d. Analisis Vegetasi
Analisis vegetasi dilakukan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan pakan dan shelter bagi kupu-kupu pada tiap-tiap tipe habitat di Kampus IPB Darmaga.
Pengamatan dilakukan dengan metode jalur berpetak. Jumlah jalur berpetak untuk analisis vegetasi pada tiap tipe habitat sebanyak satu buah. Bentuk jalur berpetak
disajikan pada Gambar 4.
Gambar 4 Metode jalur berpetak Keterangan: a. Tingkat semai dan tumbuhan bawah 2m x 2m
b. Tingkat pancang 5m x 5m c. Tingkat tiang 10m x 10m
d. Tingkat pohon 20m x 20m Jenis-jenis yang diperoleh pada tiap-tiap tipe habitat kemudian
diklasifikasikan ke dalam jenis tumbuhan yang termasuk tumbuhan pakan dan shelter bagi kupu-kupu. Pengklasifikasian dilakukan dengan melakukan
pengamatan terhadap jenis-jenis tumbuhan yang terdapat ulat, telur pada daunnya dan juga pada jenis-jenis tumbuhan yang banyak didatangi kupu-kupu.
Pakan larva adalah jenis yang menjadi tempat bertelur bagi kupu-kupu serta sebagai sumber pakan larva apabila telur tersebut menetas. Pakan kupu-kupu
adalah tanaman bunga-bungaan yang menghasilkan nektar dan biasanya memiliki bunga dengan warna yang menarik. Jenis vegetasi yang berfungsi sebagai shelter
adalah jenis yang berfungsi sebagai perlindungan bagi kupu-kupu dari kondisi cuaca, predator dan tempat beristirahat.
a b
c d
d a
b c
c b
a d
arah jalur
e. Populasi Jenis Kupu-kupu
Metode inventarisasi kupu-kupu dilakukan dengan metode transek Noerdjito Aswari 2003, jumlah transek garis yang dibuat untuk setiap tipe
habitat sebanyak satu jalur transek. Pengamatan dilakukan dengan rincian tiga kali ulangan pada setiap tipe habitat. Kegiatan inventarisasi dilakukan dengan
membuat satu jalur transek sepanjang 500 m dan lebar 20 m pada tiap-tiap tipe habitat dengan jeda antar plot sepanjang 10 m Gambar 5.
Gambar 5 Bentuk jalur metode transek. Kegiatan pengambilan data mengenai populasi kupu-kupu terdiri dari
beberapa tahapan, yaitu: 1. Penangkapan kupu-kupu
Penangkapan kupu-kupu dilakukan pada waktu aktif kupu-kupu yaitu pukul 09.00-12.00 pada kondisi cuaca cerah Saputro 2007. Kupu-kupu ditangkap
menggunakan jaring kupu-kupu sesuai dengan perjumpaan yang terjadi. Penangkapan pada kupu-kupu tidak dilakukan pada semua individu yang ada di
lokasi, apabila menemukan individu kupu-kupu pada jenis yang sama dengan yang telah ditangkap maka cukup dihitung jumlahnya. Kupu-kupu yang ditangkap
dimatikan dengan cara menekan bagian thoraks atau disuntik alkohol 70. Kupu- kupu yang telah mati kemudian dibungkus dengan menggunakan kertas papilot
dan mencatat data pada tallysheet meliputi lokasi penangkapan, keadaaan cuaca, jenis tumbuhan di lokasi, nama ilmiah kupu-kupu, famili kupu-kupu, aktivitas saat
di tangkap dan waktu ditangkap. Plot 1
Plot 2 10m
jeda 500m
2. Identifikasi Jenis Kupu-kupu Kupu-kupu yang didapat dari hasil pengamatan kemudian dikumpulkan per
jalur untuk kemudian diidentifikasi menggunakan bantuan buku panduan lapang fieldguide kupu-kupu. Buku identifikasi yang digunakan adalah, Identification
guide for butterflies of West Java Schulze, Practical Guide to The Butterflies of Bogor Botanic Garden Peggie Mohammad 2006, dan The Ilustrated
Encyclopedia of the Butterfly World Smart 1975. 3. Pembuatan spesimen kupu-kupu
Pembuatan spesimen dilakukan dengan merentangkan sayap kupu-kupu di atas sterofoam. Perentangan sayap dibantu menggunakan kertas minyak agar
sayap kupu-kupu dapat merentang sempurna, kemudian spesimen dikeringkan ke dalam oven. Spesimen yang sudah selesai dioven difoto dan disimpan pada kotak
spesimen yang sudah ditaburi kapur barus.
3.5 Analisis Data