4 5
6
7 Melengkapi kalimat berdasarkan gambar.
Menyebutkan benda yang ditarik magnet. Menyusun kata-kata menjadi kalimat
Penutup Mendengarkan Cerita
B. Indonesia, IPA IPA
B. Indonesia, IPA
B. Indonesia
B. Teknis Pelaksanaan 1. Menyanyi
Guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu “Teka-Teki”. 2. Mendengarkan dongeng
Guru mengajak siswa untuk mendengarkan cerita. Guru mengajak siswa untuk bertanya jawab sesuai isi cerita.
3. Menjelaskan manfaat magnet Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar benda-benda yang menggunakan magnet.
Guru mengajak siswa untuk bertanya jawab tentang benda-benda yang menggunakan magnet
4. Melengkapi kalimat berdasarkan gambar. Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar.
Guru mengajak siswa untuk bertanya jawab sesuai gambar. Guru menugasi siswa untuk melengkapi kalimat sesuai gambar.
5. Menyebutkan benda yang ditarik magnet .Guru menyiapkan benda-benda untuk praktik.
Guru membimbing siswa untuk melakukan percobaan untuk membuktikan bahwa benda- benda dari besi dapat ditarik magnet.
Guru menugasi siswa untuk menuliskan nama benda-benda yang dapat ditarik magnet. Guru menugasi siswa untuk menuliskan benda-benda yang tidak dapat ditarik magnet.
6. Menyusun kata-kata menjadi kalimat Guru membimbing siswa untuk menyusun kata-kata menjadi kalimat.
Guru menugasi siswa untuk menyusun kata-kata menjadi kalimat. 7. Mendengarkan Cerita
Guru mengajak siswa untuk mendengarkan cerita yang berjudul ”Sandiwara Boneka”
C. Catatan
IPA 1. Magnet disebut juga besi berani.
2. Magnet dapat menarik benda-benda dari besi. 3. Contoh benda yang dapat ditarik magnet:
- peniti
- paku - baud
- gunting - penjepit kertas
- kawat 4. Contoh benda yang tidak dapat ditarik magnet:
- cincin emas - uang logam
- karet gelang - pensil
- bolpoin - kain
D. Tugas Rumah.
Tulislah benda-benda di rumahmu yang dapat ditarik magnet
E. Cerita Penutup
Contoh cerita : Sandiwara Boneka
Ding Dong Dingeling Bel di gedung sandiwara boneka berbunyi. Anak-anak sudah gelisah, tak sabar. ”Kok belum mulai-mulai juga ...”
Mia duduk di deretan terdepan. Dia berteriak kegirangan.
Di sebelahnya duduk ketiga keponakan Paman Kwak. Mereka sudah datang dari tadi, agar mendapat tempat di depan.
Pom-pom, anak sapi yang gemuk itu, duduk di belakang mereka. Untuk kelima kalinya ia bertanya, ”Kapan sih mulainya?”
Suasana dalam gedung sandiwara itu ramai sekali. Di belakang duduk para orang tua. Mereka mengantar anak-anaknya. Mereka juga gembira, karena mereka pun senang menonton
sandiwara boneka. Ding Dong Dingeling Sekali lagi bel berbunyi dan layar terbuka.
”Hore ... Hore ...” seru anak-anak. Pemandangan di panggung indah sekali. Ada sebuah istana, dengan menara-menara dan jembatan yang bisa diangkat.
Seekor burung kasuari yang kepalanya memakai mahkota, berteriak-teriak minta tolong. Istananya diserang oleh gerombolan penjahat. Untung Pangeran Rajawali segera datang. Dia
berkelahi dengan para penjahat. Seru sekali. Anak-anak menonton dengan asyik . Mia menggigiti kukunya karena tegang. Mulut ketiga
keponakan Paman Kwak ternganga. Dua ekor kucing selalu menutup mata dengan ekor, setiap kali ada adegan mengerikan.
Anak-anak berteriak, ”Bagus” dan ”Awas, di belakangmu” dan ”Jangan begitu” dan ”Ih, kejam”
Pada akhir cerita Pangeran rajawali menikah dengan Putri Kasuari. Anak-anak menarik napas lega.
Di belakang panggung, Pak Mon-Mon, pemilik sandiwara boneka, sibuk sekali. Dia tadi yang memainkan boneka-boneka itu. Dia memegang tali-tali bonekanya dan menggerak-gerakkan mereka.
Gerakannya lincah sekali. Seakan-akan dia mempunyai sepuluh tangan. Dan sementara itu dia bicara dengan suara yang berganti-ganti. Ya, tentu saja, karena suara tiap boneka harus berbeda.
Pak Mon-Mon memang pandai sekali. Tidak mengherankan kalau sandiwara bonekanya amat digemari. Setiap hari gedung sandiwara itu selalu penuh anak-anak yang ingin menonton petualangan
Pangeran Rajawali.
Sumber : Kumpulan Dongeng Binatang 2 Gramedia Pustaka Utama
Jakarta 2003 : 116
Hari IV. Energi Angin
A. Jadwal Kegiatan No Kegiatan Belajar
