Data Sekunder Metode Pengumpulan Data Karakteristik Habitat Iklim Mikro Cahaya Matahari

3.2 Alat dan Bahan

Berbagai jenis alat dan bahan digunakan pada penelitian ini guna mempermudah kegiatan pengambilan data di lapang, adapun jenis alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini beserta fungsinya disajikan dalam Tabel 2. Tabel 2 Alat dan bahan penelitian No Nama Jenis Fungsi Alat Bahan 1 Termometer dry-wet √ Pengukuran iklim mikro 2 Meteran √ Analisis vegetasi 3 Kantong plastic √ Menyimpan spesimen tumbuhan 4 Jaring serangga √ Menangkap Kupu-kupu 5 Alkohol 70 √ Pembuatan spesimen kupu-kupu 6 Jarum suntik √ Pembuatan spesimen kupu-kupu 7 Kertas papilot √ Pembuatan spesimen kupu-kupu 8 Kotak specimen √ Penyimpanan spesimen kupu-kupu 9 Kamper √ Penyimpanan spesimen kupu-kupu 10 Fieldguide Kupu-kupu √ Identifikasi Jenis Kupu-kupu 11 Tallysheet √ Mencatat data pengamatan 12 Alat tulis √ Mencatat data pengamatan 13 Kamera Digital √ Dokumentasi 14 Hemispherical lens √ Pengukuran penutupan kanopi 15 Kupu-kupu √ Sumber data kupu-kupu 16 Tumbuhan √ Sumber data analisis vegetasi

3.3 Jenis Data yang dikumpulkan

a. Data Primer

Data primer diperoleh dari pengamatan secara langsung di lapangan. Adapun data primer yang dikumpulkan adalah karakteristik habitat keberadaan daerah terbuka, ketersediaan air, penutupan tajuk, analisis vegetasi struktur, komposisi dan jenis, data iklim mikro suhu dan kelembaban udara dan populasi kupu-kupu jenis dan jumlah individu.

b. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh melalui pustaka dan literatur. Adapun data sekunder yang dikumpulkan adalah peta Kampus IPB Darmaga, data kondisi fisik lokasi letak dan luas, data pembangunan Kampus IPB Darmaga , data kondisi biologi lokasi dan data keanekaragaman kupu-kupu pada penelitian sebelumnya.

3.4 Metode Pengumpulan Data

a. Karakteristik Habitat

Pengambilan data karakteristik habitat dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap area terbuka di setiap lokasi pengamatan. Data yang diambil mengenai karakteristik habitat diantaranya mengamati keberadaan sumber air, keberadaan ruang terbuka, kerapatan tajuk untuk serta pengamatan keberadaan satwa lain.

b. Iklim Mikro

Perkembangan kupu-kupu mulai dari fase larva hingga dewasa memerlukan kondisi iklim yang sesuai dengan toleransi jenis kupu-kupu sehingga iklim menjadi komponen fisik yang mempengaruhi populasi kupu-kupu. Beberapa hal yang membentuk iklim mikro suatu habitat adalah suhu dan kelembaban udara sehingga variabel tersebut perlu diukur. Pengukuran iklim mikro suhu dan kelembaban udara dilakukan pada masing- masing lokasi saat pengamatan dilakukan dimulai pukul 09.00-12.00 dengan interval 60 menit sekali agar terlihat fluktuasi suhu yang signifikan. Pengukuran suhu pada pengamatan ini dilakukan sebanyak 3 kali pengambilan data pada tiap selang satu jam pada saat pengambilan data kupu-kupu menggunakan termometer bola basah dan bola kering. Suhu udara diukur dengan ketinggian tempat pengukur 120 cm dari permukaan tanah.

c. Cahaya Matahari

Analisis mengenai pentingnya cahaya matahari bagi kupu-kupu dilakukan dengan mengukur tutupan tajuk pada masing-masing tipe habitat. Pengukuran tutupan tajuk dilakukan menggunakan alat Hemispherical Photograph dengan lensa fish eye yang dapat mengambil gambaran wilayah sebesar 180°, kemudian gambar yang diperoleh dianalisa menggunakan Hemiview 2.1 Canopy Analysis Software sehingga dapat diperoleh informasi mengenai distribusi cahaya ke permukaan tanah dan tingkat kerindangan habitat.

d. Analisis Vegetasi