Laporan Hasil Pengawasan
45 Arti tingkat persentase penguasaan yang Saudara capai:
90 – 100 = sangat baik
80 – 89 = baik
70 – 79 = cukup
60 – 69 = kurang
60 = sangat kurang Apabila Saudara mencapai tingkat penguasaan 80 atau lebih, Saudara dapat
meneruskan dengan kegiatan pembelajaran berikutnya. Bagus Apabila tingkat penguasaan Saudara masih di bawah 80, Saudara harus mengulangi membaca
materi kegiatan pembelajaran 2, terutama bagian yang belum Saudara kuasai.
H. Refleksi dan Tindak Lanjut
No Tujuan Pembelajaran
Tercapai Belum Tercapai
Ket 1
Menyusun laporan Hasil Supervisi Manajerial
Tindak lanjut:
Kegiatan yang menurut saya belajar efektif
Kegiatan yang tidak membuat saya belajar efektif
I. Kunci Jawaban
Kunci Jawaban Latihan Soal Kegiatan Pembelajaran 2 1. B
2. B 3. C
4. C 5. B
46
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 PROGRAM TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN
WAKTU 6 JP
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelsesaikan pembelajaran pada sesi ini Saudara diharapkan mampumenyusun program tindak lajut hasil pengawasan.
B. Indikator Pencapaian Tujuan
Menyusun program tindaklanjut hasil pengawasan
C. Uraian Materi
Setelah pengawas sekolah melakukan pemantuan terhadap pengelolaan sekolah, langkah berikutnya adalah melakukan tindak lanjut. Tindak lanjut dalam kegiatan
supervisimanajerial dapat berupa tindak lanjut korektif yang memperbaiki temuan ketidaksesuaian dalam pengelolaan sekolah dan tindak lanjut preventif yang berupa
upaya untuk mengatasi timbulnya permasalahan dimasa yang akan datang. Tindak lanjut supervisi manajerial dapat berupa tindakan saran-saran improvisasi untuk
meningkatkan keunggulan pengelolaan sekolah. Tindaklanjut korektif dan preventif memerlukan kegiatan analisis akar penyebab
masalah secara terstruktur agar tindakan efektif dan efisien. Terdapat berbagai metode evaluasi terstruktur untuk mengidentifikasi akar penyebab rootcauseanalysis suatu
kejadiaan yang tidak diharapkan undesiredoutcome. Menurut Corcoran 2004 dalam Hartano, Analisis Penyebab Masalah merupakan
pendekatan terstruktur untuk mengidentifikasi faktor-faktor berpengaruh pada satu atau lebih kejadian-kejadian yang lalu agar dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja.
Selain itu, analisis penyebab masalah dapat memudahkan pelacakan terhadap faktor yang mempengaruhi kinerja. Penyebab masalah adalah bagian dari beberapa
faktor kejadian, kondisi, factor organisasional yang memberikan kontribusi, atau menimbulkan kemungkinan penyebab dan diikuti oleh akibat yang tidak diharapkan.
Jing 2008 dalam Hartano menjelaskan lima metode yang popular untuk mengidentifikasi akar penyebab root cause suatu kejadiaan yang tidak diharapkan
undesired outcome dari yang sederhana sampai dengan komplek yaitu:
1. Is not comparative analysis merupakan metode komparatif yang digunakan untuk permasalahan sederhana, dapat memberikan gambaran detil apa yang terjadi dan
telah sering digunakan untuk menginvestigasi akar masalah. 2. 5 Why methods merupakan alat analisis sederhana yang memungkinkan untuk
menginvestigasi suatu masalah secara mendalam. 3. Fish bone diagram merupakan alat analisis yang populer, yang sangat baik untuk
menginvestigasi penyebab dalam jumlah besar. Kelemahan utamanya adalah