Tujuan Penelitian Aktivitas antioksidan dan komponen bioaktif kangkung air (Ipomoea aquatica Forsk)

Fitokimia merupakan senyawa bioaktif alami yang terdapat pada tanaman, dapat berperan sebagai nutrisi dan serat alami yang dapat mencegah penyakit, yaitu kanker, penyakit pada hati, stroke, tekanan darah tinggi, katarak, osteoporosis dan infeksi saluran pencernaan Hamburger dan Hostettmaun 1991; Juniarti et al. 2009. Senyawa-senyawa fitokimia yang umum terdapat di tanaman, yaitu golongan alkaloid, flavonoid, kuinon, tannin, polifenol, saponin, steroid dan triterpenoid Harborne 1987. Beberapa penelitian sebelumnya, bagian tanaman yang diuji aktivitas antioksidannya lebih banyak ke arah daun. Penelitian-penelitian tersebut, misalnya yang dilakukan oleh Arifin et al. 2006, yaitu ekstrak etanol daun Eugenia cumini Merr, Juniarti et al. 2009, yaitu antioksidan ekstrak daun saga Abrus precatorius L. dan Suratmo 2009 tentang ekstrak daun sirih merah Piper crocatum sebagai antioksidan. Karakterisasi bahan baku yang dilakukan pada penelitian ini, selain menentukan rendemen, juga bertujuan menguji komponen bioaktif dan aktivitas antioksidan yang terkandung pada masing-masing bagian, yaitu daun, tangkai daun dan batang kangkung air.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah menentukan rendemen, kandungan zat gizi lemak, protein, abu dan karbohidrat, aktivitas antioksidan dan komponen bioaktif yang terkandung dalam kangkung air Ipomoea aquatica Forsk. dari Desa Carang Pulang, Bogor. 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kangkung Air Ipomoea aquatica Forsk. Kangkung air Ipomoea aquatica Forsk. merupakan tanaman air yang banyak ditemukan di beberapa wilayah Asia Tenggara, India dan Cina bagian Tenggara. Tanaman ini tumbuh dengan cara merambat dan dapat mengapung di atas air Austin 2007; Wang et al. 2008. Klasifikasi kangkung air Ipomoea aquatica Forsk. menurut Suratman et al. 2000 adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Tubiflorae Famili : Convolvulaceae Genus : Ipomoea Spesies : Ipomoea aquatica Forsk. Famili Covovulaceae merupakan herba atau semak berkayu, kebanyakan merayap atau membelit, daun tunggal, duduk tersebar tanpa daun penumpu. Famili ini memiliki sekitar 50 genus dan lebih dari 1200 spesies, 400 spesies di antaranya termasuk genus Ipomoea Suratman et al. 2000. Anggota genus Ipomoea banyak dikenal, antara lain Ipomoea aquatica kangkung air dan Ipomoea reptans kangkung darat. Kedua jenis kangkung ini Gambar 1 Kangkung air Ipomoea aquatica Forsk. Sumber: Vymazal et al. 2008 berhabitat sebagai herba. Ipomoea aquatica memiliki daun panjang, ujung agak tumpul, berwarna hijau tua, bunga putih kekuningan atau kemerah-merahan, sedangkan Ipomoea reptans memiliki daun panjang, ujung agak runcing, warna hijau keputih-putihan dan bunga putih. Kangkung merupakan tanaman menetap yang dapat tumbuh lebih dari satu tahun, di dataran rendah sampai dataran tinggi 2000 m di atas permukaan laut Rukmana 1994. Kangkung air termasuk tanaman yang mampu melakukan adaptasi dengan baik pada kondisi tanah atau lingkungan dengan kisaran toleransi yang luas. Tanaman kangkung dapat tumbuh pada kondisi dengan sumber nitrogen sangat terbatas Djukri 2005. Nilai gizi atau komposisi kimia masing-masing organisme berbeda-beda. Hal ini ditentukan oleh jenis dan habibat organisme tersebut. Kangkung dapat menghasilkan energi sebesar 475 kalorigram Farida et al. 2004. Komposisi kimia kangkung menurut Farida et al. 2004 dapat dilihat pada Tabel 1 dan beberapa mineral yang terkandung dalam kangkung dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 1 Komposisi kimia kangkung Parameter Kandungan bb Kadar air 89,01 Protein kasar 2,06 Lemak kasar 0,15 Karbohidrat 5,84 Serat kasar 1,80 Abu 1,14 Kangkung air merupakan tanaman yang mengandung serat tinggi. Serat makanan diatery fiber merupakan komponen dalam tanaman yang tidak dicerna secara enzimatik menjadi bagian-bagian yang dapat diserap saluran pencernaan. Serat terdiri atas berbagai substansi yang kebanyakan di antaranya adalah karbohidrat kompleks. Serat makanan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu serat larut soluble fiber dan serat tidak larut insoluble fiber. Tanaman mengandung kedua-duanya dengan serat tidak larut pada porsi yang lebih banyak. Serat larut merupakan serat yang larut di dalam air, antara lain pektin, getah tanaman dan beberapa hemiselulosa, sedangkan serat tidak larut adalah lignin dan selulosa. Serat dalam tubuh dapat bermanfaat sebagai bahan pencegah kanker, menurunkan kolesterol, mencegah sembelit, mengontrol kadar gula darah dan mengontrol berat badan Gunawan 2002. Tabel 2 Kandungan mineral kangkung Mineral Satuan Kandungan Kalsium Ca mg 72 Besi Fe mg 0,9 Magnesium Mg mg 18 Phospor P mg 28 Potassium K mg 228 Sodium Na mg 23 Seng Zn mg 0,24 Mangan Mn mg 0,416 Selenium Se mcg 0,9 Sumber: Gusyana 2010

2.2 Radikal bebas