tanaman ini oleh petani masih bersifat tradisional tidak menggunakan input-input produksi yang berkualitas dan masih merupakan usaha sampingan. Petani masih
menggunakan input lokal seperti benih dan tanpa perlakuan lainnya untuk meningkatkan kualitas yang sesuai dengan permintaan pasar. Selain itu,
penyebaran usahataninya tidak merata pada semua kecamatan yang ada di TTS.
3. Tanaman Buah-Buahan
Dari pembahasan terdahulu diketahui bahwa luas panen dan jumlah produksi terbesar untuk jeruk keprok di NTT terdapat di Kabupaten TTS. Jeruk
Keprok SoE merupakan satu-satunya varietas yang dikembangkan di daerah TTS dan dijadikan sebagai komoditas andalan baik tingkat provinsi NTT maupun
kabupaten TTS. Perlu diketahui bahwa jenis keprok yang diusahakan di kabupaten-kabupaten selain TTS adalah bukan merupakan varietas keprok SoE.
Seperti halnya jenis-jenis jeruk keprok di Indonesia, jenis jeruk keprok di NTT juga dikenal dengan label daerah asalnya masing-masing, seperti, untuk menyebut
beberapa, keprok SoE asal kabupaten TTS, keprok ende asal kabupaten Ende, kapok manggarai asal kabupaten Manggarai dan keprok Sumba asal kabupaten
Sumba Barat. Jeruk keprok SoE telah menjadi tanaman masyarakat TTS, namun
perkembangannya masih sangat lambat dikarenakan petani atau pelaku usaha jeruk ini belum mengusahakannya dalam skala ekonomis, teknologi budidaya
yang masih berbasiskan pengetahuan yang belum memadai dan jangkauan pasar yang masih sempit.
Kabupaten TTS terkenal dengan produksi jeruk keprok SoE. Sejak tahun 1960-an sampai sekarang, jeruk keprok SoE JKS menjadi komoditas unggulan
buah-buahan di kabupaten TTS. Hal ini disebabkan karena keprok SoE sangat disukai oleh konsumen baik di NTT maupun di luar NTT. Hasil penelitian taste
panel di Denpasar menunjukkan bahwa jeruk impor masih superior dalam hal
rasa, tekstur dan warna kulit buah, sedangkan keprok SoE memiliki keunggulan penampilan daging buah dan kualitas secara keseluruhan Mason et al., 2002.
Hasil penelitian di Surabaya menunjukkan bahwa keprok SoE memliki kelebihan dalam hal tekstur dan penampilan daging buah dibandingkan dengan keprok
madura dan jeruk impor yang ada Adar et al., 2005. Dari hasil penelitian yang sama, selera konsumen di Kupang mengindikasikan bahwa jeruk keprok SoE
secara potensial memiliki keunggulan dalam hal lebih segar dan berkadar air tinggi seperti yang direfleksikan dari hasil survei konsumen pada segmen tampak
luar dan kualitas keseluruhan dari buah jeruk tersebut. Warna kulit yang kuning keemasan dari jeruk keprok SoE yang siap dipanen memberikan makna tersendiri
bagi para konsumen di beberapa kota di provinsi Nusa Tenggara Timur. Tabel 25 menunjukkan luas panen dan jumlah produksi berbagai jenis
buah-buahan di kabupaten TTS selama tahun 2002-2008. Dalam kurun waktu tersebut, dari tabel diketahui bahwa luas panen dan produksi buah-buahan di
kabupaten TTS senantiasa meningkat, kecuali untuk produksi rambuatan dan salak. Di antara berbagai buah-buahan yang diusahakan petani di kabupaten TTS,
jeruk keprok SoE merupakan buah yang diunggulkan. Dari segi luas panen dan jumlah produksi, jeruk keprok SoE menduduki tempat yang kedua setelah
mangga. Jumlah produksi jeruk ini meningkat dari tahun ke tahun. Dari segi luas panen menunjukkan tren peningkatan terjadi selama periode tahun 2002-2007 dan
menurun pada tahun 2008.