c. Pengawas Pengawas merupakan badan yang dipilih dari dan oleh anggota
dalam Rapat Anggota yang sesuai dengan bunyi Pasal 38 UU No. 25 Tahun 1992. Pengawas bertugas melakukan pemeriksaan terhadap tata kehidupan
koperasi termasuk organisasi usaha, dan pelaksanaan kebijakan pengurus. Dalam melakukan tugas-tugas tersebut pengawas menyusun laporan tertulis
tentang hasil pemeriksaannya yang akan disampaikan ke RAT. Karena dia berwenang untuk meneliti catatan serta menguji kebenaran harta, hak, dan
kewajiban yang dimiliki koperasi, maka jabatan ini tidak boleh dirangkap, apalagi oleh pengurus.
B. Koperasi Pedagang Pasar 1. Pengertian Koperasi Pedagang Pasar
Pada masa orde baru berakhir muncul kesadaran pemerintah untuk mengedepankan peran koperasi dan usaha kecil. Kebutuhan mendasar terhadap
partisipsi koperasi yang lebih dominan menjadi semakin urgent, terlebih dalam kondisi krisis ekonomi. Koperasi diharapkan dapat merangsang berjalannya
kembali roda perekonomian, menstimulasi distribusi pendapatan yang lebih adil dan menunjang perubahan sosial yang lebih luas melalui perannya dalam
kegiatan ekonomi sehari-hari. Secara khusus, beberapa waktu lalu, Koperasi Pedagang Pasar
KOPPAS diberikan kesempatan dalam memberikan kontribusi terhadap upaya
pemangkasan jalur distribusi sembako yang dinilai terlalu panjang. Kesempatan tersebut tentu saja merupakan angin segar bagi lembaga penguatan ekonomi para
pedagang pasar tradisional dalam menunjukkan eksistensinya. Pemberian peran tersebut setidaknya sebagai wahana untuk kembali memberdayakan peran dan
fungsi pasar tradisional dalam struktur perekonomian nasional dan daerah. Rahardja, 2000.
Pada dasarnya ada tiga tugas utama koperasi untuk membuat ekonomi pasar lebih “fair” di mata para pendukung koperasi. Ketiganya dapat dijelaskan
sebagai berikut. Koperasi mempunyai tugas utama untuk meningkatkan kapasitas produktif para anggotanya, sehingga mampu menghadapi persaingan
pasar yang semata-mata menekankan pada norma efisiensi. Dengan demikian koperasi harus mampu menjadikan para anggotanya lebih produktif dan lebih
efisien dengan berkoperasi ketimbang mereka harus berusaha sendiri. Hal ini terutama dimiliki oleh koperasi-koperasi yang didirikan para produsen.
Dengan dasar ini yang menjadi produsen pengorganisasian koperasi selalu berkaitan dengan kehematan skala economics of scale karena adanya
sifat kekakuan satuan investasi indivisibility of investment, jaminan kualitas termasuk semangat baru akan kesadaran lingkungan hidup dan lain-lainnya. Ciri
utama dari koperasi produsen selalu bergerak di dataran pembelian bersama input, pengolahan bersama produk untuk nilai tambah dan pemasaran
bersama secara selektif sesuai struktur pasar komoditas untuk memperbaiki posisi tawar dan menekan resiko.
Meningkatkan kesejahteraan
anggota, terutama
mereka yang
berpenghasilan tetap yang rentan terhadap gejolak harga. Koperasi yang memfokuskan pada tugas ini pada umumnya dilakukan oleh koperasi konsumen
yang menekankan pada : 1. Kerjasama pasar untuk mendapatkan harga yang kompetitif.
2. Jaminan penyediaan barang yang lebih terjamin untuk meghindari kelangkaan.
3. Jaminan kualitas produk yang lebih baik. Koperasi pasar beranggotakan para pedagang pasar. Pada umumnya
pedagang di setiap pasar mendirikan koperasi untuk melayani kebutuhan yang berkaitan dengan kegiatan para pedagang. Misalnya modal dan penyediaan
barang dagangan. Di tingkat kabupaten atau provinsi terdapat Pusat Koperasi Pasar Puskoppas yang bertujuan memberikan bimbingan kepada koperasi pasar
yang ada di wilayah binaannya.
C. Partisipasi Anggota 1. Pengertian Partisipasi Anggota