Kondisi Tebing Sungai Analisis Kondisi Tebing Sungai, Dasar Sungai Dan Tata Guna Lahan Pada Bantaran Sungai

41 Gambar 16. Lokasi Segmen 4 yang termasuk dalam Tipe C bantaran Sungai Ciliwung di Kelurahan Sempur

5.3. Analisis Kondisi Tebing Sungai, Dasar Sungai Dan Tata Guna Lahan Pada Bantaran Sungai

5.3.1. Kondisi Tebing Sungai

Bentang alam yang menghubungkan antara dasar sungai dengan tanggul sungai disebut dengan tebing sungai. Tebing sungai umumnya membentuk lereng atau sudut lereng. Semakin terjal akan semakin besar sudut lereng yang terbentuk. Tebing sungai merupakan habitat dari komunitas vegetasi riparian, kadangkala sangat rawan longsor karena batuan dasarnya sering berbentuk cadas. Kondisi tebing dalam pengelolaan sungai merupakan salah satu indikator penting. Newson 2002 menguraikan bahwa dalam kegiatan pengelolaan sungai river engineering project terdapat empat hal yang dipertimbangkan yaitu disain saluran, penampang melintang sungai, perlindungan erosi tebing dan perlindungan aliran sungai. Stabilitas tebing bank stability disebutkan mempengaruhi dua aspek yaitu penampang melintang dan erosi tebing. Terjadinya erosi tebing dipengaruhi akibat kondisi tanah yang jenuh pada musim hujan dan menyebabkan meningkatnya massa tanah. Akibatnya beban pada tanah meningkat dan akan terjadi kelongsoran. Erosi tebing sungai juga dipengaruhi oleh kecepatan air, vegetasi di sepanjang tebing sungai, kegiatan GOR Pajajaran 42 bercocok tanam di pinggir sungai, kedalaman dan lebar sungai, bentuk alur sungai dan tekstur tanah. Asdak, 2004. Kondisi tebing Sungai Ciliwung yang melintas di Kelurahan Sempur dideskripsikan dengan kejadian erosi dan tidak erosi. Kejadian erosi tebing dapat diamati dua cara yaitu berdasarkan adanya akar pohon yang nampak pada tebing sungai Walker, et al, 1992 serta kondisi tidak adanya vegetasi pada tebing. Berdasarkan hasil pengamatan pada beberapa titik pembacaan, diperoleh gambaran bahwa pada sisi kanan sungai erosi tebing yang terjadi lebih besar dibandingkan pada sisi kiri sungai. Hal ini diantaranya karena pada sisi sebelah kiri sungai telah dilakukan perlindungan tebing. Secara detail kejadian erosi tebing disepanjang sungai dapat dilihat pada Gambar 17. Gambar 17. Kejadian erosi tebing Sungai Ciliwung di Kelurahan Sempur Gambaran kejadian erosi tebing di Segmen 2 dan Segmen 4 terjadi di sisi kiri dan kanan sungai. Kondisi morfologi sungai pada lokasi ini terdapat belokan dimana merupakan faktor utama penyebab erosi tebing. Kondisi morfologi sungai yang memiliki belokan inimengakibatkan aliran air yang terjadi mengarah ke daerah tertentu di sisi luar belokan. Pada kondisi ini, aliran air akan berusaha bergerak keluar, sehingga kecepatan air di sisi luar belokan akan lebih besar dibanding di sisi dalam belokan. Akibatnya, pada sungai yang memiliki tebing 43 dengan kondisi tanah yang tidak stabil akan cenderung terjadi kelongsoran pada tebing di bagian luar belokan sungai. Proses kelongsoran tebing ini terjadi akibat adanya proses gerusan yang terus menerus di dasar tebing sebagai reaksi perubahan dasar terhadap kondisi pola aliran di belokan.

5.3.2. Kondisi Dasar Sungai