Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

PT.Perkebunan Nusantara II PTPN-II Tanjung Morawa merupakan salah satu perusahaan perseroan terbatas Badan Usaha Milik Negara BUMN yang bergerak dalam bidang agribisnis perkebunan dengan mengelola komoditi tanaman kelapa sawit, karet, kakao, tembakau dan tebu. Dengan semakin majunya perkembangan dunia usaha, persaingan antar perusahaan semakin meningkat. Agar tetap bertahan dalam dunia bisnis, setiap perusahaan harus berhati-hati dalam mengambil keputusan terutama keputusan dalam bidang keuangan. Hal ini disebabkan karena kegagalan atau keberhasilan usaha hampir sebagian besar ditentukan oleh kualitas keputusan yang berkaitan dengan keuangan. Laporan keuangan menyajikan keuangan perusahaan dan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba. Posisi keuangan perusahaan ditunjukkan dalam laporan neraca. Dalam laporan neraca tersebut dapat diketahui kekayaan atau asset perusahaan yang dimiliki sisi aktiva dan di sisi pasiva dapat diketahui dari mana dana-dana untuk membiayai aktiva dari modal sendiri atau hutang tersebut diperoleh sedangkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba dapat dilihat dalam laporan laba rugi yang diterbitkan oleh perusahaan. Untuk mengambil keputusan yang tepat diperlukan suatu informasi mengenai keuangan perusahaan yang tersedia tepat waktu, dapat ditelusuri kebenarannya, jelas, lengkap dan akurat. Dalam hal ini perusahaan akan UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 2 menyusun laporan keuangan yang dapat menggambarkan seluruh hasil kegiatan perusahaan pada akhir periode pembukuan. Laporan keuangan perusahaan itu disusun dengan maksud untuk memberikan informasi tentang hasil usaha, posisi finansial, dan berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan posisi finansial kepada berbagai pihak yang berkepentingan dengan eksistensi perusahaan, baik pihak internal maupun eksternal perusahaan. Agar pihak-pihak yang bersangkutan dapat memperoleh informasi yang memadai dan akurat maka perlu diadakan interpretasi terhadap laporan keuangan. Dalam menganalisis dan menginterpretasikan laporan keuangan yang bersangkutan maka digunakan metode-metode tertentu yang telah baku. Pada umumnya dalam menganalisis laporan keuangan digunakan analisis rasio yang terdiri dari atas rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan aktivitas. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan memang memberikan informasi posisi dan kondisi keuangan perusahaan akan tetapi laporan tersebut perlu dianalisa lebih lanjut dengan alat analisa keuangan yang ada untuk mendapatkan informasi yang lebih berguna dan lebih spesifik dalam menjelaskan posisi dan kondisi keuangan perusahaan. Adapun alat analisis yang dapat digunakan adalah rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio rentabilitas. Analisa dengan rasio likuiditas akan memberikan informasi seberapa besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang harus segera dipenuhi. Hasil analisis tersebut sangat penting artinya bagi pimpinan perusahaan untuk mengontrol kebijakan-kebijakan yang telah diambil baik kondisi keuangan yang lalu, saat ini maupun yang akan datang dalam rangka menjalankan operasi UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 3 perusahaan dan membantu dalam mengambil berbagai keputusan yang harus dilaksanakan secepat mungkin agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Setiap tahun posisi keuangan perusahaan akan terus berubah sesuai dengan operasional perusahaan, begitu pula dengan aktiva yang digunakan, terutama investasi atas aktiva tetap yang pada dasarnya jumlah dan nilainya selalu meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini dimaksudkan untuk dapat mempertinggi kinerja perusahaan secara keseluruhan. Namun demikian tidak menutup kemungkinan jumlah dan nilainya berkurang disebabkan oleh aktivitas perusahaan yang kurang baik atau kondisi lain yang kurang menguntungkan misalnya perekonomian negara yang tidak kondusif. Namun demikian, dalam hal ini terlihat masalah yang timbul pada PT.Perkebunan Nusantara II PTPN-II Tanjung Morawa yaitu bahwa perbandingan laba bersih terhadap total asset return on investment disingkat ROI selama 5 tahun terakhir 2005-2009 cenderung mengalami penurunan. Kinerja Keuangan PT.Perkebunan Nusantara II PTPN-II Tanjung Morawa terlihat seperti pada tabel 1. Tabel 1 : Penurunan Return on Investment ROI PT.Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa Periode Tahun 2005-2009 dalam jutaan rupiah 2005 2006 2007 2008 2009 Net Income 68,325 64,735 48,284 21,172 12,644 Total Asset 1.706.963 1.713.596 1.816.740 2.035.108 2.036.189 ROI 4,00 3,78 2,66 1,04 0,62 Sumber : PT.Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa Data Diolah ROI adalah salah satu rasio rentabilitas. Rasio ini dapat digunakan untuk mengukur seberapa besar keuntungan yang dapat diperoleh dari seluruh aktiva UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 4 yang digunakan. ROI sebagai rentabilitas ekonomi yang dapat dihitung dengan rumus ROI = Net IncomeTotal Assets. Kecenderungan penurunan ROI pada PT.Perkebunan Nusantara II PTPN-II Tanjung Morawa terjadi selama 5 tahun periode tahun 2005 hingga tahun 2009. Dari tabel di atas terlihat bahwa return on investment ROI PT.Perkebunan Nusantara II PTPN-II Tanjung Morawa selama 5 tahun terakhir cenderung mengalami penurunan. Penurunan ROI berarti menurunnya kemampuan perusahaan untuk mengelola asset dalam rangka meraih laba. Jika penurunan ini terus menerus terjadi tentu akan berdampak buruk bagi perusahaan. Pada kurun waktu yang sama, terlihat pula bahwa Return on Equity ROE cenderung mengalami penurunan. ROE merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur produktifitas dari dana-dana pemilik perusahaan. Rasio ini juga menunjukkan rentabilitas dan efisiensi modal sendiri yang dapat dihitung dengan rumus Laba Bersih Sesudah Pajak Modal Sendiri. Kecenderungan penurunan ROE PT.Perkebunan Nusantara II PTPN-II Tanjung Morawa selama tahun 2005-2009 ditunjukkan dalam tabel 2. Tabel 2 : Penurunan Return on Equity ROE PT.Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa Periode Tahun 2005-2009 dalam jutaan rupiah 2005 2006 2007 2008 2009 Laba Bersih Sesudah Pajak 68.325 64.735 48.284 21.172 12.644 Modal Sendiri 123.550 58.815 107.099 128.271 157.410 ROE 55,30 110,07 45,08 16,51 8,03 Sumber : PT.Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa Dari tabel di atas terlihat bahwa rasio ROE perusahaan selama 5 tahun terakhir cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 2005, 2006 dan 2007 UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 5 mengalami peningkatan yang sangat signifikan namun mengalami penurunan secara drastis pada tahun 2008 dan 2009. Kecenderungan penurunan rasio ROE menunjukkan menurunnya kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari segi produktivitasnya. Jika penurunan rasio ROE ini terus menerus terjadi tentu akan berdampak buruk bagi perusahaan. Idealnya, perusahaan tetap mempertahankan keseimbangan antara pertumbuhan asset dan laba serta produktivitas dan efisiensi modal sendiri dari tahun ke tahun, kalau bisa meningkatkan profitabilitasnya. Kenyataan penurunan ROI dan ROE menunjukkan lemahnya kemampuan PT.Perkebunan Nusantara II PTPN-II Tanjung Morawa untuk mempertahankan kinerjanya. Akibatnya profitabilitas perusahaan cenderung menurun. Bila kecenderungan penurunan profitabilitas tersebut terus terjadi akan berdampak buruk terhadap perusahaan. Perbedaan karakteristik di antara jenis dan sumber modal, secara umum mempengaruhi aspek kehidupan perusahaan, yaitu : 1 terhadap kemampuannya untuk menghasilkan laba, dan 2 terhadap kemampuan perusahaan untuk membayar kembali hutangkewajiban-kewajiban jangka panjangnya. Hal ini berarti bahwa jumlah komposisi aktiva dan sumber permodalan yang digunakan Modal Sendiri dan Hutang Jangka Panjang merupakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi perusahaan yang salah satu indikatornya adalah perolehan pendapatanlaba. Berdasarkan fenomena tersebut di atas menjadi dasar pemikiran bagi penulis untuk melakukan suatu penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan PT.Perkebunan Nusantara II PTPN-II Tanjung Morawa.” UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 6

1.2. Perumusan Masalah