3 penanganan banjir dengan pendekatan Ekohidraulika untuk mengatasi longsoran
dapat diterapkan di Sungai Ciliwung, yaitu melihat permasalahan sungai sebagai suatu sistem yang terdiri dari komponen fisik dan non fisik, biotic maupun
abiotik, dari hulu sampai hilir sungai. Setiap kali Jakarta dilanda banjir, Kota Bogor selalu dicap sebagai
penyebabnya. Pembangungan hotel dan lapangan golf serta Rumah Potong Hewan di bantaran sungai adalah beberapa kasus perubahan fisik DAS di Kota
Bogor. Belum lagi banyaknya perumahan di bantaran dan tebing sungai. Hal ini menyebabkan retensi DAS tersebut berkurang secara drastis. Seluruh air hujan
akan dilepaskan DAS ke arah hilir yang pada akhirnya menyebabkan banjir di daerah hilir Maryono, 2002. Selain itu, kebiasaan warga perumahan di bantaran
dan tebing sungai membuang sampah ke sungai menyebabkan pendangkalan sungai. Banjir menyebabkan kerugian materiil yang tidak sedikit sehingga perlu
dilakukan tindakan pengelolaan sungai. Sehubungan dengan upaya pengendalian dan pencegahan banjir ini dapat dimulai dengan pengelolaan dan penataan
kawasan sungai atau yang dikenal dengan istilah restorasi sungai. Restorasi sungai adalah upaya mengembalikan fungsi-fungsi sungai baik secara fisik, ekologi,
sosial maupun ekonomi sehingga menjadi sungai yang alami nature-like river dan menyerupai kondisi awalnya dalam rangka mengurangi bahaya banjir dan
kerusakan sungai yang lebih parah.
1.2. Rumusan Permasalahan
Pengelolaan sungai secara berkelanjutan yang berbasis konsep ekohidraulika dapat dilaksanakan dengan memperhitungkan kondisi eksisting
sungai yaitu kondisi hidraulika dan ekologi. Kondisi hidraulika terkait dengan profil sungai, muka air banjir dan luas genangan. Sedang kondisi ekologi terkait
dengan vegetasi pada tebing dan bantaran sungai. Konsep pengelolaan sungai diterapkan dengan melakukan rekayasa hidraulika pada sungai yaitu dengan
memperbesar penampangnya dan memperkecil kecepatan air serta melakukan penataan pada bantaran sungai. Selain itu, konsep pengelolaan sungai secara
ekohidraulika juga dapat diterapkan dengan partisipasi masyarakat.
4 Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah penelitian adalah :
1. Bagaimana kondisi bantaran sungai yang ada?
2. Seberapa besar muka air banjir, luas genangan yang terjadi serta tata guna
lahan pada bantaran sungai? 3.
Bagaimana model restorasi bantaran sungai dengan pendekatan konsep ekohidraulika?
Gambaran tentang rumusan masalah dalam penelitian ini secara detail diuraikan pada Gambar 1 :
Gambar 1. Bagan perumusan masalah
1.3. Tujuan Penelitian
a. Mengidentifikasi kerusakan sepanjang bantaran Sungai Ciliwung yang
melintas di lokasi Kelurahan Sempur Kota Bogor. b.
Membuat konsep pengelolaan bantaran Sungai dengan pendekatan Ekohidraulika.
TGL pada bantaran sungai Profil hidrolik sungai
Kedalaman, lebar, kemiringan lereng,
kemiringan sungai , lebar genangan
Restorasi sungai dengan konsep ekohidraulika
Model restorasi sungai dengan konsep ekohidraulika
Vegetasi lereng dan vegetasi bantaran
5
1.4. Hipotesis
a. Pembangunan Sungai Ciliwung dengan konsep hidraulika murni menyebabkan
menurunnya fungsi retensi banjir b.
Ekohidraulika dan eko-engineering dapat diterapkan untuk mengatasi erosi dinding sungai.
c. Kompilasi data fisik dan biologi sungai dapat digunakan untuk membuat
perencanaan restorasi Sungai Ciliwung di Kelurahan Sempur
1.5. Manfaat Penelitian