Kondisi Dasar Sungai Tata Guna Lahan Pada Bantaran Sungai

43 dengan kondisi tanah yang tidak stabil akan cenderung terjadi kelongsoran pada tebing di bagian luar belokan sungai. Proses kelongsoran tebing ini terjadi akibat adanya proses gerusan yang terus menerus di dasar tebing sebagai reaksi perubahan dasar terhadap kondisi pola aliran di belokan.

5.3.2. Kondisi Dasar Sungai

Dasar sungai tersusun oleh material yang terangkut secara alamiah oleh aliran air dan mengendap pada daerah tertentu. Forman dan Gordon 1983 menyebutkan bahwa dasar sungai sangat bervariasi, dan sering mencerminkan batuan dasar yang keras. Jarang ditemukan bagian yang rata, kadangkala bentuknya bergelombang, landai atau dari bentuk keduanya; sering terendapkan material yang terbawa oleh aliran sungai endapan lumpur. Tebal tipisnya dasar sungai sangat dipengaruhi oleh batuan dasarnya. Kondisi dasar sungai Ciliwung di Kelurahan Sempur bervariasi. Pada wilayah pengukuran sepanjang 1 kilometer terdapat 33 panjang sungai yang dasarnya terbentuk oleh batuan besar dengan ukuran 5 mm – 20 mm. Hal ini sesuai dengan Gambar 18. Gambar 18. Variasi kondisi dasar Sungai Ciliwung di Kelurahan Sempur 44 Adapun perbedaan sedimen dasar dapat diuraikan bahwa semakin ke hilir, maka sedimen sungai semakin halus. Dasar sungai pada lokasi Segmen 1 yang terletak di hulu sungai didominasi oleh batuan dengan diameter yang lebih besar 20 mm. Dasar sungai pada lokasi Segmen 2 didominasi dengan batuan kerikil diameter 5 mm hingga 20 mm.

5.3.3. Tata Guna Lahan Pada Bantaran Sungai

Bantaran sungai merupakan daerah yang rawan banjir namun dengan letaknya yang strategis dan terdekat dengan sumber air, maka bantaran dimanfaatkan oleh masyarakat. Kondisi tata guna lahan pada bantaran sungai di sepanjang Sungai Ciliwung yang melintas Kelurahan Sempur terbagi atas empat jenis yaitu tanah kosongsemak, kebun dan pemukiman, dan tidak ditemukan adanya hutan di bantaran sungai. Adapun distribusi pemanfaatan lahan pada bantaran sungai di sisi kiri dan kanan sungai disajikan pada Gambar 19. Gambar 19. Distribusi tata guna lahan pada bantaran sungai Pada gambar 19 nampak bahwa bantaran sungai Ciliwung di Kelurahan Sempur sebagian besar lahan digunakan untuk pemukiman. Pada sisi kanan sungai, lahan pemukiman sebesar 82, sedang pada sisi kiri lahan pemukiman sebanyak 91. Kebun atau tanah kosong juga masih dapat ditemukan pada sisi kanan kiri bantaran. Pada sisi kiri bantaran, kebun atau tanah kosong sebagian 45 berada di lokasi Segmen 3 dan Segmen 4. Sedangkan di sisi sebelah kanan bantaran sungai, tanah kosong masih dapat ditemukan di lokasi Segmen 4. Tanah kosong merupakan lahan yang tidak dikelola secara intensif oleh masyarakat. Pada bantaran sungai Ciliwung di sepanjang Kelurahan Sempur tanah kosong pada umumnya ditumbuhi oleh semak belukar atau tanaman bambu. Sedangkan kebun dikelola oleh masyarakat di bantaran sungai yang pada umumnya menanam tanaman jagung dan pisang.

5.3.4. Vegetasi di Bantaran Sungai