Strategi Coping LANDASAN TEORI

22 berlebihan. Stress tidak terlepas dari kehidupan, maka dari itu harus dilakukan upaya penyesuaian diri atau adaptasi dengan cara memilih strategi coping yang tepat.

C. Strategi Coping

1. Pengertian Coping Kata coping sendiri berasal dari kata cope yang dapat diartikan sebagai menghadapi, melawan, ataupun mengatasi, walaupun demikian belum ada istilah dalam bahasa Indonesia yang tepat untuk mewakili istilah ini. Pengertian coping hampir sama dengan penyesuaian adjustment. Perbedaannya, penyesuaian mengandung pengertian yang lebih luas jika dibandingkan dengan coping, yaitu semua reaksi terhadap tuntutan baik yang berasal dari lingkungan maupun yang berasal dari dalam diri seseorang. Sedangkan coping dikhususkan pada bagaimana seseorang mengatasi tuntutan yang menekan Rustiana,2003. Pearlin dan Schooler 1978 mendefinisikan coping sebagain tanggapan terhadap ketegangan hidup yang berfungsi untuk mencegah, menghindari, atau mengendalikan gangguan emosi. Coping yang cukup baik ditandai dengan kemampuan seseorang untuk dapat tetap berdiri sendiri dalam menghadapi krisis hidup dan mengendalikan stress yang muncul dari masa krisis tersebut. Pendapat lain mengenai pengertian coping adalah proses dimana individu mencoba untuk mengelola perbedaan yang dirasakan antara 23 tuntutan dan sumber daya Sarafino dan Smith, 2011. Menurut Colman 2003 coping adalah proses dimana seseorang mencoba untuk mengatur perbedaan yang diterima antara demands dan resources yang dinilai dalam suatu keadaan yang stressful. Menurut Taylor dalam Hapsari dkk, 2002 terdapat empat tujuan coping, yaitu mempertahankan keseimbangan emosi, mempertahankan selfimage yang positif, mengurangi tekanan lingkungan atau menyesuaikan diri terhadap kajian negative, dan tetap melanjutkan hubungan yang memuaskan dengan orang lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa coping adalah segala usaha individu untuk melakukan adaptasi atau penyesuaian diri dalam menghadapi situasi yang relatif sulit dan tidak menyenangkan demi mempertahankan keseimbangan emosi dan mengurangi tekanan lingkungan dan konflik yang dihadapi. 2. Strategi Coping Menurut MacArthur MacArthur dalam Auniyah, 2014 strategi coping adalah upaya-upaya khusus, baik behavioral maupun psikologis, yang digunakan orang untuk menguasai, mentoleransi, mengurangi, atau meminimalkan dampak kejadian yang menimbulkan stress. Gowan et al. dalam Auniyah, 2014 mendefinisikan strategi coping sebagai upaya yang dilakukan oleh individu untuk mengelola tuntutan eksternal dan internal yang dihasilkan dari sumber stress. Dodds dalam Auniyah, 2014 mengemukakan bahwa pada esensinya, 24 strategi coping adalah strategi yang digunakan individu untuk melakukan penyesuaian antara sumber-sumber yang dimilikinya dengan tuntutan yang dibebankan lingkungan kepadanya. Secara spesifik, sumber-sumber yang memfasilitasi coping itu mencakup sumber-sumber personal yaitu karakteristik pribadi yang relative stabil seperti self-esteem atau keterampilan sosial dan sumber-sumber lingkungan seperti dukungan sosial dan keluarga atau sumber financial Harrington Mcdermott, 1993. Friedman 1998 mengatakan bahwa strategi coping merupakan perilaku atau proses untuk adaptasi dalam menghadapi tekanan atau ancaman. Jadi dapat disimpulkan bahwa strategi coping adalah segala usaha individu untuk mengatur tuntutan lingkungan dan konflik yang muncul, mengurangi ketidaksesuaiankesenjangan persepsi antara tuntutan situasi yang menekan dengan kemampuan individu dalam memenuhi tuntutan tersebut. 3. Bentuk Coping Menurut Lazarus dan Folkman dalam Sarafino, 2006 secara umum membedakan bentuk dan fungsi coping dalam dua klasifikasi yaitu : a. Problem Focused Coping PFC adalah merupakan bentuk coping yang lebih diarahkan kepada upaya untuk mengurangi tuntutan dari situasi yang penuh tekanan. Artinya coping yang muncul terfokus pada masalah individu yang akan mengatasi stress 25 dengan mempelajari cara-cara ketrampilan yang baru. Individu cenderung menggunakan strategi ini ketika mereka percaya bahwa tuntutan dari situasi dapat diubah. Strategi ini melibatkan usaha untuk melakukan sesuatu hal terhadap kondisi stress yang mengancam individu Taylor,2009. b. Emotion Focused Coping EFC merupakan bentuk coping yang diarahkan untuk mengatur respon emosional terhadap situasi yang menekan. individu dapat mengatur respon emosionalnya dengan pendekatan behavioral dan kognitif. Melalui pendekatan behavioral, individu melakukan aktivitas yang dapat mengalihkan perhatiannya dari masalah yang sedang dihadapi. Sedangkan pendekatan kognitif melibatkan bagaimana individu berpikir tentang situasi yang menekan. Dalam pendekatan kognitif, individu melakukan redefine terhadap situasi yang menekan seperti membuat perbandingan dengan individu lain yang mengalami situasi lebih buruk, dan melihat sesuatu yang baik diluar dari masalah. 