14
3. Etiologi Anak Tunagrahita
Menelaah sebab terjadinya ketunagrahitaan pada seseorang menurut kurun waktu terjadinya, yaitu dibawa sejak lahir faktor
endogen dan faktor dari luar seperti penyakit atau keadaan lainnya faktor eksogen. Kirk dalam Efendi,2006 berpendapat bahwa
ketunagrahitaan karena
faktor endogen,
yaitu faktor
ketidaksempurnaan psikobiologis
dalam memindahkan
gen Hereditary
transmission of
psycho-biological insufficiency.
Sedangkan faktor eksogen, yaitu faktor yang terjadi akibat perubahan patologis dari perkembangan normal.
Dari sisi
pertumbuhan dan
perkembangan, penyebab
ketunagrahitaan menurut Devenport dalam Efendi, 2006 dapat dirinci melalui jenjang berikut: a kelainan atau ketunaan yang timbul
pada benih plasma, b kelainan atau ketunaan yang dihasilkan selama penyuburan telur, c kelainan atau ketunaan yang dikaitkan dengan
implantasi, d kelainan atau ketunaan yang timbul dalam embrio, e kelainan atau ketunaan yang timbul dari luka saat kelahiran, f
kelainan atau ketunaan yang timbul dalam janin, dan g kelainan atau ketunaan yang timbul pada masa bayi atau masa kanak-kanak.
4. Perkembangan Fisik Anak Tunagrahita
Fungsi-fungsi perkembangan anak tunagrahita ada yang tertinggal jauh oleh anak normal. Ada pula yang sama atau hampir
menyamai anak normal. Di antara fungsi-fungsi yang menyamai atau
15
hampir menyamai anak normal ialah fungsi perkembangan jasmani dan motorik. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Umardjani dalam
Somantri, 2006 menunjukkan bahwa tingkat kesegaran jasmani anak terbelakang mental atau anak tunagrahita yang memiliki MA 2 tahun
sampai dengan 12 tahun ada dalam kategori kurang sekali. Sedang anak normal pada umur yang sama ada dalam kategori kurang.
Dengan demikian tingkat kesegaran jasmani anak tunagrahita setingkat lebih rendah dibandingkan dengan anak normal pada umur
yang sama. Ketrampilan
gerak fungsional
memberikan dasar-dasar
ketrampilan yang diperlukan untuk socio-leisure, daily living, dan vocational tasks, ketrampilan gerak fundamental sangat penting untuk
meningkatkan kualitas hidup anak tunagrahita. Anak normal dapat belajar ketrampilan gerak-gerak fundamental secara instingtif pada
saat bermain, sementara anak tunagrahita perlu dilatih secara khusus Efendi, 2006.
5. Perkembangan Kognitif Anak Tunagrahita