dalam cairan antiseptik. Ketika akan digunakan, dialiser dicuci kembali untuk menghilangkan sisa cairan antiseptik yang menempel.
Penggunaan dialiser daur ulang memperhatikan aspek tertentu. Agar dapat digunakan kembali, dialiser harus diperiksa seksama untuk memastikan tidak ada
cacat pada tabung. Volume dialiser harus mencapai 80 agar dapat digunakan kembali. Pasien yang menggunakan dialiser daur ulang berisiko terkontaminasi
cairan antiseptik yang tertinggal sehingga dapat menimbulkan gangguan tubuh Rahardjo, Susalit, dan Suhardjono, 2009.
a. Anjuran Medis Pasien HD
Anjuran medis pasien HD terbagi empat, yaitu keteraturan menjalani terapi HD, keteraturan meminum obat, pembatasan konsumsi cairan, dan
pengawasan pola makan seha ri-hari Denhaeynck, dkk., 2007. Sangat disarankan pasien HD tidak ‘mangkir’ dari jadwal terapi yang
sebelumnya ditetapkan serta mengikuti sesi terapi sesuai durasi yang ditetapkan tenaga medis pada awal sesi. ‘Mangkir’ dari jadwal terapi
setidaknya sekali dalam sebulan dapat memperbesar risiko kematian sebanyak 25-30. Mempersingkat durasi HD menurunkan efektivitas terapi
dan menurunkan jumlah dosis dialisa yang disalurkan ke dalam tubuh. Kondisi ini dapat memperbesar risiko kematian dan tekanan darah tin ggi pada
pasien. Mempersingkat durasi HD lebih dari 10 menit dan dilakukan lebih dari satu kali juga dapat memperbesar risiko kematian pasien
Denhaerynck, dkk., 2007.
Universitas Sumatera Utara
Karena pasien HD dianjurkan untuk menghindari konsumsi susu dan hasil olahannya, pasien rentan mengalami kekurangan kalsium. Karenanya
pasien HD dianjurkan meminum obat untuk menambah kalsium dan vitamin D yang dibutuhkan tubuh. Obat antihipertensif juga diberikan untuk
membantu menjaga stabilitas tekanan darah. Tenaga medis j uga menganjurkan obat-obatan lain sebagai suplemen vitamin dan mineral
tertentu yang tidak lagi diproduksi oleh ginjal Falvo, 2005. Pasien HD dianjurkan untuk membatasi konsumsi cairan dalam sehari
Thye, 1998. Pasien HD mengeluarkan urin tak lebih dar i 200-300 ml setiap hari. Karenanya pasien disarankan mengkonsumsi cairan tidak lebih dari 500
ml sehari. Anjuran ini bersama anjuran membatasi konsumsi garam menjadi hal tersulit bagi pasien HD. Nyatanya konsumsi air dan garam berlebih
menyebabkan pulonary oedema yaitu kondisi dimana cairan memasuki paru - paru, hipertensi, sesak nafas, menggigil, kecemasan, panik, kejang otot dan
bahkan kematian mendadak Denhaerynck, dkk., 2007. Pasien HD harus mengawasi jenis makanan yang dikonsumsi
sehari-hari. Pasien masih dapat mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat dan protein hewani dalam jumlah normal untuk menjaga
kecukupan gizi yang diperlukan. Kekurangan gizi dapat menjadi prediktor kematian pada pasien HD Rahardjo, Susalit, Suhardjono, 2009.
Pasien dianjurkan untuk membatasi makanan yang mengandung kalium, air, dan garam Thye, 1998. Buah -buahan dan sayur-sayuran
biasanya mengandung kalium sehingga pasien disarankan untuk tidak
Universitas Sumatera Utara
mengonsumsi hampir semua jenis buah serta makanan yang diolah dar i buah, seperti selai. Membatasi konsumsi makanan yang mengandung garam
dilakukan agar pasien tidak merasa haus. Rasa haus mendorong pasien untuk minum sehingga dapat menimbulkan kenaikan berat badan yang besar
selama periode di antara dialisis Rahardjo, Susalit, dan Suhardjono, 2009.
B. Kepatuhan Terhadap Anjuran Medis 1. Definisi Kepatuhan terhadap Anjuran Medis