26 Pendapat diatas sejalan dengan Skinner dalam Sarafino,2006 yang mengemukakan pengklasifikasian bentuk coping sebagai berikut: 1 Perilaku coping yang berorientasi pada masalah Problem Focused Coping a Planfull Problem Solving Individu memikirkan dan mempertimbangkan secara matang beberapa alternative pemecahan masalah yang mungkin dilakukan, meminta pendapat dan pandangan dari orang lain tentang masalah yang dihadapi, bersikap hati-hati sebelum memutuskan sesuatu dan mengevaluasi strategi yang pernah dilakukan. b Direct Action Meliputi tindakan yang ditujukan untuk menyelesaikan masalah secara langsung serta menyusun secara lengkap apa yang diperlukan. c Assistance Seeking Individu mencari dukungan dan menggunakan bantuan dari orang lain berupa nasihat maupun tindakan didalam menghadapi masalahnya. d Information Seeking Individu mencari informasi dari orang lain yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan individu tersebut. 27 2 Perilaku coping yang berorientasi pada emosi Emotional Focused Coping a Avoidance Individu menghindari masalah yang ada dengan cara berkhayal atau membayangkan seandainya ia berada pada situasi yang menyenangkan. b Denial Individu menolak masalah yang ada dengan menganggap seolah-olah masalah individu tidak ada, artinya individu tersebut mengabaikan masalah yang dihadapinya. c Self-criticism Keadaan individu yang larut dalam permasalahan dan menyalahkan diri sendiri atas kejadian atau masalah yang dialaminya. d Possitive Reappraisal Individu melihat sisi positif dari masalah yang dialami dalam kehidupannya dengan mencari arti atau keuntungan dari pengalaman tersebut. 28 Suatu studi yang dilakukan oleh Folkman dkk Taylor,2006 menunjukkan beberapa variasi usaha dari kedua strategi terdahulu, yaitu Problem Focused Coping dan Emotion Focused Coping. Hasil studi tersebut menunjukkan beberapa usaha koping yang muncul adalah : 1 Problem Focused Coping a Confrontative Coping Usaha untuk mengubah keadaan yang dianggap sumber tekanan dengan cara yang agresif, tingkat kemarahan yang tinggi, dan pengambilan resiko. b Seeking Social Support Usaha untuk mendapatkan kenyamanan emosional dan bantuan informasi dari orang lain. c Planful Problem Solving Usaha untuk mengubah keadaan yang dianggap menekan dengan cara yang hati-hati, bertahap, dan analitis. 2 Emotion Focused Coping a Escape Usaha yang dilakukan individu untuk menghindari masalah dengan berkhayal atau membayangkan hasil yang terjadi dan ia berada pada situasi yang lebih baik dari yang dialami sekarang. Atau dapat pula beralih pada hal lain seperti makan, minum, merokok atau menggunakan obat-obatan. 29 b Seeking Social Emotional Support Upaya untuk mencoba memperoleh dukungan secara emosional maupun sosial dari orang lain. c Self Control Usaha untuk mengatur perasaan diri sendiri atau tindakan dalam hubungannya untuk menyelesaikan masalah d Distancing Usaha kognitif untuk melepaskan diri dari masalah atau membuat harapan positif. e Positive Reappraisal Usaha mecari makna positif dari permasalahan dengan terfokus pada pengembangan diri, biasanya juga melibatkan hal-hal yang bersifat religius. f Accepting Responsibility Usaha untuk menyadari tanggung jawab diri sendiri dalam permasalahan yang dihadapinya dengan mencoba menerimanya untuk membuat semuanya menjadi lebih baik. Melalui uraian diatas dapat disimpulkan bahwa klasifikasi strategi coping terdiri dari dua bentuk yaitu Problem Focused Coping dan Emotion Focused Coping. Problem Focused Coping memiliki konsep yang mengatasi stress yang dihadapi dengan berpusat pada masalah dan segera mencari penyelesaiannya. Sedangkan untuk Emotion Focused Coping memiliki konsep yang mengatasi stress dengan berpusat pada emosi dan 30 menunda untuk segera mengatasi stress yang dihadapi. Strategi Coping yang sebaiknya digunakan adalah Problem Focused Coping, hal ini dikarenakan penyelesaian masalah dilakukan tertuju langsung pada masalah yang dihadapi dan bertindak secara langsung melalui perencanaan strategi yang tertata rapi. Klasifikasi yang dikelompokkan oleh para ahli pada dasarnya memiliki makna yang sama mengenai kedua jenis strategi ini yaitu strategi coping yang berorientasi pada masalah dan strategi coping yang berorientasi pada emosi. Sehingga penelitian ini dilakukan untuk melihat strategi coping manakah yang digunakan oleh orang tua yang memiliki anak tunagrahita dengan menggunakan teori yang dikemukakan oleh Skinner dalam Sarafino, 2006.

D. Dinamika Strategi Coping Orang Tua Yang Memiliki Anak