seminggu. Gambaran 4.6. Dapat dilihat
makannya setiap har pada kelompok subj
yang sangat patuh.
Diagram 4
2. Gambaran Kepa
Selain untuk m terminal terhadap terap
memperoleh gambaran k yaitu: jenis kelamin, us
terminal, kelompok suku hemodialisa. Gambaran
diuraikan pada tabel 4.14
4 0 1
Tidak Patuh Patuh
Sangat Patuh
1-2 hari seminggu
ran perilaku mengawasi pola makan diuraikan pad t bahwa jumlah subjek yang mampu mengawa
hari lebih banyak di banding subjek yang tidak ma ubjek yang tidak p atuh, patuh, maupun kelompok
.
4.9
Gambaran Perilaku Mengawasi Pola Makan
epatuhan Pasien Berdasarkan Faktor Sosiodemogr
memperoleh gambaran kepatuhan pasien gag rapi hemodialisa, penelitian ini juga bertujua
n kepatuhan pasien berdasarkan beberapa faktor de usia, jenjang pendid ikan, penyebab penyakit ga
uku bangsa, pengobatan alternatif, dan lama menjal an kepatuhan pasien berdasarkan faktor -faktor
.14 sebagai berikut.
4 7
1 1
15 3
2
23 1
11
20 40
60 80
100 1-2 hari seminggu
3-4 hari seminggu 5-6 hari seminggu
setiap hari
ada diagram ngawasi pola
mampu baik pok subjek
mografis
agal ginjal juan untuk
demografis, gagal ginjal
jalani terapi ktor tersebut
100 setiap hari
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14 Gambaran Kepatuhan Berdasarkan Faktor Sosiodemografis
Faktor demografis
Subkategori Kategori kepatuhan
Tidak patuh Patuh
Sangat patuh L
P L
P L
P Usia
Dewasa awal 6
5 2
1 6
Dewasa madya 25
10 2
1 3
4 Lansia
5 2
1 1
1 Penyebab
penyakit Diabetes
4 2
1 2
Hipertensi 23
10 3
1 3
4 Alasan lainnya
9 5
1 2
5 Pengobatan
alternatif Belum pernah
27 14
3 3
11 Pernah tapi berhenti
7 3
2 1
2 Ya sampai sekarang
2 Jenjang
pendidikan SMUSederajat
15 4
4 4
1 D3
4 4
3 S1
11 2
1 1
5 Lainnya
6 7
1 2
Lama terapi 1-15 bulan
17 8
2 2
2 16-30 bulan
5 3
2 1
3 31-45 bulan
5 1
2 4
46-60 bulan 3
3 1
76-90 bulan 4
91-115 bulan 2
2 1
2
Suku bangsa Batak
25 9
4 1
3 8
Jawa 5
6 1
1 Tionghoa
2 1
Nias 2
1 Padang
1 1
Lainnya 1
1 1
1
Terlihat bahwa terdapat kecenderungan subjek laki -laki tidak mematuhi anjuran medisnya seiring bertambahnya usia subjek. Sebaliknya pada kelompok
subjek perempuan terlihat bahwa subjek berusia dewasa awal yang mematuhi anjuran medisnya lebih banyak dibandingkan subjek tidak mematuhi anjuran
medisnya, tetapi hal ini tidak berlaku pada subjek perempuan dewasa madya dan lansia.
Berdasarkan penyebab penyakit, ditemukan kelompo k subjek yang menderita gagal ginjal akibat hipertensi lebih banyak tidak mematuhi anjuran
Universitas Sumatera Utara
medisnya dibanding kelompok subjek lainnya. Di sisi lain, jumlah subjek yang mengalami gagal ginjal terminal akibat hipertensi lebih banyak dibanding kategori
penyakit lainnya sehingga diperlukan studi mendalam untuk mengkaji hubungan ataupun pengaruh antara ketidakpatuhan subjek terhadap anjuran medis dengan
penyakit hipertensi. Ditinjau dari pengalaman menjalani pengobatan alternatif, terdapat lebih
banyak subjek yang tidak mematuhi anjuran medisnya pada kelompok subjek yang belum pernah menjalani pengobatan alternatif. Pada kelompok subjek
perempuan yang belum pernah menjalani pengobatan alternatif, selisih jumlah subjek yang tidak patuh dan sangat patuh tidak jauh berbeda.
Tidak tampak adanya pola penyebaran kepatuhan subjek laki -laki dan perempuan berdasarkan tingkat pendidikan. Ditemukan bahwa kelompok subjek
laki-laki berlatar pendidikan SMUsederajat lebih banyak yang tidak mematuhi anjuran medisnya. Sedangkan p ada kelompok subjek perempuan, jumlah subjek
yang tidak patuh lebih banyak berasal dari kategori pendidikan lainnya. Berdasarkan lama waktu subjek menjalani terapi, diketahui terdapat lebih
banyak subjek yang tidak mematuhi anjuran medisnya pada kelompok y ang baru saja menjalani HD 1-15 bulan, baik subjek laki -laki maupun perempuan. Pada
kelompok subjek laki-laki terlihat adanya kecenderungan pasien semakin tidak mematuhi anjuran medisnya pada subjek yang baru melakukan terapi HD. Hal
berbeda terlihat pada kelompok subjek perempuan. Meski kelompok tidak patuh lebih banyak diidentifikasi subjek perempuan yang baru menjalani terapi
Universitas Sumatera Utara
1-15 bulan, subjek yang telah lama menjalani terapi, yakni 46 -60 bulan bahkan hingga 90-115 bulan diidentifikasi seb agai subjek yang sangat patuh.
Ditinjau dari suku bangsa, jumlah subjek laki -laki yang tidak mematuhi anjuran medis lebih banyak dibanding subjek yang patuh dan sangat patuh, baik
pada subjek yang bersuku Batak, Jawa, Tionghoa, Nias, Padang, dan kelompok suku lainnya. Pada kelompok subjek perempuan, jumlah subjek bersuku Batak
yang tidak patuh tidak jauh berbeda dengan subjek sangat patuh.
D. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah subjek yang tid ak mematuhi anjuran medisnya 53 orang lebih banyak dibandingkan subjek yang mematuhi
6 orang atau subjek yang sangat mematuhi 16 orang anjuran medisnya. Kategorisasi kepatuhan subjek didasarkan pada profil kognitif dan psikomotor
subjek yang tertera pada tabel 4.8. Subjek yang tidak patuh diident ifikasi merupakan subjek yang memiliki tingkat kognitif rendah -psikomotor rendah
10 orang, kognitif rendah -psikomotor sedang 11 orang, kognitif rendah - psikomotor tinggi 22 orang dan kognitif tinggi -psikomotor rendah 10 orang.
Subjek yang patuh merupakan subjek yang memiliki tingkat kognitif tinggi - psikomotor sedang 6 orang; dan subjek yang sangat patuh merupakan subjek
yang memiliki tingkat kognitif dan psikomotor yang sangat tinggi 16 orang. Sebagian besar subjek dari kelompok tidak patuh t ernyata memiliki tigkat
kognitif yang rendah meski standar operasional rumah sakitklinik mewajibkan tenaga medis untuk memberikan informasi mengenai anjuran medis. Tingkatan
kognitif ini merefleksikan tingkat pemahaman pasien terhadap anjuran medis.
Universitas Sumatera Utara