Analisis Regresi Linear Berganda Koefisien Determinasi

karena itu dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat gejala heteroskedastisitas. Jadi secara keseluruhan dari hasil uji asumsi klasik yang digunakan dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini memenuhi semua persyaratan uji asumsi klasik.

2. Analisis Regresi Linear Berganda

Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS for windows release 16.0 diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 5.8 Hasil Regresi Linear Berganda Sumber: Data primer, diolah, 2015 Berdasarkan tabel tersebut, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Kontribusi partisipasi anggota terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi adalah 0,489 atau sebesar 50,46 0,489 : 0,969 x 100. 2. Kontribusi besarnya sisa hasil usaha terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi adalah 0,258 atau sebesar 26,62 0,258 : 0,969 x 100. 3. Kontribusi kemampuan manajerial pengurus terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi adalah 0,222 atau sebesar 22,91 0,222 : 0,969 x 100, namun kontribusi tidak signifikan.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang ada pada penelitian ini diuji dengan analisis stasistik yaitu analisis uji-F dan uji-t.

a. Uji F

Pengujian hipotesis secara simultan dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh antara tiga variabel bebas, yaitu partisipasi anggota, besarnya sisa hasil usaha dan kemampuan manajerial pengurus secara bersama-sama terhadap variabel terikat tingkat kesejahteraan anggota. Tabel 5.9 Hasil Uji F Sumber: Data primer, diolah, 2015 Berdasarkan perhitungan pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa secara simultan besarnya F hitung untuk model regresi ini adalah 7,465 dengan harga signifikansi sebesar 0,000, dan diperoleh nilai F tabel yaitu sebesar 2,73. Hal ini menunjukkan bahwa nilai F yang diperoleh tersebut signifikan karena harga signifikansinya yang diperoleh kurang dari 0,05 yang berarti bahwa Ho ditolak dan menerima Ha. Dengan diterimanya Ha, berarti ada kontribusi positif terhadap partisipasi, besarnya sisa hasil usaha dan kemampuan manajerial pengurus secara simultan terhadap tingkat kesejahteraan anggota KOPPALIS. b. Uji t Kontribusi masing-masing variabel independen terhadap tingkat kesejahteraan anggota KOPPALIS dapat dilihat dari hasil regresi secara parsial sebagai berikut: Tabel 5.10 Hasil Uji t S u m b Sumber: Data primer, diolah, 2015 Hasil uji statistik t, variabel independen partisipasi, besarnya sisa hasil usaha dan kemampuan manajerial pengurus yang dimasukkan ke dalam model regresi, seluruhnya signifikansi pada p value 0,05. Dari sini dapat disimpulkan bahwa partisipasi, besarnya sisa hasil usaha dan kemampuan manajerial pengurus terhadap tingkat kesajahteraan anggota KOPPALIS pada α = 5. Dari pengujian tersebut, persamaan regresi dinyatakan dengan: Diperoleh koefisien regresi untuk partisipasi anggota = 0,489 dan nilai t hitung sebesar 4,478 dengan nilai signifikansi 0,000, dan diperoleh nilai t tabel yaitu sebesar 1.99254. Berdasarkan koefisien beta partisipasi anggota berkontribusi 0,489 atau sebesar 50,46 0,489 : 0,969 x 100. Nilai signifikansi = 0,000 α= 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa partisipasi anggota berkontribusi 50,46 terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi. Dapat dikatakan bahwa salah satu faktor pendorong meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi adalah partisipasi anggota. Hasil analisis diperoleh koefisien regresi untuk besarnya SHU= 0,258 dan nilai t hitung sebesar 2,346 dengan nilai signifikansi 0,022 dan diperoleh nilai t tabel yaitu sebesar 1.99254. Berdasarkan koefisien beta besarnya SHU berkontribusi 0,258 atau sebesar 26,62 0,258 : 0,969 x 100. Nilai signifikansi = 0,022 α= 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa besarnya SHU berkontribusi 26,62 terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi. Dapat dikatakan bahwa salah satu faktor pendorong meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi adalah besarnya SHU. Hasil analisis diperoleh koefisien regresi untuk kemampuan manajerial pengurus = 0,222 dan nilai t hitung sebesar 1,955 dengan nilai signifikansi 0,054 dan diperoleh nilai t tabel yaitu sebesar 1.99254.. Berdasarkan koefisien beta kemampuan manajerial pengurus berkontribusi 0,222 atau sebesar 22,91 0,222 : 0,969 x 100. Nilai signifikansi = 0,054 α= 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan manajerial pengurus berkontribusi 22,91 terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi, namun kontribusi tidak signifikan. Dapat dikatakan bahwa kemampuan manajerial pengurus bukan salah satu faktor pendorong meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi, dikarenakan para pengurus belum melaksanakan hal-hal yang berkaitan dengan praktek keterampilan manajerial, seperti kurangnya kemampuan mengkoordinasi anggota dan melaksanakan program kerja.

