Penyebab Stres Konsep Stres

5.3 Penyebab Stres

Keadaan atau peristiwa stres disebut stressor psikososial, menurut Hawari 2000 membagi sebab-sebab stres itu sebagai berikut : a. Masalah dengan orang tua Permasalahan yang sering dihadapi misalnya, hubungan yang kurang baik dengan orang tua. Permasalahan tersebut dapat menyebabkan stres yang pada gilirannya seseorang dapat jatuh dalam depresi dan kecemasan. b. Hubungan interpersonal atau antar pribadi Gangguan ini dapat berupa hubungan dengan kawan dekat yang mengalami konflik, konflik dengan teman atau konflik di perkuliahan. Konflik hubungan interpersonal ini dapat merupakan sumber stres bagi seseorang dan yang bersangkutan dapat mengalami stres. c. Lingkungan hidup Kondisi lingkungan yang buruk besar pengaruhnya bagi kesehatan seseorang, misalnya soal perumahan, pindah tempat tinggal, hidup dalam lingkungan yang rawan. Rasa terancam dan tidak merasa aman, ini amat mengganggu ketenangan dan ketentraman hidup sehingga tidak jarang orang jatuh ke dalam depresi. d. Masalah Keuangan. Masalah keuangan atau kondisi sosial ekonomi yang tidak sehat, misalnya pendapatan jauh lebih rendah dari pengeluaran, terlilit utang, kurangnya uang saku yang diberikan oleh orang tua. Problema keuangan amat Universitas Sumatera Utara berpengaruh pada kesehatan ini merupakan faktor yang membuat seseorang jatuh kedalam depresi dan kecemasan. e. Masalah Hukum Keterlibatan seseorang dalam masalah hukum dapat merupakan sumber stres. Misalnya tuntutan hukum, pengadilan, dan penjara akibat kenakalan dilingkungan umum. Stres di bidang hukum ini dapat menyebabkan seseorang jatuh dalam depresi. f. Pengembangan Adalah pengembangan baik fisik maupun mental seseorang, misalnya masa remaja dan masa dewasa. Kondisi setiap perubahan pada fase-fase tersebut dapat menyebabkan depresi terutama pada mereka yang sedang duduk di perkuliahan. g. Penyakit fisik dan cedera Sumber stres yang dapat menyebabkan adalah penyakit, kecelakaan, operasi atau pembedahan. Dalam hal penyakit yang banyak menimbulkan depresi adalah penyakit yang kronis. h. Faktor keluarga Adalah yang dialami anak dan remaja yang disebabkan oleh kondisi keluarga yang tidak stabil. Apabila ditinjau dari penyebab stres, menurut Kusmiati dan Desminiarti, 1990 dalam Sunaryo, 2004 dapat digolongkan beberapa berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Stres fisik, disebabkan oleh suhu atau temperatur yang terlalu tinggi atau rendah, suara amat bising atau sinar yang terlalu terang. 2. Stres kimiawi, disebabkan oleh asam-basa kuat, obat-obatan, zat beracun, hormon atau gas. 3. Stres mikrobiologik, disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit yang menimbulkan penyakit. 4. Stres fisiologik, disebabkan oleh gangguan struktur, fungsi jaringan, organ, atau sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak normal. 5. Stres emosional, disebabkan oleh gangguan hubungan interpersonal, sosial, budaya atau keagamaan. Menurut Grand, 2000 dalam Sunaryo, 2004, stres dibagi dua macam yaitu: 1. Penyebab makro, yaitu menyangkut peristiwa besar dalam kehidupan, seperti kematian, perceraian, pensiun, luka batin, dan kebangkrutan. 