Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Pasien terhadap Anjuran Medis

berat badan kering, dan tingkat serum fosfat tidak lebih dari 7,5 mgdL Leggat, dkk., 1998. Gordon, Leon, dan Sehgal 2003 menemukan lima alasan pasien HD membolos dan mempersingkat durasi sesi HD mereka, yaitu: masalah kesehatan medical problems, seperti rendahnya tekanan darah, sakit punggung, ingin buang air kecil, pusing, dan mual; masalah teknis technical problems, seperti fistula yang tersumbat, keputusan tenaga medis, darah sukar membeku, dan keterbatasan mesin; life task, seperti urusan personal, janji dengan tenaga medis, dan pekerjaan; masalah transportasi; keputusan pasien seperti tidak ingin berlama -lama HD dan tidak menyetujui anjuran HD yang direkomendasikan; dan alasan lainnya. Uraian di atas menunjukkan bahwa perilaku patuh pasien, khususnya pasien gagal ginjal terminal yang menjalani hemodialisa dilihat melalui perilaku pasien tidak membolos dan mempersingkat sesi HD, stabilnya indeks kenaikan berat badan, dan stabilnya kadar serum fosfat dalam darah.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Pasien terhadap Anjuran Medis

Faktor sosiodemografis merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien terhadap anjuran medis. Usia, jenis kelamin, suku bangsa, pendapatan, tingkat pendidikan, dan faktor sosiodemografis lainnya memiliki pengaruh terhadap kepatuhan pasien Sarafino Smith, 2011. Pengaruh faktor ini terhadap kepatuhan pasien bersifat situasional, yakni dipengaruhi oleh jenis Universitas Sumatera Utara penyakit dan terapi yang dijalani oleh pasien Berry, 2004; Sarafino Smith, 2011. Beberapa faktor psikososial seperti keyakinan belief dan sikap attiude pasien terhadap anjuran medis juga memiliki pengaruh terhadap kepatuhan pasien Sarafino Smith, 2011. Pasien yang memiliki keyakinan dan sikap yang bertentangan negatif dengan anjuran medis yang direkomendasikan cenderung tidak melakukan anjuran medisnya sehingga menurunkan tingkat kepatuhan pasien Berry, 2004. Faktor psikososial lain yang juga mempengaruhi kepatuhan pasien adalah keputusan pasien sendiri untuk tidak mematuhi anjuran medis Sarafino Smith, 2011. Wroe 2001 menyatakan kondisi ini sebagai bentuk ketidakpatuhan yang disengaja intentional nonadherence . Kondisi ini terjadi ketika pasien secara sadar memilih untuk menemukan alternatif selain melakukan anjuran medis atau memilih untuk sama sekali tidak melakukan anjuran medis Hussey dan Giliand, dalam Pitts, 2003. Keputusan pasien untuk tidak melakukan anjuran me dis terjadi ketika pasien mempertimbangkan dampak positif -negatif bila tidak melakukan anjuran medis secara rasional terhadap suatu hal yang dianggap lebih penting pada saat itu Wroe, 2001. Kondisi emosional pasien juga memiliki pengaruh terhadap anjura n medis. Kondisi distres, seperti cemas dan takut mempengaruhi kemampuan mengingat retensi memori pasien dimana semakin tinggi distres pasien, semakin rendah jumlah informasi yang mampu diingat pasien Sarafino Smith, 2011. Hal ini Universitas Sumatera Utara tentu dapat mempengaruhi pasien dalam melakukan anjuran medis sehingga perilaku patuh yang muncul bisa jadi tidak sesuai dengan instruksi yang diberikan. Locus of control, yakni keyakinan dan ekspektasi individu terhadap keberhasilan atau pencapaian yang diperoleh Pitts, 20 03 juga memiliki pengaruh terhadap kepatuhan pasien terhadap anjuran medis. Locus of control dapat membantu pasien dalam mengatasi kecemasan dan distres yang dirasakan pasien selama menghadapi penyakit kronisnya. Locus of control pasien juga dapat membantu pasien dalam memanajemen perilaku -perilaku yang dapat menjaga stabilitas kondisi kesehatannya, termasuk melakukan anjuran medis Kohli, Batra, Aggarwal, 2011. Faktor psikososial lain yang turut mempengaruhi kepatuhan pasien adalah kepuasan pasien terhadap layanan medis yang diberikan oleh tenaga medis serta dukungan sosial yang dirasakan pasien dari lingkungannya Kohli, Batra, Aggarwal, 2011. Ley dalam Ogden, 2005 juga menyatakan bahwa kepuasan pasien terhadap layanan medis dan konsultasi terape utik yang berlangsung dengan tenaga medis memiliki pengaruh yang langsung terhadap kepatuhan. Semakin puas pasien terhadap layanan medis yang diberikan tenaga medis, semakin tinggi tingkat kepatuhan pasien terhadap anjuran medis. Uraian di atas menunjukkan bahwa faktor psikososial memiliki pengaruh terhadap kepatuhan pasien, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Faktor sosiodemografis juga memiliki pengaruh terhadap kepatuhan pasien, tetapi pengaruh yang diberikan bergantung pada jenis penyakit dan terapi yang dijalani pasien. Universitas Sumatera Utara

4. Dampak Kepatuhan terhadap Anjuran Medis