bentuk threat menciptakan sebuah rangkaian dari perubahan emosi dan penilaian. Reappraisal merupakan bentuk penilaian sederhana yang diikuti dengan penilaian
dini dalam waktu yang bersamaan. Intinya reappraisal dengan appraisal tidak berbeda.
Maka dapat diidentifikasi terdapat tiga jenis kognitif appraisal yaitu primary appraisal, secondary appraisal, dan reappraisal. Primary appraisal terdiri dari
irrelevant, benign-positive, dan stressfull. Stressfull appraisal terbagi atas tiga jenis; harmloss, threat, dan challenge. Harm loss merupakan dampak dari
masalah seseorang yang masih dapat ditahan.
5. Konsep Stres
5.1 Defenisi Stres
Stres merupakan sebuah kata yang sering diucapkan, berbagai kondisi yang menunjukkan bahwa orang mengalami ketegangan, kecemasan dan
ketakutan seringkali disebut dengan stres Hidayat, 2009. Stres dapat diartikan suatu kondisi dimana pengalaman atau goncangan yang dihadapi
sekarang mengganggu stabilitas kehidupan sehari-hari, perasaan terancam yang disertai dengan usaha-usaha yang bertujuan mengurangi ancaman, stres
merupakan suatu reaksi fisik dan psikis terhadap setiap tuntutan hidup Selye, 2004.
Stres sebagai reaksi fisik, mental, dan kimia dari tubuh terhadap situasi yang menakutkan, mengejutkan, membingungkan, membahayakan dan
merisaukan seseorang. Definisi lain menyebutkan bahwa stres merupakan
Universitas Sumatera Utara
ketidakmampuan mengatasi ancaman yang dihadapi mental, fisik, emosional, dan spiritual manusia, yang pada suatu saat dapat mempengaruhi
kesehatan fisik manusia tersebut Hardjana, 1994. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa stres merupakan
suatu keadaan yang timbul apalabila seseorang berinteraksi dan bertransaksi dengan situasi-situasi yang dihadapinya dengan cara-cara tertentu yang
menimbulkan tekanan, perubahan, ketegangan emosi dan lain-lain yang dipengaruhi oleh lingkungan maupun penampilan individu di dalam
lingkungan tersebut.
5.2 Model Stres
Model stres digunakan untuk mengidentifikasi stressor bagi individu tertentu dan memprediksi respon individu tersebut terhadap stresor. Setiap
model menekankan aspek stres yang berbeda. Perawat menggunakan model stres untuk membantu mengatasi respon yang tidak sehat. Dengan modifikasi
model ini dapat membantu dalam merawat dengan cara menunjukkan
individualisasi bagi pasien Potter Perry, 2005.
a. Model stres berdasarkan respons Model berdasarkan respon berkaitan dengan mengkhususkan respon atau
pola respon yang mungkin menunjukkan stressor. Model stres dari Selye adalah respons yang mengidentifikasi stres sebagai respons non spesifik dari
tubuh terhadap setiap tuntutan yang ditimpakan padanya. Stres ditunjukkan oleh reaksi fisiologis spesifik, sehingga respons seseorang terhadap stres
Universitas Sumatera Utara
benar-benar fisiologis dan tidak pernah dimodifikasi untuk memungkinkan pengaruh dari kognitif. Model berdasarkan respons tidak memungkinkan
perbedaan individu dalam pola berespons. Kurangnya keleluasaan ini dapat menimbulkan beberapa kesulitan bagi perawat karena perbedaan indiividu
harus diidentifikasikan dalam fase pengkajian. Namun demikian, mungkin akan lebih bermanfaat bila menentukan respons fisiologis.
b. Model adaptasi Model adaptasi menunjukkan bahwa empat faktor menentukan apakah
suatu situasi adalah menegangkan. Kemampuan untuk menghadapi stres faktor pertama tergantung pada pengalaman seseorang dengan stressor
serupa, sistim dukungan, dan persepsi keseluruhan. Faktor kedua berkenaan dengan praktik dan norma kelompok. Jika kelompok sebaya memandang
sebagai norma untuk membicarakan stressor tertentu, klien mungkin berespons dengan mengeluhkan tentang stresor atau mendiskusikannya.
Respons ini dapat membantu beradaptasi terhadap stres. Faktor ketiga adalah dampak dari lingkungan sosial dalam membantu seseorang individu untuk
beradaptasi terhadap stresor. Faktor terakhir mencakup sumber yang dapat digunakan untuk mengatasi stresor. Model adaptasi didasarkan pada
pemahaman bahwa individu mengalami ansietas dan peningkatan stres ketika mereka tidak siap untuk menghadapi situasi yang menegangkan. Dengan
menggunakan model ini dan intervensi yang sesuai, perawat dapat membantu klien dan keluarga untuk meningkatkan kesehatan dalam semua dimensi
kemanusiaan.
Universitas Sumatera Utara
c. Model berdasarkan stimulus Model berdasarkan stimulus berfokus pada karakteristik yang
mengganggu atau disruptif didalam lingkungan. Riset klasik yang mengidentifikasi stres sebagai stimulus telah menghasilkan perkembangan
dalam skala penyesuaian sosial yang mengukur efek peristiwa besar dalam kehidupan terhadap penyakit Holmes dan Rahe, 1976. Model berdasarkan
stimulus memfokuskan pada asumsi berikut. 1. Peristiwa perubahan dalam kehidupan adalah normal, dan perubahan ini
membutuhkan tipe dan durasi penyesuaian yang sama. 2. Individu adalah resipien pasif dan stres, dan persepsi mereka terhadap
peristiwa adalah tidak relevan. 3. Semua orang mempunyai ambang stimulus yang sama, dan penyakit dapat
terjadi pada setiap titik setelah ambang tersebut. d. Model berdasar transakasi
Model berdasarkan transaksi memandang individu dan lingkungan dalam hubungan yang dinamis, resiprokal dan interaktif Lazarus dan Folkman, 1984.
Model ini yang dikembangkan oleh Lazarus dan Folkman, Memandang stresor sebagai respons perseptual individu yang berakar dari proses psikologis dan
kognitif. Stres berasal dari hubungan antara individu dan lingkungan. Model ini berfokus pada proses yang berkaitan dengan stres seperti penilaian kognitif dan
koping Monsen, Floyd, Brookman, 1992.
Universitas Sumatera Utara
5.3 Penyebab Stres