PERUMUSAN MASALAH BATASAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN

bahan dalam pembuatan beton belum ada diketahui oleh masyarakat sehingga serat ini menjadi inovasi baru dalam pembuatan polimer. Serat kulit Pinang Areca catechu L. dibersihkan terlebih dahulu sebelum dicampur dengan bahan yang lainnya. Bahan komposit serat kulit pinang digunakan untuk mengurangi massa dalam seluruh material penguat polimer. Sifat matriks biasanya ringan . Dalam hal ini, matrik polimer yang digunakan adalah resin epoksi. Dalam penelitian ini, akan dibentuk bahan material yang fraksi volume Serat kulit pinang Areca catechu L. divariasikan dengan matrik resin epoksi dan diuji sifat fisis serta sifat mekaniknya. Kualitas agregat kasar dan halus juga berpengaruh terhadap kekuatannya. Sedangkan fungsi agregat halus pada beton adalah sebagai bahan pengisi filler yang akan mengurangi bahkan menutupi rongga-rongga udara atau rongga kosong diantara agregat kasar. Semakin padat struktur beton maka semakin tinggi kuat tekan yang dihasilkan. Hal inilah yang membuat dalam pembuatan eton dibutuhkan agregat halus. Bahan agregat yang digunakan dalam penelitian ini adalah batu apung pumice dan pasir. Alasan pemilihan agregat batu pung ini adalah faktor massa batu apung pumice yang relatif ringan dibandingkan dengan jenis bebatuan yang lain. Keberadaan pasir kuarsa adalah sebagai bahan untuk menambah kekerasan dan dalam beton. Sebagai bahan perekat untuk pembuatan beton digunakan resin epoksi. Bahan ini dipilih karena sifat mekanik yang lebih baik dibandingkan dengan resin poliester lebih umum, epoksi digunakan untuk pembuatan bahan polimer dengan kekuatan tinggi dan massa yang relatif lebih rendah.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana teknik pembuatan beton polimer dengan agregat batu apung, pasir dan serat kulit pinang yang menggunakan resin epoksi sebagai bahan perekat. 2. Bagaimana sifat fisik dan mekanik dalam campuran bahan-bahan tersebut. Universitas Sumatera Utara

1.3 BATASAN MASALAH

Adapun batasan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah : 1. Dalam pembuatan sampel beton polimer bahan yang digunakan yaitu batu apung, pasir, limbah kulit pinang dan resin epoksi sebagai perekat. 2. Pengujian karakteristik beton polimer yaitu : pengujian porositas, pengujian densitas, pengujian impak dan pengujian kuat lentur. 3. Variabel tetap pertama yaitu antara pasir dan batu apung pumice dengan perbandingan 50:50 g, 49:49 g, 48:48 g, 47:47 g, 46:46 g, dan 45: 45 g. 4. Variabel tetap kedua yaitu antara resin epoksi dan thinner dengan perbandingan 25:10 g, dan 30:10 g. 5. Variabel bebasnya yaitu variasi antara campuran pasir dan batu apung dengan limbah kulit pinang yang divariasikan 100:0 g, 98:2 g, 96:4 g, 92:8 g, dan 90:10 g.

1.4 TUJUAN PENELITIAN

1. Mengetahui pengaruh komposisi pencampuran batu apung, pasir, dengan memanfaatkan limbah kulit pinang, dan resin epoksi dalam pembuatan beton polimer. 2. Mengetahui komposisi terbaik balam pembuatan beton polimer dengan menggunakan bahan batu apung, pasir, dengan memanfaatkan limbah kulit pinang, dan resin epoksi.

1.5 MANFAAT PENELITIAN

1. Sebagai bahan tambahan ilmu pengetahuan tentang cara pembuatan beton polimer berbasis batu apung, pasir, limbah kulit pinang, resin epoksi dan karakterisasinya sebagai bahan bangunan struktural. Universitas Sumatera Utara 2. Memanfaatkan batu apung, pasir dan limbah kulit pinang dalam pembuatan beton polimer sehingga memiliki nilai ekonomis yang tinggi. 3. Diharapkan produk beton polimer ini dapat menghasilkan kualitas yang lebih baik dan bermutu.

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN