III-5
terbuka peluang partnership
Joint Venture
berupa kemitraan dengan pengusaha industri kapur tohor. Selain batu kapur, wilayah Kabupaten
Banyumas juga menyimpan potensi bahan galian lainnya.
b. Sektor Industri
Industri Bidang usaha yang paling berpeluang untuk investasi adalah pembangunan kawasan industri. Bidang usaha ini diberi prioritas
untuk mendapatkan intensif khusus karena Pemerintah Kabupaten Banyumas menyadari, pengembangan kawasan industri dapat menjadi
icon industrialisasi, mengingat karakteristik dunia usaha industri seperti cluster industri, dan konglomerasi
group
pelaku bisnis. Disamping itu, kawasan industri akan memberi daya saing komparatif berupa
penciptaan iklim industrialisasi baik regional maupun internasional. Suatu otoritas akan diberikan kepada investor yang akan
membangun Kawasan Industri
Industria l Esta te
atas area lahan tertentu sehingga tersedia lahan siap bangun. Arah karakteristik industri
yang berlokasi dalam kawasan ini adalah : industri hilir bukan industri dasar, tidak terkena wajib AMDAL, dan berskala besaran investasi
tidak termasuk tanah dan bangunan 2 milyar rupiah.
c. Sektor Perdagangan
Peluang investasi yang ditawarkan adalah pendirian pasar modernpusat perbelanjaan terkonsentrasi dengan banyak pilihan lokasi.
III-6
Di Kota Purwokerto, ibukota Kabupaten Banyumas sudah terdapat 1 buah pasar besar, 11 buah
superma rketdepa rtment store
.
d. Sektor Pertanian
Komoditas yang telah dikembangkan meliputi padi sawah, padi gogo, jagung, kedelai, ubi kayu, ubi jalar, cabai, kacang tanah, dan
kacang panjang. Dalam dua tahun terakhir 2001 - 2002 produksi komoditi pertanian di Kabupaten Banyumas menunjukkan kenaikan
yang cukup signifikan.
e. Sektor Perkebunan
Bidang usaha yang terbuka untuk investasi adalah pembangunan industri plywoodveener dan industri minyak nilam dengan pola inti
plasma. Guna menarik minat investor, Pemerintah Kabupaten Banyumas akan memfasilitasi adanya kemitraan inti-plasma, serta
memberikan insentif berupa deregulasi perijinan. Selain
itu tersedia juga faktor pendukung yang dapat memperlancar kegiatan
investasi. Untuk pembangunan industri
plywoodveener
, tersedia faktor pendukung berupa produksi kayu albasia sebesar 350.000 m3tahun dan
60 unit industri kecil sawmill. Sedangkan untuk pembangunan industri minyak nilam dengan pola inti plasma, tersedia faktor pendukung
berupa kebun nilam seluas 1.500 Ha yang merupakan milik petani dan milik pemerintah yang siap dimanfaatkan, serta indutri penyulingan
atsiri tradisional sebanyak 22 unit. Bidang usaha yang terbuka untuk
III-7
investasi adalah pembangunan industri
plywoodveener
dan industri minyak nilam dengan pola inti plasma. Guna menarik minat investor,
Pemerintah Kabupaten Banyumas akan memfasilitasi adanya kemitraan inti-plasma, serta memberikan insentif berupa deregulasi perijinan.
Selain itu tersedia juga faktor pendukung yang dapat memperlancar kegiatan investasi. Untuk pembangunan industri plywoodveener,
tersedia faktor pendukung berupa produksi kayu albasia sebesar 350.000 m3tahun dan 60 unit industri kecil sawmill. Sedangkan untuk
pembangunan industri minyak nilam dengan pola inti plasma, tersedia faktor pendukung berupa kebun nilam seluas 1.500 Ha yang merupakan
milik petani dan milik pemerintah yang siap dimanfaatkan, serta indutri penyulingan atsiri tradisional sebanyak 22 unit.
f. Sektor Pariwisata