Pasang Surut Kondisi Fisik Perairan

4.2.2 Kondisi Ekologis

Kondisi ekologis sumberdaya perairan Pulau Pasi berdasarkan pengamatan pada 10 stasiun penelitian adalah sebagai berikut :

4.2.2.1 Terumbu Karang

Hasil pengamatan dengan menggunakan Line Intercept Trancsect LIT, pada 10 stasiun penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1. Dalam beberapa penelitian, tutupan karang hidup hanya dilihat dari karang keras sebagai indikator utama kesehatan karang. Namun dalam pengembangan ekowisata bahari, sumberdaya karang tidak hanya dinilai dari karang keras tapi juga penutupan karang lunak. Hal ini disebabkan oleh tujuan pengunjung yang ingin melihat dan menikmati keindahan secara utuh sehingga informasi tentang karang tidak hanya terbatas pada karang keras saja. Karang lunak, Meliopora dan Heliopora dapat meningkatkan nilai estetika suatu kawasan dalam konteks pengembangan ekowisata bahari. Keseluruhan karang hidup dikelompokkan dalam penutupan komunitas karang hidup yang persentase penutupannya pada masing-masing stasiun dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14 Persentase tutupan karang dan jumlah lifeform Stasiun Lokasi Coral Community Cover Hard Coral Cover Jumlah Lifeform 1 Selatan P. Pasi 62,67 59,60 11 2 Selatan P. Pasi 50,23 43,73 12 3 Selatan P. Pasi 60,50 46,00 8 4 Barat P. Pasi 74,83 60,33 11 5 Barat P. Pasi 56,00 51,00 9 6 Barat P. Pasi 46,67 46,67 11 7 Barat P. Pasi 69,67 69,67 14 8 Barat P. Pasi 60,67 58,33 12 9 Utara P. Pasi 72,83 62,67 11 10 Utara P. Pasi 69,33 64,00 14 Penutupan komunitas karang hidup tertinggi pada stasiun 4 di sisi barat Pulau Pasi dengan persentase penutupan sebesar 74,83. Penutupan komunitas karang hidup di stasiun 4 susun oleh karang keras dari bentuk penutupan acropora dan non-acropora sebesar 60,33, karang lunak 13,33 dan sponges 1,17. Penutupan komunitas karang hidup terendah berada di stasiun 6 pada sisi barat pulau dimana pada stasiun ini hanya ditemukan penutupan karang keras sebesar 46,67. 59, 60 43, 73 46, 00 60, 33 51, 00 46, 66 69, 67 58, 33 62, 67 64, 00 10 20 30 40 50 60 70 80 St. 1 St. 2 St. 3 St. 4 St. 5 St. 6 St. 7 St. 8 St. 9 St. 10 P e rs e n ta se P e n u tu p a n Stasiun Pengamatan Kisaran persentase penutupan karang keras yang hidup berkisar antara 43,73 - 69,67, berasal dari bentuk pertumbuhan acropora dan non-acropora. Berdasarkan kategori Gomes dan Yap 1984 tentang kriteria baku kerusakan terumbu karang, maka 7 stasiun pengamatan dalam kategori baik dengan kisaran 50 – 74,9 dan 3 stasiun yang berada pada kategori sedang dengan kisaran 25 - 49,9 tutupan karang hidup. Stasiun dengan kategori baik yaitu stasiun 1 di sisi utara pulau, stasiun 4, 5, 7 dan 8 di sisi barat pulau dan stasiun 9 dan 10 di sisi utara pulau. Stasiun dengan kategori sedang yaitu stasiun 2 dan 3 pada sisi selatan pulau dan stasiun 6 pada sisi barat pulau Gambar 4. Jumlah lifeform yang teramati berkisar antara 8 – 14 jenis. Jumlah jenis lifeform yang terbanyak berada pada stasiun 7 di sisi barat pulau dan stasiun 10 di sisi utara pulau, sedang lifeform yang paling sedikit terdapat di stasiun 3 di sisi selatan pulau. Gambar 4 Persentase penutupan hard coral hidup per stasiun pengamatan. Penutupan karang keras yang hidup hard coral cover dibagi dalam 2 kelompok menurut English et al 1997 yaitu acropora dan non-acropora. Acropora merupakan hewan karang dari spesies acropora dengan bentuk pertumbuhan bercabang dan non-acropora merupakan hewan karang lainnya yang memiliki berbagai bentuk pertumbuhan. Dead coral merupakan koloni hewan karang yang baru mati dan masih memiliki bentuk yang belum berubah dari bentuk pertumbuhannya meski terkadang ditumbuhi algae. Sponge dan karang lunak masuk dalam kategori others sedangkan pasir dan pecahan karang masuk dalam kategori abiotik.