Catatan Panduan Guru - Kelas 1 | INFORMASI PENDIDIKAN 1F ENERGI

5. karet = ____________________________________________________________

E. Cerita Penutup

”Tidak ada cerita” Hari III. Manfaat Pegas

A. Jadwal Kegiatan No Kegiatan Belajar

Mata Pelajaran 1 2 3 4 5 Pembukaan: Menyanyi Inti: Mengamati bentuk pegas. Menyempurnakan kalimat. Membuat kalimat. Penutup Mendengarkan Cerita SBK B. Indonesia, IPA B. Indonesia, IPA B. Indonesia, IPA B. Indonesia

B. Teknis Pelaksanaan 1. Menyanyi

 Guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu “Jam Dinding”.  Guru mengajak siswa untuk bertanya jawab sesuai lagu yang dihubungkan dengan energi pegas.  Guru mengajak siswa untuk mengamati jam beker gambar jam beker.  Guru menjelaskan cara membunyikan beker. 2. Mengamati bentuk pegas.  Guru mengajak siswa untuk mengamati bagian-bagian bolpoin.  Guru menunjukkan per pada bolpoin.  Guru menjelaskan kegunaan per pada bolpoin.  Guru menjelaskan akibat bila per tidak dipasang.  Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar alat-alat yang menggunakan pegas.  Guru menugasi siswa untuk menunjukkan bagian pegas dengan cara mewarnai.  Guru menugasi siswa untuk menjelaskan kegunaan pegas pada kegiatan sehari-hari. 3. Menyempurnakan kalimat.  Guru menugasi siswa untuk menyempurnakan kalimat dengan kata yang berawalan me atau di. 4. Membuat kalimat.  Guru menjelaskan cara membuat kalimat.  Guru menugasi siswa untuk membuat kalimat berdasarkan kata-kata. 5. Mendengarkan Cerita  Guru mengajak siswa untuk mendengarkan cerita berjudul ”Saat Jam Istana Ngambek”.

C. Catatan

IPA 1. Jam adalah alat penunjuk waktu. 2. Jarum jam dapat bergerak karena memiliki energi. 3. Energi jam dapat berasal dari baterai atau pegas. 4. Ada jam yang dilengkapi dengan beker. 5. Beker jam berdering bila pegas diputar. 6. Per merupakan energi pegas. 7. Per terdapat pada bolpoin, standar sepeda, jok motor, jok mobil, spring bed,badut per. 8. Jok motor, jok mobil, dan spring bed dipasangi per supaya lebih nyaman digunakan. 9. Standar sepeda dipasangi per supaya dapat berfungsi dengan baik.

D. Tugas Rumah.

B. Indonesia Isilah dengan benar 1. Ayah putar pegas pada jam beker. Kata putar seharusnya ___________________ 2. Ririn pasang per pada bolpoin. Kata pasang seharusnya ____________________ 3. Katapel tarik oleh Bima Kata tarik seharusnya ___________________

