lagi bila diperberat dengan kejadian-kejadian yang datang bersamaan, seperti ditinggal oleh orang yang disayangi, di PHK, pensiun, musibah dan bencana.
5.4 Tipe Stres
Sebenarnya stres tidaklah selalu bersifat negatif, Hans Seyle dalam
Hidayat, 2009 membagi stres menjadi tiga yaitu :
1. Eustres Adalah respon stres yang menimbulkan rasa senang, bahagia, menantang
dan menggairahkan. Dalam hal ini tekanan yang terjadi bersifat positif, misalnya dapat nilai yang bagus dan lulus ujian.
2. Distres Yaitu respon stres yang negatif dan menyakitkan, sehingga tidak mampu
lagi diatasi. 3. Neustres
Yaitu stres yang berada antara eustres dan distres karena merupakan respon stres yang menekan namun masih seimbang, sehingga merasa lebih
tertantang untuk menghadapi masalah, meningkatkan produktivitas kerja, berprestasi dan berani bersaing Hidayat, 2009.
Universitas Sumatera Utara
5.5 Tingkat Stres
Menurut Rasmun, 2004 stres dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu :
1. Stres ringan Stres ringan adalah stres yang tidak merusak aspek fisiologis dari seseorang.
Stres ringan umumnya dirasakan oleh setiap orang misalnya lupa, ketiduran, dikritik, dan kemacetan. Stres ringan biasanya hanya terjadi dalam beberapa
menit atau beberapa jam. Situasi ini tidak akan menimbulkan penyakit kecuali jika dihadapi terus menerus.
2. Stres sedang Stres sedang terjadi lebih lama beberapa jam sampai beberapa hari,
contohnya kesepakatan yang belum selesai, beban kerja yang berlebihan, mengharapkan pekerjaan baru, anggota keluarga pergi dalam waktu yang lama,
situasi seperti ini dapat bermakna bagi individu yang mempunyai faktor predisposisi suatu penyakit koroner.
3. Stres berat Stres berat adalah stres kronis yang terjadi beberapa minggu sampai
beberapa tahun. Contoh dari stresor yang dapat menimbulkan stres berat adalah hubungan suami istri yang tidak harmonis, kesulitan finansial, dan penyakit fisik
yang lama.
Universitas Sumatera Utara
5.6 Tahapan Stres
Seseorang yang stres akan mengalami beberapa tahapan stres. Menurut Amberg 1979, sebagaimana dikemukakan oleh Hawari 2001 bahwa tahapan
stres adalah sebagai berikut: a. Stres tahap pertama paling ringan, yaitu stres yang disertai perasaan nafsu
bekerja yang besar dan berlebihan, mampu menyelesaikan pekerjaan tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki, dan penglihatan menjadi tajam.
b. Stres tahap kedua, yaitu stres yang disertai keluhan, seperti bangun pagi tidak segar atau letih, cepat lelah pada saat menjelang sore, mudah lelah
sesudah makan, tidak dapat rileks, lambung dan perut tidak nyaman bowel discomfort, jantung berdebar, otot tengkuk dan punggung tegang. Hal
tersebut karena cadangan tenaga tidak memadai. c. Stres tahap ketiga, yaitu tahapan stres dengan keluhan seperti defekasi tidak
teratur, otot semakin tegang, emosional, insomnia, mudah terjaga dan susah tertidur lagi, bangun terlalu pagi dan sulit tidur lagi, koordinasi tubuh
terganggu, akan jatuh pingsan. d. Stres tahap keempat, yaitu tahapan stres dngan keluhan, seperti tidak mampu
bekerja sepanjang hari, aktivitas pekerjaan terasa sulit dan menjenuhkan, respon tidakadekuat, kegiatan rutin terganggu, gangguan pola tidur, sering
menolak ajakan, konsentrasi dan daya ingat menurun, serta timbul ketakutan dan kecemasan.
e. Stres tahap kelima, yaitu tahapan stres yang ditandai dengan kelelahan fisik dan mental, ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang sederhana dan
Universitas Sumatera Utara
ringan, gangguan pencernaan berat, meningkatnya rasa takut dan cemas, bingung dan panik.
f. Stres tahap keenam paling berat, yaitu tahapan stres dengan tanda- tanda, seperti jantung berdebar keras, sesak napas, badan gemetar, dingin dan
banyak keluar keringat, lemah, serta pingsan.
5.7 Gejala Stres