Daur Hidup Kupu-Kupu Klasifikasi Kupu-Kupu

Tofilski 2004. Banyak spesies kupu-kupu menunjukkan dimorfisme seksual yang mempunyai pola sayap berbeda pada permukaan dorsal dan ventral Beldade Brakefield 2002 Bagian perut terdiri dari 10 segmen, terdiri dari dorsum, sternum dan pleurum. Dua atau tiga ruas abdomen terakhir sangat mengalami modifikasi membentuk alat genetalia. Alat genetalia jantan dan betina serta saluran alat kelamin betina sering dipergunakan untuk penentuan marga dan jenis kupu-kupu Braby 2000. Alat pencernaan kupu-kupu, jantung, organ ekskresi dan organ kelamin serta sistem otot yang kompleks terdapat di dalam abdomen ini Noerdjito Aswari 2003. Bentuk dan bagian tubuh kupu-kupu disajikan pada Gambar 1. Gambar 1 Bentuk dan bagian tubuh kupu-kupu. Sumber: D’ Abrera 1977 diacu dalam Noerdjito Aswari 2003 .

2.2 Daur Hidup Kupu-Kupu

Daur hidup kupu-kupu melalui tahapan metamorphosis Worral 1995. Tahapan siklus hidup kupu-kupu meliputi stadium telur, larva ulat, pupa kepompong dan tahap imago atau kupu-kupu dewasa Kupu-kupu menghasilkan telur melalui proses perkawinan kupu-kupu jantan dan betina, telur dapat ditemukan di bawah permukaan daun inangnya Noerdjito Aswari 2003. Telur pada setiap jenis famili memiliki bentuk yang beragam yang membantu mereka bertahan dari cuaca dan predator. Telur berukuran hingga 3mm dan pada jenis tertentu tidak dapat dilihat dengan mata telanjang Wilson 2008. Telur menetas dan berkembang menjadi larva atau ulat, kemudian saat menetas larva akan memakan kulit telurnya sampai habis Barret 1951. Pada fase ulat mereka memakan daun tanaman inangnya untuk tumbuh. Fase ulat mengalami beberapa kali tahapan moulthing sepanjang hidupnya, yaitu proses pengelupasan dan pergantian kulit yang disebut fase instar. Larva pada fase instar tertentu akan mengalami perubahan bentuk tubuh dan warna Barret 1951. Proses untuk menjadi pupa didahului oleh adanya moulthing pada instar terakhir. Kulit pupa yang baru berganti ini masih basah dan lunak. Lebih kurang satu minggu kulit pupa akan mengeras yang disebut dengan fase pupa dan hingga waktu tertentu lahirlah kupu-kupu dewasa Noerdjito Aswari 2003. Daur hidup kupu-kupu disajikan pada Gambar 2. Gambar 2 Daur hidup kupu-kupu Sumber: www.gardenswithwings.com.

2.3 Klasifikasi Kupu-Kupu

Menurut hasil penamaan ilmiah Symposium Royal Entomology Society 1984 diacu dalam Sihombing 1999, kupu-kupu digolongkan kepada Kingdom Animalia, Phylum Arthopoda, Class Insecta, Ordo Lepidoptera, Sub Ordo Rhopalocera, dan selanjutnya digolongkan kembali pada beberapa famili. Indonesia memiliki 5 famili kupu-kupu dari 15 famili yang ada di dunia, yaitu: 1. Papilionidae Swallowtails, 700 spp. Famili ini meliputi kupu-kupu berukuran sedang hingga besar. Memiliki tiga pasang kaki, dengan kaki depan yang memiliki taji. Sayap berukuran besar, sel pada sayap belakang tertutup dan sering terdapat ekor. Ulat memiliki tanduk osmeterium yang mempunyai aroma, kepompong berduri, terikat pada bagian pinggang dan ekor dengan benang sutera. Telur bulat dengan warna putih hingga kuning. 2. Pieridae White, yellows butterflies, 1.000-2.000 spp. Famili Pieridae meliputi kupu-kupu berukuran kecil hingga sedang 25- 100 mm, memiliki tiga pasang kaki, sayap tidak berekor, dan biasanya berwarna putih atau kuning dengan sel sayap belakang yang tertutup. Famili ini dapat terbang jauh beberapa spesies mempunyai sifat migrasi dan sering ditemukan dalam jumlah banyak di sekeliling air. Ulat berwarna hijau atau coklat, telanjang atau sedikit berbulu, dan tidak memiliki tanduk atau duri. Kepompong tergantung dengan kepala keatas, kedua ujung agak tajam, Telur tajam pada kedua sisi. 3. Nymphalidae 6.000 spp Famili Nymphalidae meliputi kupu-kupu berukuran sedang hingga besar 25-150 mm. Kaki depan mereduksi sampai tidak berfungsi sehingga kelihatan hanya memiliki empat kaki, terutama pada jantan. Famili ini dapat terbang dengan cepat, suka pada sinar matahari dan sesuatu yang berbau busuk. Sayap berwarna cerah dan memiliki antena berukuran pendek separuh dari panjang sayap. Ulat memiliki bulu dengan ekor yang terbagi dua. Kepompong bergantung dengan kepala ke bawah. 4. Lycaenidae Coppers, 6.000 spp. Kupu-kupu Lycaenidae memiliki ukuran tubuh kecil hingga sedang 15-80 mm, agak lemah dan rapuh. Memiliki tiga pasang kaki, kaki depan jantan mempunyai satu jari, sedangkan pada betina terdapat dua jari. Anggota famili ini memiliki ukuran sayap yang pendek dan sering berwarna cerah seperti logam, biasanya sayap bagian atas berwarna lebih gelap dari pada sayap bagian bawah. Sel sayap belakang terbuka, bentuk sayap betina lebih membulat. Ulat berbentuk seperti bekicot dan berbulu. 5. Hesperidae Skipers, 3.500 spp. Dari segi evolusi famili ini merupakan jenis kupu-kupu primitif dan agak mirip dengan ngengat. Memiliki tubuh yang pendek, gemuk, dan kuat. Jarak antara kedua ujung antena agak jauh. Ukuran sayap pendek, seukuran dengan panjang badan. Sayap berdiri atau rata pada saat istirahat, dapat terbang dengan cepat. Warna sayap coklat, gelap, kekuningan. Ulat biasanya terdapat dalam gulungan daun.

2.4 Ekologi Kupu-Kupu