Gambar 11 dan 12: Aktivitas Berladang masyarakat Menanam Padi Sumber Foto: Walhi Kalbar
2.4.3 Pola Penguasaan Tanah Masyarakat Desa Semunying.
Pola penguasaan kepemilikan tanah yang didasarkan pada hukum adat pada masyarakat Dayak ternyata tidak jauh berbeda antara subsuku yamg satu
dengan subsuku lainnya. pemilikan Tanah atau lahan dapat dilakukan oleh individu atau kelompok masyarakat melalui penemuan, pembukaan hutan,
pemberian atau warisan, tukar menukar dan pembelian.
38
Pada masyarakat Dayak Desa Semunying Jaya, penguasaan dan kepemilikan tanah tidak jauh berbeda dengan masyarakat Dayak pada umumnya
dan hal ini juga didasarkan pada pola yang sama. Wilayah desa atau kampung
38
Stepanus Djuweng,dkk. Pola Penguasaan Tanah Pada Masyarakat Dayak Di Kalimantan. Dalam
Andasputra, Niko., John Bamba, Edi Patebang, Stepanus Djueng Ed. Kebudayaan Dayak: Aktualisasi dan Transformasi.
Jakarta: Grasindo. 1994. hlm. 78.
biasanya mempunyai batas-batas seperti sungai, bukit, lembah, kayu, batu dan tanaman tertentu. dalam batas yang telah disepakati bersama itulah masing-
masing anggota atau warga masyarakat bekerja dan mengelola serta
memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitarnya seperti membuka hutan untuk berladang, berburu, memungut hasil hutan, dan lain-lain. Setiap orang
dalam suatu keluarga dapat dengan bebas memanfaatkan sumber daya alam yang ada di wilayah pemukimannya setelah terlebih dahulu dimusyawarahkan dengan
seluruh penghuni kampung. Tanah garapan untuk bercocok tanam yang terjadi karena pembukaan
hutan primer dengan sistem perladangan berpindah yang diwariskan secara turun- temurun kemudian dianggap menjadi hak milik dari yang membuka lahan
tersebut. Ada juga tanah yang diperoleh sebagai pemberian dari orang lain. Tanah yang diperoleh berdasarkan pemberian ini diperoleh seseorang karena ia tinggal di
lingkungan masyarakat hukum adat “pemberi tanah”. mereka tetap dapat mewariskan tanah itu kepada keturunannya tetapi tidak boleh dijual atau diberikan
kepada anggota masyarakat lainnya. Jika kemudian warga tersebut pindah tempat tinggal ke daerah lain maka haknya atas tanah tersebut menjadi gugur.
39
Kelompok warga atau individu dalam waktu tertentu dapat saja menjual tanah yang telah menjadi haknya atau melakukan pertukaran dengan warga
masyarakat yang lain. Peraliham atas tanah berdasarkan jual beli dan pertukaran harus disaksikan dan diketahui oleh pemuka adat dan tokoh masyarakat setempat.
Tujuannya adalah untuk mengetahui letak tempat dan batas-batas tanah yang
39
Ibid, hlm. 85.
diperjualbelikan atau dipertukarkan sehingga sengketa dikemudian hari dapat di hindari.
40
Tanah atau hutan yang masih masuk dalam wilayah desa atau kampung warga masyarakat dan telah disepakati batas-batasnya dengan wilayah desa dari
kampung lain, oleh masyarakat Dayak sering disebut dengan wilayah adat atau hutan adat.
2.4.4 Sistem Religi dan Hukum Adat Desa Semunying Jaya