2. Penyebab mikro yaitu, menyangkut peristiwa kecil sehari-hari seperti pertengkaran, beban pekerjaan, masalah sehari-hari dan lain-lain. Sedangkan menurut Rasmun 2004 sumber stres dapat berasal dari dalam tubuh dan luar tubuh, sumber stres berupa biologik atau fisiologik, kimia, psikologik, sosial dan spritual, terjadinya stres karena stressor tersebut dirasakan dan dipersepsikan oleh individu sebagai suatu ancaman sehingga menimbulkan kecemasan yang merupakan tanda umum dan awal dari gangguan kesehatan fisik dan psikologis. Universitas Sumatera Utara 1. Stressor biologik Stressor biologik dapat berupa mikroba, bakteri virus dan jasad renik lainnya, hewan, binatang, bermacam tumbuhan dan mahluk hidup lainnya yang dapat mempengaruhi kesahatan, misalnya tumbuhnya jerawat, demam dan digigit binatang yang dipersepsikan dapat mengancam konsep diri individu. 2. Stressor fisik Stressor fisik dapat berupa perubahan iklim, akam, suhu, cuaca, geografi yang meliputi letak tempat tinggal, domisili, demografi, berupa jumlah anggota dalam keluarga, nutrisi, radiasi, kepadatan penduduk, imigrasi, kebisingan dll. 3. Stressor kimia Stressor kimia dari dalam tubuh dapat berupa serum darah dan glukosa sedangkan dari luar tubuh dapat berupa obatt, pengobatan, pemakaian alkohol, nikotin, cafein, polusi udara, gas beracun, insektisida, pencemaran lingkungan, bahan-bahan kosmetika, bahan-bahan pengawet dan pewarna. 4. Stressor psikologis Stressor psikologik yaitu labeling penamaan dan prasangka, ketidak puasan terhadap diri sendiri, kekejaman aniaya dan perkosaan, konflik peran, ekonomi, emosi yang negatif, dan kehamilan. 5. Stressor spritual Stressor spritual yaitu adanya persepsi negatif terhadap nilai-nilai ke- Tuhanan. Tidak hanya stressor negatif yang menyebabkan stres tetapi stressor positif pun dapat menyebabkan stres misalnya kenaikan pangkat atau promosi Universitas Sumatera Utara jabatan, tumbuh kembang, menikah, dan menpunyai anak. Semua perubahan yang terjadi sepanjang dari kehidupan. Sedangkan menurut Mumpuni, 2010, membagi tingkatan stres itu juga menjadi tiga yaitu : 1. Tingkatan Pertama Setelah mengetahui adanya stres, tubuh akan segera beraksi. Kecepatan tubuh dalam beraksi dikenal sebagai alam stage. Apabila ada rasa takut, cemas atau kawatir, maka badan akan terasa mengeluarkan adrenalin, hormon yang mempercepat katabolisme yang menghasilkan energi untuk persiapan menghadapi bahaya yang mengancam. Ditandai dengan adanya denyut bertambah cepat dan otot berkontraksi. 2. Tingkat Resistensi Pada tingkat inidividu beberapa mekanisme bertahan. Biasa disebut coping mekanisme. Coping mekanisme berarti kegiatan untuk mengatasi masalah, misalnya rasa kecewa diatasi dengan humor, rasa tidak senang dihadapi dengan sikap ramah bukan dengan marah yang tidak terkendali, dan sebagainya. 3. Tingkat Ketelitian Jika stres berlangsung lama akan memasuki tingkat ketiga, tubuh tidak lagi mempunyai senjata untuk melawan stres. Pada keadaan ini, orang biasanya jatuh sakit. Gejalanya psikosomatis, antara lain : gangguan pencernaan, mual, diare, gatal-gatal, impotensi, exim, menstruasi tidak lancar dan bentuk gangguan lainnya. Kadang-kadang muncul gejala lain, seperti tidak mau makan. Terlebih Universitas Sumatera Utara lagi bila diperberat dengan kejadian-kejadian yang datang bersamaan, seperti ditinggal oleh orang yang disayangi, di PHK, pensiun, musibah dan bencana.

5.4 Tipe Stres