Gejala Stres Stres Mahasiswa Fakultas Keperawatan

ringan, gangguan pencernaan berat, meningkatnya rasa takut dan cemas, bingung dan panik. f. Stres tahap keenam paling berat, yaitu tahapan stres dengan tanda- tanda, seperti jantung berdebar keras, sesak napas, badan gemetar, dingin dan banyak keluar keringat, lemah, serta pingsan.

5.7 Gejala Stres

Menurut Hardjana, 1994 menurut Hardjana, 1994 gejala stres yang merupakan kesatuan antara jiwa dan badan, roh dan tubuh, spritual dan material. Gejala stres dapat dibedakan atas gejala fisik, emosional, intelektual, dan gejala interpersonal. Gejala fisik ditandai dengan adanya sulit tidur atau tidur tidak teratur, sakit kepala, sulit buang air besar, adanya gangguan pencemaan, radang usus, kulit gatal-gatal, punggung terasa sakit, urat-urat pada bahu dan leher terasa tegang, keringat berlebihan, selera makan berubah, tekanan darah tinggi atau serangan jantung, dan kehilangan energi. Sementara gejala stres yang bersifat emosional ditandai dengan marah-marah, mudah tersinggung dan terlalu sensitif, gelisah dan cemas, suasana hati mudah berubah-ubah, sedih, mudah menangis dan depresi, gugup, agresif terhadap orang lain dan mudah bermusuhan serta mudah menyerang, dan kelesuan mental. Gejala stres yang bersifat intelektual umumnya ditandai dengan mudah lupa, kacau pikirannya, daya ingat menurun, sulit untuk berkonsentrasi, suka melamun berlebihan, dan pikiran hanya dipenuhi satu pikiran saja. Sedangkan tanda stres yang bersifat interpersonal adalah acuh dan mendiamkan orang lain, kepercayaan pada orang Universitas Sumatera Utara lain menurun, mudah mengingkari janji pada orang lain, senang mencari kesalahan orang lain atau menyerang dengan kata-kata, menutup diri secara berlebihan, dan mudah menyalahkan orang lain

5.8 Stres Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Perkuliahan pada dunia modern sekarang ini, bukan lagi hanya sekadar datang ke kampus, menghadiri kelas, ikut serta dalam ujian, dan kemudian lulus. Perkuliahan sekarang semakin kompleks yang seringkali menjadi beban tambahan disamping tekanan dalam kuliah yang sudah begitu melelahkan. Grafik usia mahasiswa menunjukkan bahwa para mahasiswa umumnya berada dalam tahap remaja hingga dewasa muda. Seseorang pada rentang usia ini masih labil dalam hal kepribadiannya, sehingga dalam menghadapi masalah, mahasiswa cenderung terlihat kurang berpengalaman. Masalah-masalah tersebut, baik dalam hal perkuliahan maupun kehidupan di luar kampus, dapat menjadi distress yang mengancam, karena ketika ada stressor yang datang, maka tubuh akan meresponnya Purwati, 2010 Masalah yang sering terjadi pada mahasiswa secara kognitif antara lain sulit berkonsentrasi, sulit mengingat pelajaran, dan sulit memahami pelajaran. Secara emosional antara lain sulit memotivasi dirinya sendiri, munculnya perasaan cemas, sedih, kemarahan, frustrasi, dan secara fisiologis antara lain gangguan kesehatan, daya tahan tubuh yang terus menurun, sering pusing, badan terasa lesu, lemah, dan insomnia. Dampak perilaku yang sering muncul yaitu menunda- nunda penyelesaian tugas kuliah, malas kuliah, penyalah gunaan obat, dan Universitas Sumatera Utara terlibat dalam kegiatan mencari kesenangan berlebihan yang berisiko tinggi dan krisis kepercayaan diri yang bisa menghambat perkembangan individu dalam menjalankan tugas sehari-hari maupun dalam hubungan interpersonal Carolin, 2010. Jumlah mahasiswa keperawatan yang mengalami stres akademik meningkat setiap semester dan merupakan stress yang paling umum dialami mahasiswa. Stres akdemik sebagai suatu keadaan individu mengalami tekanan hasil persepsi dan penilaian tentang stressor akademik, yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan pendidikan di perguruan tinggi. Mahasiswa keperawatan mengalami stres sebagai tuntutan akademik yang harus dijalani. Kehidupan akademik bukan hanya sekadar datang ke kampus, menghadiri kelas, ikut serta dalam ujian, dan kemudian lulus. Tetapi banyak aktivitas yang terlibat dalam kegiatan akademik Purwati, 2010.

5.9 Penyebab Stres Mahasiswa Keperawatan