E. Cerita Penutup Contoh cerita:

Saat Jam Istana Ngambek Apa jadinya kalau jam istana ngambek? Padahal, jam itu berguna untuk mengingatkan seluruh penghuni istana. Akibatnya, jam istana tidak berdentang. Raja jadi bangun kesiangan. ratu jadi terlambat memesan menu masakan untuk hari itu. Pangeran juga terlambat pergi ke sekolah. ”Wah ..., bagaimana ini. Aku kan harus menemui tamu kerajaan yang akan hadir hari ini,” keluh Raja kelabakan. ”Huuh, hari ini Koki Istana hanya masak untuk penghuni istana. Padahal harusnya kan, masak lebih untuk tamu kerajaan Aku lupa berpesan pada Koki Istana tadi pagi. Ia pasti repot kalau harus mencari bahan-bahan masakan sekarang,” keluh Ratu. ”Aduh, hari ini ada ujian memanah. Masa putra raja datang terlambat,” gerutu sang Pangeran. Akhirnya, pada hari itu istana nampak gaduh. Semua bekerja terburu-buru. Eh-eh, ternyata, bukan hanya jam istana yang merajuk. Jam-jam di rumah seluruh penduduk negeri itu juga ngambek. Seluruh rakyat negeri itu mengalami hal yang sama. Jam-jam di rumah mereka tidak berbunyi. Di jalan banyak orang yang saling bertabrakan karena tergesa-gesa melakukan pekerjaannya. Sebetulnya, apa yang terjadi di kerajaan itu? Setelah diselidiki, ternyata beginilah ceritanya... ”Huuh, aku sebal pada penghuni kerajaan ini. Mereka semua suka sekali menunda-nunda pekerjaan. Walau aku sudah berdentang lima kali pada pagi hari, mereka masih tetap bermalas- malasan di tempat tidur. Begitu juga kalau ada pertemuan. Tugasku kan, mengingatkan setiap jam demi jam. Menyebalkan sekali. bayangkan, walaupun aku sudah berdentang sepuluh kali, acara kerajaan belum juga dimulai,” gerutu Jam Istana. ”Aku sudah sering diabaikan. Masa, bunyi kukuk burung gerejaku sudah berbunyi tujuh kali, para guru malah belum datang ke sekolah. Anak-anak pun bukannya masuk ke dalam kelas, malah masih seenaknya main di halaman sekolah,” keluh Jam Sekolah. Jam Rumah juga tidak mau kalah mengadukan masalahnya. ”Waktu tongkat panjangku ke angka 12 dan tongkat pendekku ke arah angka 7, seharusnya kan mereka berangkat ke istana untuk mengikuti rapat. Tapi, mereka masih enak-enakan makan. Aku capek, ah... Setiap hari menggerak- gerakkan tongkat jamku, tapi tidak dihiraukan.” Begitulah kekesalan para jam semakin bertumpuk. Akhirnya, mereka sepakat untuk berhenti bergerak. Menurut mereka, untuk apa terus bekerja menunjukkan waktu, kalau banyak manusia tidak menepati waktu. ” Jam-jam di kerajaan itu merajuk selama dua hari dua malam. Raja dan keluarganya, penghuni istana, serta rakyat menjadi kebingungan. Mereka tidak mempunyai pedoman waktu untuk melakukan kegiatan seperti biasanya. Akhirnya, Raja memanggil Kakek Bijak untuk memberitahu apa yang sebenarnya terjadi. Setelah bertapa beberapa hari, Kakek Bijak akhirnya mendapat mimpi. Ia bercakap dengan jam di seluruh negeri itu. ”Wahai para jam di seluruh kerajaan, apa yang menyebabkan kalian tidak mau bekerja lagi?” tanya Kakek Bijak dalam mimpinya. ”Ah, buat apa kami bekerja kalau manusia tidak peduli pada kami?” protes Jam Istana mewakili teman-temannya. ”Maksudnya apa?” tanya Kakek Bijak lagi. ”Iya, para manusia sering sekali mengabaikan kami. Mereka sering bermalas-malasan dan tidak tepat waktu. Lebih baik, kami berhenti bekerja saja,” ancam Jam Istana. ”Setuju...” seru jam-jam lainnya serempak. Kakek Bijak kini mengerti. Ia lalu memberi penjelasan pada Raja. Ia menceritakan mimpinya. Mendengar itu, Raja dan keluarganya, serta penduduk negeri itu menjadi malu. Mereka sadar, selama ini mereka selalu tidak tepat waktu. Mereka sering mengabaikan waktu yang ditunjuk oleh jarum-jarum jam. Raja dan penduduk negeri itu akhirnya berjanji di depan jam mereka masing-masing bahwa mereka kini akan berusaha untuk tepat waktu. Jika kemalasan mereka terulang maka jam-jam di kerajaan itu diijinkan ngambek lagi. Sejak saat itu, seluruh penduduk negeri itu selalu menepati waktu. Raja dan seisi istana juga tidak pernah mengulur waktu lagi. Kini, jika ada penduduk yang tidak menepati waktu, jamnya akan langsung mogok. Penduduk benar-benar merasakan arti pentingnya waktu. Mereka tidak ingin merasakan kembali saat-saat tidak punya penunjuk waktu. Sumber: Bobo, No. 32 Tahun XXXIV 16 November 2006 Hari IV. Benda-benda Pegas

A. Jadwal Kegiatan No Kegiatan Belajar