4. Koefisien Determinasi

Harga R 2 atau koefisien determinasi dipergunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi model variabel dependen. Namun penggunaan koefisien determinasi R 2 memiliki kelemahan, yaitu bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel maka R 2 meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen atau tidak. Besarnya variasi model dapat dilihat dari hasil koefisien determinasi R square seperti pada tabel dibawah ini : Tabel 5.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi secara Simultan Berdasarkan hasil tabel di atas, besarnya koefisien determinasi R square yaitu sebesar 0,428 hal ini berarti 42,8 variasi tingkat kesejahteraan anggota koperasi dapat dijelaskan oleh variabel partisipasi anggota, besarnya SHU, dan kemampuan manajerial pengurus. Sedangkan sisanya sebesar 100 - 42,8 = 57,2 dijelaskan oleh variabel lain diluar model persamaan tersebut di atas. Sumber: Data primer, diolah, 2015

C. Pembahasan

Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa ada kontribusi dari partisipasi anggota, besarnya sisa hasil usaha, dan kemampuan manajerial pengurus terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi secara parsial terbukti dari hasil uji t yang memiliki harga signifikansi lebih kecil dari taraf nyata 0,05 maupun secara bersama-sama yang dibuktikan dari uji F yang memperoleh harga signifikansi kurang dari taraf nyata 0,05. Hal tersebut berarti bahwa semakin baik partisipasi anggota, semakin banyak besarnya sisa hasil usaha, dan semakin baik kemampuan manajerial pengurus dalam berkoperasi maka akan semakin tinggi terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi. Berdasarkan hasil analisis deskriptif mengenai partisipasi anggota, besarnya SHU, kemampuan manajerial pengurus dan tingkat kesejahteraan anggota koperasi koperasi diatas dapat diketahui sebagai berikut: a. Secara umum menurut responden menyatakan variabel partisipasi anggota diperoleh rata-rata skor sebesar 72,9 2049 : 2808 x 100 termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi anggota di KOPPALIS sudah dilakukan secara optimal, banyak anggota koperasi yang berpartisipasi memberikan pendapat atau gagasan dalam mengikuti RAT karena anggotanya sebagian besar adalah Pedagang pasar Cihaurgeulis. Untuk partisipasi anggota dalam permodalan tergolong tinggi terutama dalam membayar simpanan pokok, simpanan sukarela serta keikutsertaan

Dokumen yang terkait

Tingkat Partisipasi Anggota Kelompok Tani terhadap Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GN-RHL / GERHAN) (Studi Kasus pada Kelompok Tani Limau Manis di Desa Limau Manis, Kec. Muara Sipongi, Kab. Mandailing Natal, Prov. Sumatera Utara)

4 51 58

Pengaruh Partisipasi Anggota Koperasi Terhadap Sisa Hasil Usaha di Koperasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 14 202

PENGARUH BESARNYA KREDIT KOPERASI PASAR DAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG (STUDI KASUS: PEDAGANG ANGGOTA KOPERASI PASAR KARTASURA SUKOHARJO JAWA TENGAH).

0 0 19

PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA DAN KEMAMPUAN MANAJERIAL PENGURUS TERHADAP PERKEMBANGAN KOPERASI BAITUL MAAL WATTAMWIL DI WILAYAH BANDUNG RAYA.

0 3 39

PENGARUH PELAYANAN KOPERASI, SIKAP ANGGOTA DAN PENDAPATAN ANGGOTA TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA : Studi Kasus Pada Koperasi Pedagang Pasar Baru Kota Bandung.

0 2 50

PENGARUH PENDIDIKAN PERKOPERASIAN ANGGOTA, KUALITAS PELAYANAN KOPERASI DAN KEMAMPUAN MANAJERIAL PENGURUS TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA PRIMKOKAR PERUM PERHUTANI KPH PEKALONGAN TIMUR TAHUN 2008.

0 0 2

Pengaruh Kemampuan Manajerial Pengurus, Partisipasi Anggota dan Permodalan terhadap SHU PRIMKOPPOL Resor Kendal.

0 0 1

PENGARUH PELAYANAN KOPERASI, SIKAP ANGGOTA DAN PENDAPATAN ANGGOTA TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA : Studi Kasus Pada Koperasi Pedagang Pasar Baru Kota Bandung - repository UPI S PEK 0607541 Title

0 0 3

PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA DAN KEMAMPUAN PENGURUS TERHADAP SHU ANGGOTA KOPERASI ARTIKEL PENELITIAN

0 0 13

PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI PEDAGANG PASAR (KOPPAS) KECAMATAN PASAR MINGGU, JAKARTA SELATAN

0 3 9