Tugas Rumah. Cerita Penutup

 Guru menugasi siswa untuk mengelompokkan benda berdasarkan mudah dan sulitnya bergerak.  Guru menugasi siswa untuk menyebutkan bentuk benda yang mudah bergerak.  Guru menugasi siswa untuk menyebutkan bentuk benda yang sulit bergerak. 6. Melengkapi Kalimat  Guru menugasi siswa untuk melengkapi kalimat dengan kata mudah bergerak atau sulit bergerak. 7. Melengkapi Kalimat  Guru mengajak siswa untuk bertanya jawab tentang kata-kata yang sama artinya.  Guru menugasi siswa untuk melengkapi kalimat dengan kata yang sama artinya. 8. Mendengarkan Cerita  Guru mengajak siswa untuk mendengarkan cerita berjudul “Suara di Malam Hari”

C. Catatan

IPA 1. Benda dapat bergerak. 2. Ada benda yang mudah bergerak, ada pula yang sulit bergerak. 3. Benda yang mudah bergerak berbentuk : bola, tabung, dan lingkaran. 4. Tabung dan lingkaran mudah bergerak jika cara meletakkan pada sisi yang melingkar. 5. Tabung dan lingkaran akan sulit bergerak jika cara meletakkan pada sisi datar. 6. Benda yang sulit bergerak berbentuk: kubus, balok, dan tak beraturan. 7. Semakin miring letak suatu bidang, semakin mudah benda bergerak. Contoh benda yang mudah bergerak : bola, kelereng, semangka, botol minum, spidol, bambu. Contoh benda yang sulit bergerak : tas, kotak pensil, kardus, lemari, buku.

D. Tugas Rumah.

IPA Gerakkan benda-benda di rumahmu pada bidang miring. Bidang miring dapat menggunakan buku atau papan yang dimiringkan. Tulislah benda yang mudah bergerak pada buku pr mu Tulislah benda yang sulit bergerak pada buku pr mu

E. Cerita Penutup

Contoh Cerita: Suara di Malam Hari Sepulang sekolah, aku langsung menuju ke kulkas. Kubuka pintunya, lalu kuambil sebotol air minum. Glek glek glek ... kuminum sampai habis. Cuaca saat itu sangat panas. Membuatku selalu merasa haus. Setelah ganti baju, aku mengambil handuk untuk mencuci muka. Nah, saat mengambil handuk, terdengar bunyi dari bawah kakiku. Cit ...ctr ...cit ... cit... Kutundukkan kepalaku. Tampak ada dua ekor tikus di dekat kakiku. Spontan aku berteriak keras-keras. ”Kakak, takut ya?” ejek Jo adikku. ”Dari mana tikus itu?” tanyaku ketakutan. ”Ini bukan tikus, tetapi hamster. Ayah membelikannya untukku.” ”Cepat masukkan hamster itu ke dalam kandangnya” teriakku. Jo segera memasukkan hamster-hamster itu ke dalam kandangnya. Lalu aku berjalan menuju wastafel untuk mencuci mukaku. Malam harinya, Jo meletakkan wortel dan biji bunga matahari ke dalam kandang hamsternya. kandang hamster itu lalu diletakkan di dapur. Kulihat kedua hamster itu berlari kesana kemari di dalam kandang. Sangat lucu. Namun, aku belum berani memegang hamster itu. Jam dinding kamarku menunjukkan pukul sepuluh malam. Ibu menyuruh aku dan Jo untuk segera tidur. Ibu mengucapkan selamat malam, lalu mematikan lampu kamarku. Saat aku akan memejamkan mata, tiba-tiba aku mendengar suara dari dapur. Kupasang kedua telingaku dengan benar. Krek... krek ... krek ... semakin lama suara itu semakin jelas kudengar. Kutarik selimut agar seluruh tubuhku tertutup. Kututup telingaku dengan tangan, dan aku berpura-pura tidak mendengar suara menakutkan itu. Kupejamkan mata erat-erat. Keesokan paginya, aku berangkat sekolah dengan mata yang masih mengantuk. Aku tidak terlalu memikirkan suara tadi malam itu. Kupikir, itu mungkin suara cicak atau tikus yang berkeliaran. Sepulang sekolah, aku mengambil sebotol air minum dari kulkas. Kulihat Jo sedang memberi makan pada kedua hamsternya. Tetapi, kedua hamster itu sedang tertidur lelap dan mereka tidak mempedulikan Jo. ”Mengapa hamster-hamster ini tidur, ya? Harusnya kan,mereka bermain,” keluh Jo. ”Mungkin hamster-hamster itu mengantuk,” ucapku. Saat itu, aku teringat pada suara yang tadi malam kudengar. Aku bertanya pada Jo, ”Apa tadi malam kamu mendengar suara aneh?” ”Suara aneh?” gumam Jo. ”Iya, suara aneh dari dapur,” ucapku lagi ”Tidak.” Hmm, rupanya, tadi malam Jo tidur pulas sekali. Malam harinya, Jo tidur di kamarku. Katanya, ia baru saja nonton film horor. Ia takut tidur sendiri. Pukul sebelas malam aku terbangun. Udara panas sekali. Aku ingin menyalakan kipas angin. Saat itu, aku mendengar suara itu lagi. krek.... krek... krek... suara itu terdengar jelas sekali. Karena aku takut, aku membangunkan Jo. ”Ada apa, Kak?” tanya Jo. ”Apa kamu mendengar sesuatu?” Krek... krek... krek ... krek ... ”Iya, suara apa itu?” ”Aku tidak tahu. Yuk, kita periksa” ajakku. Aku berjalan di depan dan Jo berjalan di belakangku. Kami berdua menuju dapur. Kunyalakan lampu. Aku dan Jo mulai mencari arah datangnya suara itu. Tiba-tiba, Jo tertawa. ”Ha... ha... ha... aku menemukan sumber suara itu” ujar Jo gembira. Ternyata, itu bunyi roda putar di dalam kandang yang sedang dimainkan hamster-hamster Jo. Hamster-hamster itu ternyata tidak tidur. Mereka terus bermain roda putar walau hari sudah larut malam. Aku dan Jo kembali ke kamar dengan perasaan lega. Malam itu kami tidur dengan nyenyak sekali. Oleh : Devi Setyowati Bobo no. 11XXXII, 24-06-2004 Hari III. Menghitung Mainan

A. Jadwal Kegiatan N