1,6 KJm
2
. Sedangkan pada kode sampel B nilai kuat impak minimum diperoleh pada komposisi pencampuran 10 gr limbah kulit pinang dengan 45 gr pasir dan 45 gr batu
apung yakni 4,9 KJm
2
. Hubungan dari kedua jenis sampel A dan B dengan variasi resin epoksi 25 dan
30 gr terjadi trend nilai impak yang berlawanan. Pada sampel A dari komposisi 50:50:0 – 46:46:8 gr, setiap penambahan serat menyebabkan peningkatan pada kuat
impak. Hal ini terjadi karena pada komposisi resin 25 gr terdapat rongga antar komponen dan dengan penambahan serat kedalam bahan uji mengakibatkan terisinya
rongga tersebut sehingga meningkatkan kuat impak pada sampel. Tetapi pada komposisi serat 10 gr, terjadi penurunan kuat impak disebabkan batas kemampuan
daya ikat resin melemah.. Namun pada sampel B dengan komposisi resin 30 gr keberadaan celah antar komponen relatif rendah sehingga penambahan serat dapat
menurunkan kuat impak pada bahan uji. Karena serat kulit pinang pada kondisi ini cenderung menambah keberadaan rongga dalam sampel.
Pada sampel B terjadi penurunan kuat impak secara kontiniu. Hal ini disebabkan penambahan resin 30 gr dalam tiap sampel mengakibatkan tingkat
kegetasan sampel menjadi tinggi. Semakin tingginya kegetasan sampel maka kuat impak semakin rendah.
4.1.4 Pengujian Kuat Lentur
Pengujian kekuatan lentur UFS dimaksudkan untuk mengetahui ketahanan polimer terhadap pemmebanan. Pengujian ini juga dimaksudkan untuk mengetahui keelastisan
suatu bahan. Kuat lentur beton dapat diperoleh dengan rumus : F
lt
=
2
2 3
bd PL
..................... 4.3
Dengan : F
lt
= Kuat Lentur Nm
-2
P = Gaya Penekan N L = Jarak Dua Penumpu m
b = Lebar Sampel m
Universitas Sumatera Utara
d = Tebal Sampel Uji m Hubungan antara kuat lentur terhadap komposisi limbah karet dan pasir pada
beton polimer diperlihatkan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.4 Pengujian Kuat Lentur
Kode Sampel
Panjang pmm
Lebar bmm
Tebal dmm
2bd
2
x10
-9
mm
2
Beban 3PL
Nm UFS
MPa
Kgf P
N A1
100 20
10 4000
4,5 44,1
10.58 2,65
A2 100
20 10
4000 6,2
60,76 14,58
3,65 A3
100 20
10 4000
10,4 101,92 24,46
6,37 A4
100 20
10 4000
12,6 123,48 29,64
7,41 A5
100 20
10 4000
16,3 159,74 38,34
9,59 A6
100 20
10 4000
13,1 128,38 30,81
7,70 B1
100 20
10 4000
16,4 160,72 38,58
9,64 B2
100 20
10 4000
28,8 282,24 67,74
16,94 B3
100 20
10 4000
26,2 256,76 61,62
15,40 B4
100 20
10 4000
20,8 203,84 48,92
12,23 B5
100 20
10 4000
16,2 158,76 38,10
9,53 B6
100 20
10 4000
15,2 148,96 35,75
8,93
Dari data pengujian kuat impak pada tabel di atas diperoleh nilai kuat lentur maksimum 16,94
MPa pada komposisi pencampuran 2 gr limbah kulit pinang dengan 49 gr pasir, 49 gr batu apung yg ditunjukkan pada kode sampel B2. Sedangkan nilai
kuat lentur minimum di tunjukkan pada kode sampel A1 yaitu 2,65 MPa dengan
komposisi pencampuran tanpa limbah kulit pinang, 50 gr pasir, dan 50 gr batu apung.
Universitas Sumatera Utara
Diagram 4.4 Hubungan antara uji kuat lentur dan komposisi sampel
Keterangan kode variasi campuran
A1,B1 = Pasir 50 gr; Batu Apung 50 gr; Serat 0 gr A2,B2 = Pasir 49 gr; Batu Apung 49 gr; Serat 2 gr
A3,B3 = Pasir 48 gr; Batu Apung 48 gr; Serat 4 gr A4,B4 = Pasir 47 gr; Batu Apung 47 gr; Serat 6 gr
A5,B5 = Pasir 46 gr; Batu Apung 46 gr; Serat 8 gr A6,B6 = Pasir 45 gr; Batu Apung 45 gr; Serat 10 gr
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa nilai kuat lentur maksimum pada sampel A ditunjukkan pada komposisi 8 g limbah kulit pinang dengan 46 gr
pasir 46 gr batu apung dengan nilai 9,59 MPa. Sedangkan untuk kode sampel B nilai kuat lentur maksimum ditunjukkan pada komposisi pencampuran 49 gr pasir, 49 gr
batu apung dan 2 gr limbah kulit pinang. Sedangkan nilai minimum pada kode sampel A ditunjukkan pada komposisi pencampuran 2 gr limbah kulit pinang dengan 49 gr
pasir dan 49 gr batu apung. Nilai minimum pada kode sampel B ditunjukkan pada komposisi pencampuran 10 gr limbah kulit pinang, 45 gr pasir, dan 45 gr batu apung.
Dengan data di atas dapat dinyatakan bahwa pada jumlah resin 25 gr penambahan serat dari variasi 50:50:0 – 46:46:8 dapat menaikkan kuat lentur beton.
Universitas Sumatera Utara
Maka dari pengujian ini dikatahui bahwa serat sangat berpengaruh terhadap kuat lentur beton selama daya ikat resin masih maksimal. Sedangkan pada campuran variasi
resin 30 gr, terjadi peningkatan kuat lentur hanya pada variasi serat 2 gr.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan