b. Sumber Air dan Keberadaan Daerah Terbuka
Sumber air yang menyediakan ketersediaan air sepanjang tahun pada delapan tipe habitat hanya dimiliki pada dua tipe habitat yaitu pada tipe habitat
Hutan Sengon dan Akasia. Pada tipe habitat Sengon letaknya bersebelahan dengan Situ Leutik Danau LSI IPB dan pada tipe habitat Akasia letaknya
berbatasan dengan sungai Cihideung. Tipe habitat Arboretum Lansekap, Hutan Al-Huriyah, Kawasan DAR, Perumahan dosen, Cikabayan dan Gymnasium
terdapat sumber air berupa genangan air dan aliran air pada selokan. Keberadaan sumber air pada tipe habitat hutan Akasia dan Sengon disajikan pada Gambar 8.
Gambar 8 Sumber air pada tipe habitat: 1 Hutan Akasia dan 2 Hutan Sengon. Keberadaan ruang terbuka ditemukan pada semua tipe habitat. Arboretum
lansekap, kawasan DAR Fakultas kehutanan, perumahan dosen, Cikabayan dan Gymnasium menyediakan ruang terbuka yang cukup sedangkan pada hutan Al-
huriyah, Sengon dan Akasia, hanya terdapat daerah terbuka berupa jarak antara tegakan vegetasi yang agak jarang.
c. Cahaya Matahari
Pengambilan data mengenai distribusi cahaya matahari diukur melalui tingkat tutupan tajuk pada masing-masing tipe habitat. Tingkat tutupan tajuk pada
masing-masing tipe habitat disajikan pada Gambar 9.
Gambar 9 Tutupan tajuk pada masing-masing tipe habitat: 1 Arboretum Lansekap, 2 Hutan Al-Hurriyah, 3 Hutan Sengon, 4 Hutan
Akasia, 5 Kawasan DAR, 6 Perumahan dosen, 7 Cikabayan dan 8 Kawasan Gymnasium.
Gambar dari tutupan tajuk pada masing-masing tipe habitat kemudian dianalisis menggunakan Hemiview 2.1 Canopy Analysis Software sehingga dapat
diperoleh nilai Leaf Area Index LAI mengenai distribusi cahaya ke permukaan tanah dan tingkat kerindangan habitat. Hasil yang diperoleh dari analisis nilai Leaf
Area Index LAI tersaji pada Gambar 10.
Gambar 10 Nilai Leaf Area Index pada masing-masing tipe habitat
.
Tipe habitat yang memiliki penutupan tajuk paling besar adalah kawasan DAR dan hutan Al-Hurriyah sedangkan tipe habitat yang memiliki tutupan tajuk
2,22 1,36
1,51 3,23
1,00 1,44
3,12 1,90
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 Kawasan Gymnasium
Cikabayan Perumahan dosen
Kawasan DAR Hutan Akasia
Hutan Sengon Hutan Al Hurriyah
Arboretum Lansekap
, ,
, ,
terendah adalah akasia. Besarnya nilai LAI dapat menjelaskan bahwa akibat adanya penutupan tajuk yang besar maka intensitas cahaya matahari yang akan
sampai ke lantai hutan semakin rendah.
4.1.2 Komponen Biotik Habitat a. Vegetasi
Vegetasi merupakan salah satu komponen habitat yang penting bagi kupu- kupu. Ketersediaan vegetasi sebagai sumber pakan dan pelindung mempengaruhi
keberadaan kupu-kupu. Berdasarakan hasil kegiatan analisis vegetasi pada masing-masing habitat diperoleh 61 jenis tumbuhan yang terdiri dari 15 famili
pada kawasan Kampus IPB Darmaga. Perbandingan famili dan jenis tumbuhan yang ditemukan disajikan pada Lampiran 4, sedangkan jumlah jenis vegetasi
pakan larva, pakan kupu-kupu dan shelter pada masing-masing habitat dijabarkan pada Tabel 3.
Tabel 3 Jumlah jenis vegetasi pakan larva, pakan kupu-kupu dan shelter pada masing-masing habitat.
No Tipe Habitat
Pakan Kupu-kupu Pakan Larva
Shelter 1
Arboretum Lansekap 8
9 2
Hutan Al-Hurriyah 1
6 3
3 Hutan Sengon
1 3
3 4
Hutan Akasia 3
4 5
Kawasan DAR 5
11 6
Perumahan Dosen 5
5 4
7 Cikabayan
3 7
3 8
Kawasan Gymnasium 4
5 6
Hasil kegiatan analisis vegetasi mendapatkan jenis-jenis vegetasi yang dominan pada masing-masing tipe habitat di kawasan Kampus IPB Darmaga.
Jenis vegetasi yang dominan pada masing-masing tipe habitat dijabarkan pada Tabel 4.
Tabel 4 Jenis vegetasi yang mendominasi pada masing-masing habitat
Habitat Tingkat dan INP
Tumbuhan bawah INP
Pancang INP
Tiang INP
Pohon INP
A Ipomoea cairica
63,88 Psidium guajava
83,33 Garcinia mangostana
200,00 Arthocarpus heteropilus
25,38 Swietenia macrophylla
25,38 Intsia bijuga
25,38 B
Costus sp 200,00
- -
Durio zibethinus 200,00
Filicium decipiens 34,18
Averrhoa carambola 34,18
C Cyperus sp
80,00 Averrhoa carambola
116,67 Paraserianthes falcataria
200,00 Paraserianthes falcataria
200,00 D
Cyperus sp 89,61
Agathis damara 200,00
- -
Acasia mangium 171,42
E Cyperus sp
106,12 Shorea pinanga
81,81 Shorea pinanga
50,00 Gmelina arbarea
76,92 Gmelina arborea
50,00 F
Lantana camara 47,91
Gnetum gnemon 100,00
Gnetum gnemon 83,33
Schima wallichii 54,86
Eusideroxylon zwageri 100,00
G Cyperus sp
97,53 Psidium guajava
70,83 -
- Filicium decipiens
34,18 Averrhoa carambola
34,18 H
Cyperus sp 78,69
Acasia mangium 58,33
- -
Leucaena leucocephala 69,16
Keterangan: A: Arboretum lansekap, B: Hutan Al Hurriyah, C: Hutan Sengon, D: Hutan Akasia, E: Kawasan DAR, F: Perumahan Dosen, G: Cikabayan dan H: Kawasan Gymnasium.
Pengamatan pada kawasan Kampus IPB Darmaga menemukan 23 jenis tumbuhan pakan larva dengan jenis pakan larva terbanyak pada tipe habitat
Arboretum Lansekap dengan jumlah yang ditemukan sebanyak 8 jenis. Beberapa contoh pakan larva yang ditemukan berasal dari famili Anacardiaceae,
Annonaceae, Bombacaceae, Clusiaceae, Lauraceae, Moraceae dan Rutaceae. Jenis pakan kupu-kupu yang ditemukan pada kawasan Kampus IPB
Darmaga sebanyak 10 jenis dengan jenis pakan kupu-kupu terbanyak pada tipe habitat Perumahan dosen dengan jumlah yang ditemukan sebanyak 5 jenis.
Beberapa contoh pakan kupu-kupu yang ditemukan adalah famili Asteraceae, Malvaceae, Melastomaceae, Rubiaceae, Theaceae dan Verbenaceae.
Pengamatan pada kawasan Kampus IPB Darmaga menemukan 28 jenis vegetasi yang berfungsi sebagai shelter dengan jenis terbanyak pada tipe habitat
kawasan DAR dengan jumlah yang ditemukan sebanyak 11 jenis. Beberapa contoh shelter yang ditemukan adalah famili Araceae, Dipterocarpaceae,
Fabaceae dan Verbenaceae, hal ini sesuai dengan penelitian Tampubolon 2001 bahwa jenis tumbuhan yang digunakan sebagai shelter umumnya merupakan
pohon-pohon besar, tinggi dan biasanya fungsi shelter hanya bersifat sementara. Jenis pakan larva, pakan kupu-kupu dan shelter yang ditemukan di kawasan
Kampus IPB Darmaga disajikan pada Lampiran 9.
b. Hewan Lain
Aktivitas kupu-kupu dalam membantu proses polinasi tersebut menguntungkan satwa herbivora dan pemakan buah karena membantu
tersedianya berbagai jenis tumbuhan sebagai sumber pakannya. Jenis-jenis satwa yang diuntungkan dengan keberadaan kupu-kupu pada kawasan Kampus IPB
Darmaga diantaranya satwa pemakan buah seperti bajing kelapa Callosciurus notatus dan burung.
Hubungan kupu-kupu dengan satwa lainnya disebabkan karena kupu-kupu merupakan satwa yang termasuk di dalam rantai makanan. Keberadaan satwa
predator dalam suatu habitat juga mempengaruhi keberadaan kupu-kupu. Jenis satwa predator bagi kupu-kupu yang ditemukan pada lokasi pengamatan adalah
burung pemakan serangga seperti wallet Collocalia sp., kadal Eutropis sp. dan laba-laba Nephila sp..
Kupu-kupu memiliki satwa pesaing dalam habitatnya. Persaingan antara kupu-kupu dengan satwa lain disebabkan karena adanya kebutuhan sumber pakan
yang sama yaitu nektar. Berdasarkan pengamatan pada masing-masing tipe habitat jenis satwa pesaing yang umum dijumpai adalah lebah Xylocopa sp..
4.2 Kelimpahan dan Kekayaan Jenis Kupu-kupu