8
mendukung suatu kegiatan atau program yang ada yang menyangkut kepentingan bersama. Di masa Reformasi saat ini, partisipasi dapat diniliai sebagai bentuk
keterlibatan masyarakat dalam proses politik yang seluas-luasnya baik dalam proses pengambilan keputusan, pengawasasan, dan pelaksanaan atas kebijakan
yang dapat mempengaruhi kehidupan mereka.
2.1.2 Peran Partisipasi dalam Kebijakan Publik
Salah satu kunci utama dari pengelolaan kebijakan yang berkualitas dapat ditunjukkan dari tingginya intensitas partisipasi publik. Menurut Sinambela
2008:37 pemahaman terhadap konsep partisipasi dalam banyak hal sering diartikan secara sederhana sebagai peran serta dalam suatu lingkungan kegiatan.
Konsep peran serta daam pengambilan keputusan dapat dijelaskan bahwa, peran serta partisipasi menunjukkan proses antara dua atau lebih pihak individu atau
kelompok yang mempengaruhi satu terhadap yang lainnya dalam membuat rencana, kebijakan, dan keputusan.
Tidak berjalannya partisipasi dalam sebuah proses pembuatan kebijakan akan berdampak buruk. Kebijakan yang dihasilkan tidak akan sepenuhnya
menjawab persoalan-persoalan yang sesungguhnya dialami oleh masyarakat. Kontrol masyarakat akan berkurang, dan potensi penyimpangan pelaksanaan
kebijakan akan terjadi. Sehingga kebijakan yang dihasilkan juga tidak akan berpihak pada kebutuhan-kebutuhan dasar yang sedang dirasakan oleh
masyarakat.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
9
Tujuan utama dari pasrtisipasi adalah mempertemukan seluruh kepentingan yang sama dan yang berbeda dalam suatu proses perumusan dan penetapan
kebijakan keputusan secara proporsional untuk semua pihak yang terlibat dan terpengaruh oleh kebijakan yang akan ditetapkan didalamnya. Dimana pelibatan
masyarakat luas publik dalam proses pembuatan sebuah kebijakan merupakan suatu cara yang efektif untuk menampung berbagai kepentingan yang berbeda.
Pengikutsertaan publik yang terwujud dalam perencanaan yang partisipasi dapat membawa keuntungan substantif, dimana keputusan publik yang diambil akan
memberi rasa kepuasan dan dukungan publik yang cukup kuat terhadap suatu proses pembangunan.
Menurut Friedmann dalam Sinambela 2008 : 38 pendekatan partisipatif merupakan suatu proses politik untuk memperoleh kesepakatan bersama
collective agreement melalui aktivitas negosiasi antar seluruh pelaku pembangungan. Bentuk Partisipasi masyarakat dilihat dari :
1. Keikutsertaan masyarakat dalam merencanakan kebijakan yang akan dibuat
dengan cara turut serta menyumbangkan ide, tenaga, maupun dana sebelum kebijakan itu dibuat.
2. Melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan setelah kebijakan itu
dibuat.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
10
2.2 Teori Monopoli 2.2.1 Pengertian dan Karakteristik Perusahaan Monopoli