertanggung jawab terhadap perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program perlu dibentuk. Struktur pengelola dapat berasal dari berbagai kalangan stakeholder namun diharap lebih
diprioritaskan bagi masyarakat penghuni Pulau Pasi.
Strategi Pengelolaan II : Penyusunan zonasi rinci dan regulasi
pengelolaan ekowisata bahari. Penyusunan zonasi di kawasan konservasi akan memudahkan pemerintah maupun masyarakat dalam mengontrol dan mengelola
sumberdaya berdasarkan peruntukannya. Zonasi mencegah tekanan yang berlebihan terhadap sumberdaya karena pemanfaatan yang melampaui
kapasiatasnya. Pembatasan peruntukan pada masing-masing zona sesuai dengan daya dukung lingkungan terhadap aktivitas manusia pada zona tersebut.
Penyusunan zona dan regulasi yang mengatur tentang perencanaan dan pengelolaan kawasan Pulau Pasi akan menghindarkan kerusakan lingkungan
dan meminimalisir konflik yang dapat terjadi karena pencaplokan dan penguasaan lahan.
Strategi Pengelolaan III : Pelatihan manajemen kepariwisataan,
perencanaan, monitoring dan evaluasi program bagi pengelola. Untuk meningkatkan kapasitas dan kemampaun pengelola kawasa konservasi dan
ekowisata, maka hal ini penting dilakukan mengingat pengelola dapat berasal
dari latar belakang pendidikan dan pekerjaan yang berbeda. Keberhasilan pengelola dalam pengembangan kawasan ekowisata bahari sangat dipengaruhi
oleh kemampuan personal maupaun kemampuan kelembagaan pengelola.
Strategi Pengelolaan IV : Penyusunan buku panduan pengelolaan
ekowisata bahari berbasis masyarakat. Penyusunan buku panduan penting agar pengelola dapat mengetahui tugas dan fungsi pokoknya sehingga masing-
masing dapat bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Selain hal tersebut, masyarakat secara luas dapat menilai dan mengevaluasi kinerja
pengelola kawasan ekowisata. Buku panduan pengelolaan dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan dan keperluan pengelolaan.
Strategi Pengelolaan V : Pembangunan infrastruktur pendukung wisata di
Pulau Pasi. Sebagai salah satu daerah pengembangan wisata bahari, maka pembangunan infrastruktur pendukung wisata menjadi penting karena berkaitan
dengan keamanan dan kenyamanan wisatawan dalam melakukan aktifitas. Pembangunan infrastruktur seperti penginapan, MCK umum, ruang ganti akan
membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat setempat. Pembangunan infrastruktur pendukung wisata sebaiknya menampilkan ciri khusus dan memiliki
keunikan agar dapat menjadi pembeda bagi wisata sejenis di tempat lain.