Spesifikasi Model untuk Analisis Fungsi Produksi Stokastik Frontier
sudah banyak dipakai penelitian-penelitian terdahulu, memiliki restriksi yang ketat di mana elastisitas produksinya adalah konstan. Bentuk fungsi translog
adalah lebih fleksibel dari bentuk fungsi lainnya karena memiliki koefisien estimasi dari second order terms dan interaksi antar variabel-variabel input
Battesse, 1992; Greene, 2000. Hasil pengujian hipotesis di dalam penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk fungsi translog lebih sesuai untuk digunakan
dibandingkan dengan bentuk fungsi Cobb-Douglas. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah fungsi produksi stokastik frontier. Keunggulan fungsi produksi
stokastik frontier, dibandingkan dengan deterministik adalah bahwa fungsi stokastik frontier memperhitungkan efek dari faktor eksternal terhadap tingkat
efisiensi dan tidak memerlukan adanya asumsi bahwa semua usahatani adalah efisien. Tahapan analisis data untuk perhitungan efisiensi teknis dan inefisiensi
teknis serta pengujian hipotesis dibahas pada bagian-bagian berikut ini. Dari berbagai literatur yang telah dibahas diketahui bahwa faktor-faktor
produksi yang digunakan merupakan faktor-faktor yang secara langsung mempengaruhi produksi suatu komoditas. Di dalam penelitian ini, jumlah
produksi jeruk keprok SoE dipengaruhi oleh faktor-faktor produksi seperti umur tanaman produktif, bibit, pupuk kandang kompos, jumlah pohon produktif dan
tenaga kerja keluarga. Jumlah tanaman produktif berpengaruh langsung terhadap jumlah
produksi jeruk keprok SoE. Tanaman jeruk yang berumur 5 sampai dengan 20 tahun atau lebih dikategorikan tanaman yang produktif. Jeruk mulai berproduksi
pertama sejak berumur 5 tahun dan produksinya mulai menurun setelah umur 20 tahun setelah tanam. Semakin tinggi jumlah tanaman jeruk yang produktif yang
diusahakan petani, maka tingkat efisiensi semakin tinggi berdampak positif. Di pihak lain, umur tanaman produktif diharapkan berdampak negatif terhadap
produksi JKS. Informasi dari kedua variabel ini juga mendorong petani apakah petani akan melakukan penanaman kembali replanting atau peremajaan tanaman
atau tidak pada musim berikutnya. Variabel kompos dan tenaga kerja diharapkan berpengaruh positif terhadap produksi jeruk keprok SoE. Perlu juga dicatat bahwa
variabel dummy untuk bibit merefleksikan investasi petani dengan menggunakan bibit yang lebih cepat berproduksi okulasi, cangkokan, tempelan dibandingkan
dengan bibit yang diperoleh dengan menggunakan biji. Penggunaan bibit okulasi diaharapkan berdampak positif terhadap produksi jeruk keprok SoE.
Model fungsi produksi stokastik frontier untuk estimasi tingkat efisiensi teknis TE usahatani jeruk keprok SoE dispesifikasi sebagai berikut:
ik U
ik V
ihk D
X X
ijk X
jk k
ik Y
Ln
ik isk
ijk j
s jsk
j
− +
+ +
+ =
∑∑ ∑
= = =
θ β
β β
ln ln
5 .
ln
4 1
6 1
4 1
...... 4.7 di mana:
Y
i
X : jumlah produksi jeruk keprok SoE kg
1
X : jumlah tanaman produktif jeruk keprok SoE pohon
2
X : umur tanaman produktif tahun
3
X : jumlah pupuk organikkandangkompos kg
4
D : jumlah tenaga kerja keluarga HOK
1
cangkokantempelan dan 0 untuk yang tidak : Dummy bibit 1 untuk yang menggunakan bibit hasil okulasi
V
i
- U
i
: error term V
i
U : efek faktor eksternal yang tidak dimodelkan dan
i
i : usahatani sampel i = 1, 2, …….N.
: efek inefisiensi teknis internal di dalam model. j dan s : jenis input j = 1, 2, ….., 4
h : jumlah dummy variabel h = 1
k : zona danukuran usahatani 1, 2
β dan θ : parameter yang akan diestimasi
Model seperti persamaan 4.7 tersebut diaplikasikan secara terpisah untuk masing-masing zona agrokilmat dan ukuran usahatani yang dipelajari di
daerah penelitian ini. Perlu dicatat bahwa persamaan 4.7 di atas terdiri atas empat model yakni dua model untuk zona zona dataran tinggi dan dataran
rendah dan dua model untuk ukuran usahatani ukuran usahatani 1 dan 2 di zona dataran tinggi. Perlu dicatat bahwa semua ukuran usahatani di zona dataran
rendah berada pada luasan kurang dari satu hektar per petani responden. Ukuran usahatani 1 adalah ukuran usahatani 1 ha dan ukuran usahatani 2 adalah ukuran
usahatani ≥ 1 ha. Model untuk ukuran usahatani sama dengan untuk zona, dengan
menggantikan subscript k dari zona ke masing-masing ukuran usahatani 1 dan 2. Metode pendugaan parameter yang tak bias adalah menggunakan metode
Maximum Likelihood Estimation MLE. Tanda dan besaran dari nilai koefisien yang diharapkan
1
,
3, 4,
θ 0 dan
2
Efisiensi teknis adalah rasio output aktual terhadap output frontiernya, dan hal ini dihasilkan secara langsung dari program Frontier 4.1 Coelli, 1995;
Coelli et al., 1998. Perbedaan nilai efisiensi teknis antar zona dan ukuran usahatani menggambarkan adanya perbedaan sebagai akibat dari alokasi input
produksi yang berbeda antar zona dan ukuran, kapasitas petani yang belum digunakan idle capacity, efek inefisiensi, dan faktor lingkungan fisik curah
0. Nilai koefisien yang positif berarti dengan meningkatnya penggunaan faktor-faktor produksi tersebut, maka produksi
jeruk keprok SoE diharapkan akan meningkat pula. Sedangkan koefisien yang bernilai negatif akan berlaku hal sebaliknya, yakni jika ada penambahan
penggunaan input tersebut dalam proses produksi, maka akan menurunkan produksi jeruk keprok SoE.
hujan, suhu, kelembaban, jenis tanah maupun non fisik peraturan dan kebijakan lainnya. Dengan demikian, strategi peningkatan produktivitas dan efisiensi
berbeda antar zona dan ukuran usahatani.