10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Anak Tunagrahita
1. Pengertian Anak Tunagrahita
Salah satu bentuk anak berkebutuhan khusus adalah anak tunagrahita. Abdurrahman mengemukakan pengertian tunagrahita
yang dikutip oleh Maria J. Wantah, yaitu: secara harfiah kata tuna adalah merugi, sedangkan grahita adalah pikiran. Dengan demikian
ciri utama dari anak tunagrahita adalah lemah dalam berfikir dan bernalar mengakibatkan kemampuan belajar, dan adaptasi sosial
berada dibawah rata-rata. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa 1993
mendefinisikan tunagrahita adalah suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap, terutama ditandai oleh
hendaya ketrampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada tingkat inteligensi yaitu kemampuan kognitif,
bahasa, motorik dan sosial. Pendapat lain mengenai tunagrahita adalah istilah yang
digunakan untuk menyebut anak yang mempunyai kemampuan intelektual dibawah rata-rata. Dalam kepustakaan bahasa asing
digunakan istilah-istilah mental retardation, mentally retarded, mental deficiency, mental defective, dan lain-lain. Istilah tersebut
sesungguhnya memiliki arti yang sama yang menjelaskan kondisi
11
anak yang kecerdasannya jauh dibawah rata-rata dan ditandai oleh keterbatasan inteligensi dan ketidakcakapan dalam interaksi sosial.
Anak tunagrahita atau dikenal juga dengan istilah terbelakang mental karena keterbatasan kecerdasannya mengakibatkan dirinya sukar
untuk mengikuti program pendidikan disekolah biasa secara klasikal, oleh karena itu anak terbelakang mental membutuhkan layanan
pendidikan secara khusus yakni disesuaikan dengan kemampuan anak tersebut Somantri,2006.
Pengertian tunagrahita yang dikembangkan oleh AAMD American Association of Mental Deficiency yaitu keterbelakangan
mental menunjukkan fungsi intelektual di bawah rata-rata secara jelas dengan disertai ketidakmampuan dalam penyesuaian perilaku dan
terjadi pada masa perkembangan Kauffman dan Hallahan,dalam Soemantri 2006. Tunagrahita menurut pengertian diatas dapat
disimpulkan sebagai gangguan fungsi intelektual secara keseluruhan dengan IQ 70 atau lebih rendah, yang mempengaruhi tingkat
kecerdasan atau aspek kognitif, motorik, dan fungsi bahasa serta terganggunya perilaku adaptif yaitu kemampuan beradaptasi dengan
lingkungan. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa anak
tunagrahita merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan anak-anak yang memiliki kemampuan dibawah rata-
rata dan memiliki keterbatasan dalam berinteraksi sosial sehingga
12
diperlukan pendidikan khusus bagi mereka yang memiliki ketunaan ini agar mampu berkembang secara optimal sesuai dengan
kemampuannya.
2. Klasifikasi Anak Tunagrahita