22 Untuk quick rasio ukuran berdasarkan prinsip hati-hati adalah 100
atau 1:1 dianggap cukup memuaskan didalam perusahaan apabila kurang maka dianggap kurang baik.
c Cash Ratio
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendeknya yang harus segera dipenuhi dengan kas dan
surat berharga dalam perusahaan yang dapat segera diuangkan. Kegunaan dari rasio ini adalah untuk mengetahui bahwa setiap hutang
lancar Rp. 1,00 di jaminkan oleh kas dan efek sebesar hasil yang diperoleh dari cash rationya, tidak terdapat standar khusus pada cash
ratio sehingga penilaiannya tergantung kebijakan perusahaan.
2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya
apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio ini dapat dihitung dari pos-pos yang sifatnya jangka panjang seperti aktiva tetap dan hutang jangka panjang.
Besarnya ukuran umum yang dipakai adalah 200 atau 2:1 yang berarti dua kali dari total hutang perusahaan dikatakan solvable bila rasionya kurang dari
200. Yang termasuk rasio solvabilitas antara lain :
1. Total Debt to Total Equity Ratio
Rasio ini membandingkan total utang dengan modal pemilik ekuitas. Rasio ini digunakan untuk mengetahui berapa bagian setiap rupiah dari
modal pemilik yang digunakan untuk menjamin utang. Semakin besar
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
23 rasio ini semakin tidak menguntungkan bagi para kreditur, karena
jaminan modal pemilik terhadap utang semakin kecil. Rasio diatas 100 sangat berbahaya bagi kreditur karena jumlah utang lebih besar
dari pada modal pemilik. 2.
Total Debt to Total Asset Ratio Rasio ini membandingkan jumlah total utang dengan aktiva total yang
dimiliki perusahaan. Dari rasio ini, dapat diketahui beberapa bagian aktiva yang digunakan untuk menjamin utang. Biasanya, para kreditur
lebih menyukai rasio utang yang rendah, sebab semakin rendah rasio utang perusahaan yang diberi kredit akan semakin besar tingkat
keamanan yang didapat kreditur pada waktu likuidasi 3.
Long term Debt to Equity Ratio Rasio ini membandingkan antara utang jangka panjang dan modal
pemilik. Rasio ini menunjukan berapa bagian modal pemilik yang menjadi jaminan utang jangka panjang. Dengan kata lain, rasio ini
digunakan untuk mengukur kemampuan modal pemilik untuk menutup utang jangka panjang. Semakin rendah rasio ini akan semakin aman
bagi kreditur jangka panjang.
3. Rasio Rentabilitas
Rasio rentabilitas atau disebut juga profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan,dan
sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya. Rasio ini menggambarkan kemampuan
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
24 perusahaan menghasilkan laba disebut juga Operating Ratio. Beberapa jenis
rasio rentabilitas adalah sebagai berikut: a.
Net Profit Margin Net profit margin adalah rasio yang membandingkan antara laba setelah
bunga dan pajak dan penjualan bersih untuk menunjukan berapa bagian dari penjualan bersih yang menjadi laba setelah bunga dan pajak. Semakin
tinggi rasio ini semakin menguntungkan karena laba bersih perusahaan semakin besar.
b. Return On Investment
Return on investment adalah salah satu bentuk dari rasio rentabilitas yang dimaksudkan
untuk mengukur
kemampuan perusahaan
dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk
operasinya perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Dengan demikian rasio ini menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasinya
perusahaan dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut.
c. Operating Income Rastio
Rasio ini membandingkan antara laba sebelum bunga dan pajak laba operasi dan penjualan bersih. Rasio ini menunjukkan berapa bagian
penjualan netto yang merupakan laba usaha. Semakin tinggi rasio ini menunjukan semakin tinggi keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan.
d. Return On Equity
Rasio ini membandingkan antara laba bersih laba setelah bunga dan pajak dan jumlah modal sendiri. Rasio ini menunjukkan kemampuan
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
25 modal pemilik yang ditanamkan oleh pemilik atau investor untuk
menghasilkan laba bersih yang menjadi bagian dari pemilik. Semakin tinggi rasio ini semakin tinggi keuntungan investor karena semakin efisien
modal yang ditanamkannya. Dengan demikian, rasio ini sangat mendapat perhatian para investor.
Rasio profitabilitasrentabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan dari modal
sendiri dan modal pinjaman. Profitabilitas merupakan salah satu bagian dari analisa rasio keuangan yang mana analisa rasio keuangan adalah salah satu cara
untuk menghitung dan menginterpretasikan rasio keuangan untuk menganalisa dan melihat kinerja perusahaan.
Menurut Weston dan Copeland 2002:232 bahwa profitabilitas kemampulabaan adalah merupakan hasil akhir bersih dari berbagai
kebijaksanaan dan keputusan. Selanjutnya, Munawir 2004:86 mengatakan profitabilitas adalah sebagai perbandingan keuntungan atau laba yang diperoleh
dari kegiatan pokok perusahaan dengan kekayaan atau asset yang dipergunakan untuk menghasilkan keuntungan. Sedangkan menurut Kartadinata 2000:66,
profitabilitas adalah merupakan perbandingan laba terhadap penjualan atau perbandingan laba terhadap aktiva.
Analisa rasio ini mempunyai keunggulan dibanding dengan teknik analisa lainnya. Keunggulan tersebut adalah:
1. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca
dan ditafsirkan .
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
26 2.
Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.
3. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain.
4. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan
keputusan dan model prediksi. 5.
Menstandarisasi perusahaan. 6.
Lebih mudah membandingkan perusahaan dengan perusahaan yang lainnya secara periodik.
7. Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi dimasa yang
akan datang. Disamping keunggulan dari teknik ini, teknik ini juga mempunyai
beberapa keterbatasan sebagai berikut: a.
Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan pemakai.
b. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi
keterbatasan teknik ini seperti: 1
Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak mengandung taksiran dan judgment yang dapat dinilai bias atau subjektif.
2 Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah nilai
perolehan cost bukan harga pasar. 3
Klasifikasi dalam laporan keuangan bias berdampak pada angka rasio. c.
Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia maka akan menimbulkan kesulitan menghitung rasio.
d. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
27 e.
Jika dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik standar akuntansi yang dipakai tidak sama.
2.6. Analisis Rasio Keuangan