sebagai hasil dari zenithal march matahari Chang 1984. Kata Monsun biasanya
digunakan hanya
untuk system
angin Neuwolt 1977. Ramage 1971 memberikan
kriteria untuk areal Monsun berdasarkan sirkulasi permukaan bulan Januari dan Juli
sebagai berikut: 1.
Pergeseran arah angin yang berlangsung kurang lebih 120
o
antara bulan Januari dan Juli.
2. Frekuensi rata-rata angin dominan pada
bulan Januari dan Juli melebihi 40. 3.
Rata-rata kecepatan resultan angin pada salah satu bulan tersebut Januari dan Juli
melebihi 10 ms. 4.
Kurang dari satu siklon-antisiklon alternatif terjadi setiap dua tahun di salah
satu bulan pada 5
o
latitude-longitude rectangle.
Chang 1984 menyatakan angin dalam sistem Monsun tersebut harus ditimbulkan
akibat efek thermal, dan bukan dari pergerakan akibat angin dalam skala planetan
dan pressure
belt. Ramage
1971 mengemukakan bahwa ada dua sistem
Monsun di Asia, yaitu Monsun Musim Dingin Asia Timur the East Asian Winter Monsun
dan Monsun Musim Panas Asia Selatan the South Asian Summer
Monsun.
1. Monsun Musim Dingin Asia Timur the
East Asian Winter Monsun .
Angin yang terjadi sekitar bulan Desember – Februari. Angin monsun barat ini terjadi
ketika letak matahari berada di bagian selatan
bumi Australia
yang menyebabkan daerah selatan bersuhu lebih
tinggi bertekanan rendah. Sedangkan di bagian utara bumi Asia bersuhu lebih
rendah bertekanan lebih tinggi. Dengan sifat angin yang bergerak dari daerah
bertekanan tinggi menuju yang bertekanan rendah, maka angin pun akan berhembus
dari Asia menuju Australia. Sehingga pada periode ini, sebagian besar wilayah
Indonesia akan memiliki curah hujan yang tinggi karena angin ini berhembus dengan
membawa banyak massa uap air ketika melalui lautan luas dari arah Timur Laut
dari Pasifik menuju ke Selatan
– Tenggara.
2. Monsun Musim Panas Asia Selatan the
South Asian Summer Monsun
Biasanya terjadi pada bulan Juni-Agustus. Posisi
matahari berada di belahan utara bumi. Sehingga di belahan utara Asia bersuhu
tinggi bertekanan rendah, sedangkan di belahan selatan Australia bersuhu rendah
bertekanan tinggi. Maka angin akan bertiup dari belahan selatan ke utara.
Angin bertiup dari arah Tenggara melalui gurun pasir di bagian utara Australia yang
kering dan hanya melalui lautan yang sempit, menuju Utara
– Timur Laut dan menyebabkan curah hujan sedikit di
sebagian besar wilayah Indonesia musim kemarau. Namun angin membawa udara
dingin dari arah Selatan yang sedang musim dingin, sehingga cenderung saat
kemarau relatif lebih sejuk.
Gambar 4 Pola pergerakan Monsun Musim Dingin Asia Timur the East Asian Winter Monsun dan Monsun Musim Panas Asia Selatan the South Asian Summer Monsun.
Asia Timur dan Asia sebelah Selatan mempunyai sirkulasi Monsun yang terbesar
dan paling berkembang. Sedangkan Monsun Asia Timur dan tenggara adalah Monsun yang
berkembang dengan baik dan Monsun di Indonesia merupakan bagian dari Monsun
Asia Timur dan Asia Tenggara. Hal ini disebabkan oleh besarnya Benua Asia dan
efek dari daratan tinggi Tibet terhadap aliran udara Prawirowardoyo 1996.
2.4 Analisis Spektral